20. Caption

23.5K 3.6K 253
                                    



Chapter 20

"Caption"

__________________

Kami menempati meja kosong di pojok dekat jendela. Gue menyesap americano dengan gula yang tersaji di atas meja. Di sebelah gue ada Akai, disebelahnya lagi ada Cakra. Di depan kami ada Daniel dan Sein. Sbux di sore hari lumayan ramai dan gue mulai merasa terganggu karena kehadiran gadis-gadis seumuran yang menatap gue tajam. Kan gitu ya, suka ada spesies perempuan yang nggak seneng liat perempuan lain lebih beruntung dari dirinya. Contohnya gue yang dikelilingi oleh para cogan ini. Mungkin mereka sirik.

Gue mendengus kecil. "Ngeliatin mulu, sebel"

Perkataan gue membuat Sein dan Cakra sontak menoleh dan tertawa kecil, Akai nampaknya biasa-biasa saja sedangkan Daniel tersenyum kecil, gue nggak yakin apa yang dia pikirin sekarang sampai membuatnya tersenyum menatap gue.

"Lo harus terbiasa kalau lagi jalan bareng sama kita, gimana ya memang repot ya punya temen ganteng kayak gue" Cakra mengusap rambutnya kebelakang membuat gue seolah-olah ingin muntah. Iya ganteng, tapi sifatnya yang pede itu loh agak gimana gitu gue.

"Ehiya anjeng mana katanya mau kenalin cewek ke gue" Sein tiba-tiba berbicara, menagih janji Akai. "Hmmm? Cewek?" Daniel yang menyahut penasaran membuat gue beralih menatapnya.

Nggak, jangan masukkan Daniel ke lingkaran setan ini.

"Iya tuh si bleki katanya mau kenalin temennya si Krystal yang cantik" Daniel mengangguk kecil, kemudian ia kembali berbicara. "Gue ada nih, kali aja ada yang nyantol ke lo"

Gue tiba-tiba melotot. Ada api-api membara ketika temen-temen ngebahas soal cewek sambil comblang-comblangin, padahal di depannya ada cewek juga, gue gitu.

"Kalau jelek pass ah"

Gue berdecak "Sok ganteng si ganteng ini" Sein mah gitu orangnya, tau kalimat cogan itu bebas? Gue rasa Sein cocok, udah ganteng, selebgram, rich pula, gue mah jadi pacarnya mau minder aja.

"Wih Dan! Kontak lo cecan semua!" Gue menoleh melihat Akai yang heboh mengotak-atik smartphone Daniel yang entah sejak kapan sudah ada di tangannya. Ngomong-ngomong, gue belum punya kontak Line Daniel.

"Degem lo cantik semua kenapa nyantolnya sama yang beringas anjir!" Cakra menunjuk gue yang hanya duduk tenang sambil menaikkan sebelah alis. Daniel melirik gue dan kembali menatap Cakra.

"Selera gue mah tinggi, limited, nggak ada yang nyamain" Disitu gue batuk tiba-tiba dan mengalihkan pandangan ke sekitar. Oh iya, mumpung lagi di Mall, gue mau beli liptint.

"Gue mau keliling dulu ya, beli liptint"

"Hah? Mau kemana?"

"Beli liptint" Ucap gue lagi menjawab Akai yang berbicara sambil sibuk menatap satu persatu kontak Daniel.

"Iya dimana bangsat?" Tuh kan, Akai mah mulutnya memang lebih sampah dari gue. "Di tukang cilok! Ya di tempat makeup lah bloon!" Gue jadi ngegas juga. Gue pun berdiri hendak berjalan keluar Sbux.

"Lo ngapain?" Ucap gue melihat Daniel ikutan berdiri. Cowok itu terdiam sebentar. "Ngikut"

"Sendiri aja"

"Eeeeh!" Suara Akai kermbali terdengar. "Temenin Dan, kasian dia sudah terlalu lama sendiri"


Jagoan

Jagoan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang