CHAPTER 06 : WHAT HAPPINESS IS?

3.3K 268 3
                                    

If you ask me what happiness is..
When this life is done, maybe when this love is gone..

If you ask me what happiness is..

You’re smile out under the sun, but I’m always on the run..

*****

Bagaikan dihantam oleh ribuan bebatuan. Yoora meremas rambutnya penuh sesal. Ia sama sekali tidak bisa mengingat apapun. Termasuk bagaimana dia bisa berada di ranjang yang sama bersama Kyuhyun, dengan tanpa busana.

Hal terburuknya adalah Yoora tidak mau menerka apa yang terjadi semalam. Melihat bagaimana berantakannya ruangan ini, gadis itu sudah berasumsi jika pasti telah terjadi hal yang tidak-tidak.

Yoora mengusap airmatanya kasar. Percuma jika ia menangisinya, semua sudah terjadi dan dia tidak bisa menyangkal apapun karena Yoora sama sekali tidak ingat apapun.

Dengan perasaan kacau, Yoora memunguti pakaiannya dan memasuki kamar mandi. Ia butuh air dingin untuk memulihkan sedikitnya perasaannya yang sudah terpisah seperti kaca terbelah.

Suara pintu kamar mandi tertutup pelan, dan setelah itulah Kyuhyun membuka matanya. Pria itu duduk bersandarkan headboard mattras, melirik sebentar ke arah kamar mandu kemudian meraih ponselnya.

Kyuhyun terlihat mengetikan beberapa huruf ke dalam ponselnya. Lalu, ia menggunakan pakaiannya kembali dan duduk tenang di atas ranjang. Menunggu gadisnya keluar.

Di sisi lain, Aera menggigit kuku jarinya khawatir. Sejak tadi Hyesung memberondonginya dengan berbagai pertanyaan. Aera benar-benar tidak tahu bagaimana menjawabnya. Untung saja ibu mertuanya percaya, hari ini ayah mertuanya juga sedang ada pertemuan di luar kota.

"Aku benar-benar tidak tahu, sayang. Dia hanya bilang akan pulang larut." Aera menjelaskan persis seperti bagaimana Yoora mengatakan padanya sebelum gadis itu berangkat tadi. "Mana aku tahu kalau larut itu bisa sampai dini hari seperti ini. Sejak menerima telepon dari seseorang kemarin siang, adikmu tampak murung. Aku bahkan tidak berani bertanya." Hyesung memijit pelipisnya. Pria itu paling mengenal adiknya dibanding yang lain. Hyesung tahu jika Yoora bukan gadis yang senang pergi malam dan tidak pulang seharian.

"Ponselnya tidak aktif." desis Hyesung geram.

Aera bisa melihat jelas kekhawatiran di mata Hyesung. Pria yang sudah menjadi suaminya selama dua tahun itu tidak pernah sekalut ini. Tidak menampik juga, di sisi lain Aera kesal karena sikap Yoora yang menurutnya begitu kekanakan.

"Lebih baik kau istirahat dulu Hyesung–ah, dan lagi Yoora bukanlah anak-anak dia bisa menjaga dirinya. Bukankah selama dua tahun ini dia menetap di New York tanpa pengawasan kita, aku yakin semua baik-baik saja."

Perkataan Aera memang ada benarnya, mungkin Hyesung terlalu protektif sehingga ia lupa jika Yoora sudah menjelma menjadi gadis dewasa. Bahkan pesona Yoora saja sudah sampai kepada Kyuhyun.

"Kau benar. Mungkin sebaiknya aku tidur dulu. Ini sudah jam tiga pagi."

• • • •

Kyuhyun sudah berdiri dengan bersidekap dan bersandar pada sisi ranjangnya tepat saat Yoora keluar dari kamar mandi. Kyuhyun sudah membayangkan wajah gadis itu akan basah seperti saat dia masuk ke dalam tadi. Dengan begitu Yoora akan memohon agar Kyuhyun bertanggung jawab atas apa yang terjadi di antara mereka.

Sayangnya, fakta itu tidak terjadi sesuai bayangan yang Kyuhyun harapkan. Yoora keluar kamar mandi dan menatapnya datar kemudian berlalu menuju pintu keluar.

"Kau mau ke mana?." Sial, menaklukan gadis kecil itu rupanya sulit juga. Pikirnya.

"Bukan urusanmu." Yoora berjalan seolah tidak mempedulikan jika ada sosok Kyuhyun juga di kamar itu.

Kali ini emosi Kyuhyun mulai pasang, pria itu menarik tubuh Yoora kasar sampai gadis itu berhadapan muka dengannya.

"Besok, aku akan datang ke rumahmu. Kita akan menikah." Bukan pernyataan lamaran, melainkan lebih tepatnya sebagai sebuah ancaman sekaligus paksaan.

"Kau pikir dengan tidur denganku kita bisa menikah?. Kau kira aku tidak pernah melakukan itu di New York." Kyuhyun terperangah. Bukan karena terkejut atas ucapan Yoora namun terhadap sikap gadis itu, dia bahkan rela merendahkan dirinya hanya agar Kyuhyun kemudian jijik dan meninggalkannya. Padahal, Kyuhyun tahu jelas jika Yoora tidak mungkin seperti itu.

Setelah semua kejadian semalam Yoora tetap bersikukuh menjauhi Kyuhyun. Gadis itu seolah-olah ingin terus dikejar.

"Oh benarkah?. Apa keluargamu tahu tentang perangaimu ini?." Yoora menegang. Mana mungkin mereka mengetahuinya, lagipula dia juga tidak benar-benar melakukan hal menjijikan itu. "Baiklah, kupikir biar aku saja yang datang ke rumahmu dan mengatakan jika kita tidur bersama."

Setengah hati Yoora mendengarkan segala perkataan Kyuhyun. Gadis itu hanya ingin menjauh dari Kyuhyun. Kalau bisa selamanya.

Tangan Yoora berkelit dan menyergah genggaman Kyuhyun. "Lakukan sesukamu. Aku tidak peduli." Gadis pemilik marga Shin itu mencoba menenangkan dirinya sendiri untuk tidak terpengaruh dengan ocehan Kyuhyun.

"Aku tidak main-main soal pernikahan itu Yoo, jangan melakukan kejar-kejaran seperti ini." Kyuhyun melemah, walaupun ritme suaranya datar dalam dirinya ia terlihat lelah.

Kedua tangan Yoora mengepal kuat. Pernikahan, satu kata yang biasa ia baca dari naskah-naskah pengarang yang singgah kepadanya. Married life is beautiful moment. With love, with careless. Namun, kali ini dia meringis pilu mengingat kenyataannya.

No, all of man is same. Baginya, semua pria sama. Tidak kecuali Kyuhyun. Pria brengsek itu mencoba menghancurkan dirinya dengan cara yang menjijikan supaya berakhir pada pernikahan.

"All man use the same way to set me up. And you're the only successful man. But don't think with all this I'm willing to marry you. I just want happiness for my future."

Mata Yoora memerah, kekecewaan yang ia tahan sejak tadi meluap. Hampir saja air matanya meluruh jika ia tidak mengingat masih ada Kyuhyun yang bisa saja tertawa melihatnya melemah.

"How about happiness for you?." Langkah kaki Kyuhyun mendekati Yoora. Ia tahu gadis itu gemetar, lebih tepatnya bukan karena takut melainkan tidak ingin terlihat lemah di mata Kyuhyun.

"If you ask me what happiness is..
When this life is done, maybe when this love is gone.."

TBC — 23 Agustus 2017

****

Ada yang tahu itu di atas lirik lagu siapa??...
😀😀😀😀

BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang