Pernikahan adalah salah satu hal sakral dalam setiap kehidupan manusia. Prosesnya?. Tentu saja bertemu, saling mengenal, kemudian jatuh cinta dan memutuskan untuk bersama.
Namun sepertinya filsafat itu tidak berlaku untuk apa yang kini terjadi pada Yoora. Bagaimana mau mengenal, bertemu saja baru dua kali dan yang lebih konyol lagi pria itu tetap bersikeras mengajakmu menikah.
"Katakan padaku, apa alasanmu sampai-sampai kau ingin kita menikah padahal kita belum saling mengenal."
Yoora bersedikap angkuh sambil mengangkat sedikit dagunya ke atas. Ia sama sekali tidak ingin terlihat lemah di hadapan pria sekelas Kyuhyun.
Kemudian Kyuhyun membeku. Pria itu kehilangan kata-katanya, alibi apa sekarang yang harus ia katakan. Satu-satunya alasannya adalah karena dia menginginkan sosok Yoora.
"Alasannya karena aku menginginkanmu, apa itu tidak cukup?."
Kening Yoora berkerut sampai membentuk lipatan-lipatan di dahinya. Gadis itu menggeleng tidak percaya dengan alasan klasik yang dilontarkan Cho Kyuhyun. Menginginkannya?. Dia kira bisa menikahi seseorang hanya karena begitu saja.
"Listen to me, man. Kau dan aku.." Yoora mengarahkan telunjuknya bergantian ke arah Kyuhyun dan dirinya sendiri. "Kita hanya bertemu dua kali, dalam novel saja seorang pria akan menikahi wanita hanya karena dua hal. Perjodohan dan atas dasar cinta. Tetapi kau, tidak ada satupun alasan untuk kita berdua untuk menikah."
Satu hal yang Kyuhyun sempat lupa, gadis ini adalah seorang editor dan sudah jelas ada banyak cerita yang mampir untuk ia tangani. Lalu mengenai sebuah pernikahan, pasti gadis itu bisa menelaahnya dari berbagai versi.
"Dengarkan aku tuan Cho, berfikirlah ulang untuk segala hal yang ingin kau lakukan. Menikah bukanlah perkara mudah seperti yang kau bayangkan. Sekali lagi aku tegaskan, aku tidak bisa melakukan semua ini. Tidak untuk alasan yang sama sekali tidak masuk akal." Yoora melangkah melewati Kyuhyun yang hanya menatap kepergian gadis itu dalam diam.
"Bagaimana jika aku mencintaimu, apa itu cukup?."
Langkah kaki Yoora terhenti. Gadis itu menoleh ke arah Kyuhyun yang masih diam berdiri beberapa langkah di belakangnya dengan tatapan menunggu.
"Kau mengatakannya segamblang itu?."tanya Yoora polos. "Apa kau tidak pernah jatuh cinta sebelumnya?. Lupakan saja, cari gadis lain yang mau menerima tawaranmu."
Lagi, menghabiskan waktu bermenit-menit dan akhirnya gadis itu mengajaknya berdebat, mempermainkan kata-kata dengannya dan kemudian menolaknya. Pria sekelas Kyuhyun tidak pernah mengalami kesulitan seperti ini sebelumnya. Lagipula apa susahnya, tinggal menyetujuinya dan menikah. Semua urusan akan selesai bukan.
"Gadis keras kepala." gerutu Kyuhyun geram.
Bersamaan dengan hilangnya gadis itu dari pandangannya, ponsel Kyuhyun berdering.
"Ada apa Hyun–ah?."
"Dia akan kembali ke New York hari ini, aku baru saja meretas beberapa akun media sosial miliknya. Gadis itu mengabari salah seorang temannya jika ia akan kembali." Daehyun —anggap saja sebagai bagian intelijen Kyuhyun. Salah satu anak buah yang mewarisi jiwa peretas sepertinya. Daehyun adalah seseorang yang selalu Kyuhyun andalkan untuk semua urusan teknologi dan informasi baik dalam dunia bisnis maupun sesuatu yang sangat Kyuhyun inginkan.
"Daehyun–ah, lakukan apapun supaya gadis itu tidak bisa kembali ke New York lagi, termasuk untuk bekerja di sana."
Jung Daehyun, pemuda itu membelalakan mata tidak percaya. Tidak kembali ke New York dan tidak lagi bekerja di sana, itu berarti Kyuhyun menginginkan Yoora berhenti dari pekerjaannya.
"Kau yakin?. Pekerjaannya adalah impian gadis itu sejak lama, mencapainya saja cukup sulit." Menjadi seorang editor untuk sebuah perusahaan penerbit di New York bukanlah hal yang mudah. Butuh proses dan seleksi ketat untuk sampai posisi tersebut.
"Lakukan apa saja, jika dengan itu aku bisa menahannya tetap di sini." Lalu sambungan terputus karena Kyuhyun mengakhiri panggilan terlebih dahulu.
"Aku akan melakukan apapun meskipun itu dengan melukaimu sekalipun."desis Kyuhyun tajam. Pria itu kemudian berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan pelataran kafe.
• • • •
Rasanya begitu menyebalkan saat ingin memulihkan suasana hati dan melupakan seseorang yang mengganggu hidupmu tetapi sosok itu justru muncul di tempat yang sama dan semakin membuat suasana hatimu memburuk.
Yoora melempar tasnya dengan perasaan kesal yang menggunung. Gadis itu membanting dirinya ke atas ranjang dan menutup matanya erat. Kesialan seperti terus menghantuinya sejak ia bertemu dengan Kyuhyun.
Jika ia mengingat lagi, sesungguhnya sangat tidak masuk akal untuk gadis yang hanya dari keluarga biasa seperti dirinya bisa didatangi oleh orang seterpandang Kyuhyun, ditambah lagi pria itu melamar dirinya di depan ayahnya. Yoora hanya tidak mengerti, selama ini ia sama sekali tidak pernah sekalipun bertemu Kyuhyun baik secara sengaja ataupun tidak. Ia ingat jelas apa saja yang terjadi dalam kehidupan meski itu hal paling terkecil sekalipun.
Yoora berjengit sebentar ketika bunyi ponsel berdenting. Ia bisa melihat satu pesan tertera di sana.
'Sorry Miss Yoora shin. You can't make a departure to New York because the visa has a problem. We hope you can fix it soon. Thank you'
"Kesialan apalagi ini?" Yoora mencengkeram ponsel dan melemparnya ke atas ranjang di sebelahnya. Sepertinya rencana kembali ke New York harus batal untuk beberapa hari ini.
TBC — 13 Agustus 2017
• • • •
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
FanfictionShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...