Chapter 45
"Jam Istirahat"
• Happy Reading•
Pagi ini gue berangkat sekolah bersama Akai, tadi pagi jam lima Samuel ngeLine katanya dia nggak masuk lagi sakit. Entah sakit beneran atua sakit-sakitan soalnya semalam Samuel dan sepupu gue itu main game hingga jam 2 malam. Ketika paginya gue bangun tinggal Akai yang ketiduran di sofa ruang TV. Kami berdua ke rumah Samuel sebelum berangkat, eh benar kan. Dia lagi duduk manis di meja makan sambil minum susu, sehat wala'fiat.
Hari ini juga tumben banget gue sama Akai berangkatnya jam enam pagi. Jadinya kita sampai di sekolah masih terbilang kepagian, yaitu jam enam lewat 10 menit. Gue turun dari motor Akai lantas menyerahkan helm, namun dahi gue mengernyit ketika mesin motornya kembali nyala.
"Mau kemana lo?" Tanya gue. Dia nyengir bodoh. "Kepagian njir kayak orang kerajinan gue, lagian mulut gue asem" Dia mengerlingkan matanya dan menunjuk dua jari siyarata sebat menyebat.
Gue pukul kepalanya yang terbalut helm itu. "Kurangin kek nyebatnya! Mau gue bawa ke BK lo?"
"Dih, lo kan udah bukan ketos tapi mantan" Sewotnya. Dia memundurkan motornya lantas memutar balik keluar gerbang, belum lagi suara motornya yang bikin polusi suara sekaligus udara di pagi hari. Gue hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Gue berjalan menyusuri koridor menuju kelas. Kelas gue masih sepi, hanya ada dua orang di dalam, itu pun nampak sibuk sendiri-sendiri di bangkunya. Sebelum masuk ke dalam gue masih sempat-sempatnya menguap lebar, ngantuk banget. Semalem gue ngikut main game sampai jam dua belas, biasa aja sih cuma belakangan ini jam tidur gue lebih awal makanya mata gue berat banget.
Mata gue melirik kelas 3-3 yang lampunya sudah menyala. Tumben banget batin gue. Biasanya kelas 3-3 tuh muridnya dateng siang, makanya lampu nyala kalau sudah pukul 7 lewat empat puluh menit. Gue berjalan memasuki kelas menuju bangku barisan ketiga urutan ketiga tempat biasa gue duduk.
Loh, loh, loh!
Ada satu kotak susu vanilla sama roti isi keju di atas meja. Siapa nih? Gue mengernyit menyentuh roti dan susu. Gue mengadarkan pandangan ke seluruh kelas, hanya ada dua murid yang sibuk sendiri.
"Cuy ini siapa yang naro susu sama roti di sini?" Tanya gue memecah keheningan. Mereka berdua sontak menoleh, namun hanya menggelengkan kepala. Salah tanya gue, mana mereka sadar orang cuek banget begitu.
Gue menghela nafas dan segera duduk. "Fans gue ini mah pasti" Gumam gue bagaikan angin. Mumpung primata kelas belum ada yang datang gue berucap kepedean sambil nyengir sendiri.
Gue mengeluarkan heatset dari tas, memasangnya di kedua telinga lantas bernyanyi-nyanyi kecil. Mood gue mulai membaik hari ini makanya gue dengerin lagu yang ceria-ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jagoan
Teen FictionPemuda itu bernama Daniel Alvis Romero. Ia adalah berandal yang menyebalkan. Namun orang orang menyebutnya sebagai Jagoan di sekolah. Berandal seperti dirinya identik sebagai musuh Ketua Osis. Sena Fabricia Zeline adalah Ketua Osis yang menganggap...