Yoora melirik Aera yang sedang menggaruk bagian belakang lehernya. Wanita itu tidak sedang merasa gatal, melainkan ia merasa canggung ketika melihat Yoora menatap Kyuhyun dengan pandangan tidak biasa."Ah, biar aku saja Kyu."
Kyuhyun mengangguk kemudian beranjak dari ranjang kecil Hyera.
Yoora yang melihat Kyuhyun akan keluar kamar memilih untuk berbalik badan dan melangkahkan kaki. Jadi, apa pria itu sekarang juga sedang berusaha menguasai rumah keluarganya.
"Akhirnya kau pulang.."
Langkah kaki Yoora berhenti tepat pada pijakan kedua tangga menuju kamarnya. Gadis itu hanya mematung sambil menunggu apa kalimat selanjutnya yang akan Kyuhyun katakan.
"Ayah dan ibumu sudah menunggumu bertahun-tahun. Apa kau tidak merasa bersalah sama sekali."
Kedua tangan Yoora mengepal kuat. Kenapa berada bersama pria ini selalu ingin membuatnya bertengkar terus-terusan.
"Sialan. Kau pikir karena siapa?."
Ketika Yoora berbalik ingin bertatap muka dengan Kyuhyun, gadis itu nyaris limbung karena terkejut. Lagipula, kapan Kyuhyun bisa berada beberapa senti di depannya. Salahkan telinganya yang tuli tidak mendengar langkah kaki pria tersebut.
"Hati-hati."
Kyuhyun menahan pinggang Yoora dan membuat mereka tanpa sengaja menjadi begitu dekat.
Waktu terasa begitu melambat. Baik Yoora ataupun Kyuhyun hanya mampu saling menatap satu sama lain. Kyuhyun bisa melihat wajah Yoora tanpa riasan. Masih sama seperti dulu, begitu cantik dan alami.
Seolah sadar, Yoora mendorong tubuh Kyuhyun dan kembali berdiri meskipun sedikit canggung.
"Apa yang kau lakukan di rumah orangtuaku?."
Yoora menaiki pijakan tangga lagi dan berniat kembali melihat kamarnya. Ia bahkan tidak peduli sekalipun Kyuhyun sekarang sedang mengikutinya.
"Eum. Aku selalu kemari setiap akhir pekan. Lebih tepatnya sejak kau pergi."
Mereka memasuki kamar Yoora. Kyuhyun duduk di ranjang sedangkan Yoora memilih berdiri di balik jendela balkon kamarnya. Tempat yang paling ia rindukan.
Suasana berubah hening seketika. Yoora memilih menikmati kilauan di langit sambil melipat kedua tangannya. Lalu, Kyuhyun lebih memilih duduk di atas ranjang sambil memeriksa beberapa pesan yang masuk dalam ponselnya. Setelah membacanya, pria itu mematikan layar ponsel dan memasukan ke dalam saku kemejanya lagi.
"Kenapa?."
Yoora mencicit. Hampir tidak terdengar.
"Apanya?."
Tetapi, Kyuhyun cukup peka untuk mendengar suara lembut gadis itu menyapa telinganya.
"Kau datang kemari. Seharusnya, kau sudah memulai kembali hidupmu. Bahkan setelah lebih dari empat tahun lamanya."
Ya, seperti seharusnya. Kyuhyun pasti bisa memulai hubungan baru dengan wanita lain lagi. Toh, dia seorang pria kaya raya. Seluruh wanita seantero Korea bahkan siap berlutut di bawah kakinya hanya untuk memuja Cho Kyuhyun.
"Kau terlalu naif, Cho Kyuhyun." Yoora masih dengan tenang menatap hamparan bintang di atas sana.
"Bagaimana denganmu?." Kali ini giliran Cho Kyuhyun mengambil alih permainan.
"Kau dan lelaki itu, sudah sejauh apa kalian?."
Kyuhyun berjalan mendekati Yoora dan berdiri tepat sejengkal di belakang tubuh gadis itu. Ia bahkan bisa mencium aroma shampo yang menguar dari rambut Yoora yang berwarna cokelat keemasan.
"Kau penasaran sekali, ya.."
Deg.
Detik berikutnya Yoora mematung ketika ternyata Kyuhyun sudah berdiri tepat di depannya. Sialnya lagi pria itu sekarang malah memerangkapi dirinya dengan meletakan kedua tangan pada sisi balkon.
"Kau bertanya kenapa aku tidak memulai hubungan baru bahkan setelah empat tahun lamanya?."
Mata Kyuhyun seolah sengaja membuat Yoora tidak dapat bergerak untuk menghindarinya. Hari ini ia harus menyelesaikan segala urusan tentang perasaannya terhadap Yoora. Bagaimanapun dengan hasil akhirnya, ia tidak peduli. Setidaknya, untuk saat ini.
"Karena aku tidak ingin menyesal kedua kalinya dalam hidupku. Aku adalah seorang pria normal. Jelas sekali, selalu ada perasaan yang berubah dalam rentan waktu yang cukup lama itu.."
Yoora masih berusaha menahan diri untuk mengetahui apa yang akan Kyuhyun katakan selanjutnya.
"Tetapi kemudian, mengingatmu terluka. Mengingat kau yang menangis, juga membenciku. Aku rasa aku tidak berhak untuk memulai hubungan baru lagi. Semuanya karena kau. Seluruh pemikiran dan juga perasaanku selalu kembali kepadamu..."
"Begitu dalamnya rasa bersalahku, bahkan aku rela terus datang kemari hanya demi mendapatkan maaf dari orang tuamu. Berusaha mencarimu sampai ke mana saja, meskipun aku tidak tahu kenapa orangku selalu tidak pernah mendapat informasi tentangmu."
Yoora belum pernah melihat Kyuhyun seperti ini selama mereka kenal. Kyuhyun yang ada di depannya bukan lagi pria arogan yang sering memaksa dirinya. Dia seperti pria yang dipenuhi rasa bersalah dan berusaha untuk mengatakan seluruh ungkapan hatinya demi kata maaf.
"Lalu kau muncul dengan identitas baru. Hal itu jelas membuatku mengerti, kenapa selama ini tidak pernah ada informasi yang bisa kudapat.."
"Dan terakhir, aku nyaris kehilangan kendali saat kau rupanya telah memiliki hubungan baru dengan lelaki itu. Kupikir, aku hanya menghabiskan waktuku sia-sia padahal kau sudah bahagia bersama lelaki lain."
"Hari ini, aku ingin kau sendiri yang mengatakannya. Apa kau mencintainya?."
Yoora terdiam. Dari jarak sedekat ini, ia tidak akan bisa menghindar lagi. Tatapan mata Kyuhyun yang begitu dalam, jelas membuatnya tidak tega untuk melawan. Dengan segala penyesalan dalam dirinya, Kyuhyun telah membuktikan jika selama ini ia berusaha mendapatkan maaf dari keluarganya.
"Jawab sejujurnya. Setelah ini, aku akan menerima apapun keputusan akhirnya." sahut Kyuhyun lagi.
"Ya. Aku menyayangi Kim Donghyuk."
Kedua tangan Kyuhyun yang memerangkap Yoora kini terlepas. Pria hanya merasakan dadanya bergemuruh dan sakit dalam waktu bersamaan.
***
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
FanfictionShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...