Kehidupan memang seperti roda yang akan terus berputar. Kemarin, kau menjadi seseorang yang lemah dan penakut. Namun, sekarang kau berubah menjadi sosok yang kuat dan tangguh.Keputusan konyol yang Yoora ambil memang tidak serta-merta ia sesali. Memijakan kaki ke dalam gedung pencakar langit milik Cho Kyuhyun adalah pilihan tersulitnya.
Ia harus bertemu lagi dengan pria brengsek yang telah menghancurkan seluruh hatinya hingga menjadi kepingan. Bodohnya, Yoora sekarang malah mencoba memunguti kepingan itu di bawah kaki Cho Kyuhyun.
"Hei, tidakkah kita bisa berkenalan secara lebih baik?."
Suara bass yang begitu kentara di telinga Yoora membuyarkan lamunan imajinasi tentang masa lalunya. Pria berbadan setengah lebih tinggi dari tubuhnya itu berjalan mendekati Yoora.
"Sebenarnya kau mau apa?." Keluh Yoora.
"Mengenalmu." Sahut Chanyeol cepat.
Yoora menghela nafas sebentar lalu menatap Chanyeol. Pria yang benar-benar tampan. Tubuhnya yang menjulang tinggi bahkan menjadi daya tarik pria itu.
"Aku sibuk."
Tidak. Yoora berjalan melewati Chanyeol begitu saja.
Jangan pernah mempercayai pria manapun. Yoora meyakinkan dirinya akan hal itu. Sejauh ia percaya pada seorang pria, yang ada hidupnya hanya semakin berantakan.
Gadis itu berlalu pergi meninggalkan Chanyeol yang masih menatapnya kesal. Yoora tahu, pria itu akan menjadi partner kerjanya. Jadi, mana mungkin ia tidak mengetahui siapa nama pria jangkung tersebut.
• • • •
Kyuhyun duduk di sofa ruang kerjanya dengan wajah tak biasa. Waktu berlalu, dan dia sama sekali belum bisa bangkit dari keterpurukan masa lalu yang menggerus jiwanya.
Bahkan dengan sangat kejam, takdir mempertemukannya dengan Yoora yang sudah banyak berubah. Segalanya sudah tidak lagi sama, sejak gadis itu kembali dengan menyandang status sebagai model untuk perusahaan.
Gadis yang begitu polos dan sederhana. Kini menjelma menjadi sosok yang lebih dingin dan angkuh. Kyuhyun tidak pernah tahu, takdir benar-benar mengubah alur kehidupan Yoora.
Model ?.
Itu artinya gadis itu bergelut dengan dunia malam yang sangat ironis. Apalagi di Amerika bukanlah tempat yang kecil. Astaga, membayangkannya saja membuat kepala Kyuhyun berputar-putar tidak tahan.
"Aku bisa gila dalam semalam." keluh Kyuhyun.
Pria itu menyenderkan punggungnya pada sofa sambil menghela nafas panjang. Hingga tanpa sengaja, ekor matanya melihat Yoora berjalan dengan anggun dari balik kaca ruang kerjanya.
• • • •
"Bagaimana ?." tanya Hwayeon. "Apa kau masih bisa bertahan?. Kalau tidak, biar aku saja."
Yoora melirik Hwayeon malas untuk ke sekian kali. Pasalnya, gadis itu sudah empat kali menanyakan pertanyaan yang sama kepadanya. Apa dia tidak bosan.
"Mulutmu sedang olahraga?." Yoora menenggak habis sebotol soda lalu melirik Hwayeon kesal. "Kau sudah bertanya sebanyak empat kali, sampai telingaku bisa menghafal tinggi rendahnya nada bicaramu."
Hwayeon menyengir kuda. Dalam hati ia cukup lega, melihat Yoora bisa menangani sendiri masalah hidupnya.
"Well, kalau begitu sebaiknya aku tidak boleh khawatir lagi, bukan?."
• • • •
Pernah terluka dan tersakiti tak lantas membuat Yoora putus asa. Meskipun rasanya begitu sakit melihat Kyuhyun masih bisa berdiri dan berbicara santai bersama wanita bernama Nayoung malah membuat darah dalam diri Yoora kembali mendidih.
Masa itu mungkin telah berlalu, tapi tidak dengan rasa sakit yang mereka tinggalkan. Yoora menghentikan langkahnya spontan ketika melihat Kyuhyun dan Nayoung ada beberapa meter dari tempatnya berpijak.
Sial, mereka bisa tertawa lepas setelah membuatnya harus merangkak bahkan berusaha berdiri lagi di tengah rasa sakit.
Kyuhyun menoleh tanpa sengaja karena ia merasa ada subjek yang mengganggu sisi pandang sebelah kanannya. Pria itu tertegun beberapa waktu mengetahui Yoora berdiri terdiam beberapa langkah darinya.
Yoora menegak, kemudian menetralkan reaksi dengan cepat dan berjalan lalu seolah tidak melihat Kyuhyun dan Nayoung di hadapannya.
"Kyuhyun-ah. Kau baik-baik saja?." Nayoung menatap Kyuhyun khawatir saat pria itu melihat Yoora melewatinya bahkan tanpa melirik sedikitpun.
Hei, kemana Kyuhyun yang arogan?. Kemana pria yang tidak mau kalah itu?. Begitu pikirnya.
Sayang sekali, pria itu sudah sirna empat tahun lalu saat ia sadar jika ia telah melukai perasaan gadis yang nyaris ia nikahi. Lihatlah, gadis itu bahkan muak hanya untuk meliriknya.
Kau tidak bisa seperti ini Cho Kyuhyun. Harusnya, kau menariknya dan membuat gadis itu menurutimu seperti yang sudah-sudah. Seperti itulah ego Kyuhyun meronta. Akan tetapi, tubuhnya kaku dan tidak bereaksi.
Karena kau sudah kalah telak Cho Kyuhyun.
Karena kau sudah menjadikan dirimu sendiri sebagai pengecut kelas dewa. Bahkan hanya untuk meminta maaf saja kau sudah tidak pantas.
• • • •
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
FanfictionShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...