CHAPTER 08 : SEVEN DAYS

3.2K 262 6
                                    

Tertidur dalam dekapan Kyuhyun rupanya membuat Yoora cukup terlelap. Gadis itu menguap sesaat lalu kemudian menoleh ke atas nakas dan melihat jam wekernya.

Sudah pukul sebelas malam, itu berarti ia menghabiskan waktu tidur selama empat jam. Yoora berbalik dan hampir melupakan jika pria itu masih  berada di atas ranjangnya dan tidur bersamanya.

"Kau sudah bangun?." Yoora tidak menanggapi dan malah menatap Kyuhyun datar.

"Kau tidak ingin pulang?. Kembalilah ke rumah mewahmu. Kamar ini tidak layak untuk pria sekelas dirimu." Yoora beranjak dari posisinya dan menyisakan Kyuhyun yang masih berbaring di atas ranjang menatapnya kosong.

Gadis berambut cokelat terang itu menggulung rambutnya ke atas seolah tidak peduli dengan tatapan Kyuhyun yang berubah.

"Terimakasih sudah menemaniku. Tapi, kupikir aku sudah baik-baik saja."

"Apa yang sudah terjadi sampai kau demam?." Kali ini Kyuhyun terbangun dan menghampiri Yoora yang sedang mengecek notifikasi dari ponselnya.

"Nothing. Everything is gonna be alright." Kyuhyun menghela nafas, mencoba menekan kesabarannya sampai titik terendah.

"Kenapa kau tidak bisa menganggap semua ini dengan serius."

Garis bibir Yoora melengkung samar. Gadis itu menggeleng lemah, kemudian mematikan layar ponselnya dan berbalik menatap Kyuhyun.

"Bukankah sejak awal ini memang tidak serius."

Tidak ada satu alasanpun yang sampai pada logika Yoora. Tidak, meskipun Kyuhyun berusaha menjelaskan dengan caranya.

Shin Yoora, dengan sebelah tangan yang memegang siku kanannya gadis itu memainkan kuku jari-jemarinya santai. Langkah kakinya mendekati Kyuhyun yang tengah menatap dirinya seperti berusaha mengulitinya sampai ke tulang-tulang.

"Sudah malam. Tidak baik jika kau terus-menerus ada di rumah ini. Aku tidak mau menjadi obrolan miring di kalangan tetangga."

Bukan, lebih tepatnya Yoora tidak ingin berlama-lama ada dalam radius sedekat ini bersama Cho Kyuhyun. Apalagi seluruh pihak keluarga tampak biasa saja ketika pemuda itu ada di kamar anak gadisnya dan tidak turun ke bawah dalam waktu lebih dari setengah jam lamanya.

Tidak mau jatuh dalam pesona Kyuhyun tepatnya. Yoora bukan gadis buta, aura yang memancar dari dalam diri Kyuhyun sanggup membuatnya luluh. Pria itu terlihat begitu tulus walaupun ia belum mengerti jelas apa alasan di balik semua ini.

"Pulanglah, Kyuhyunsshi." Dengan nada sedikit memohon, Yoora berjalan hampir melewati tubuh Kyuhyun jika saja pria itu tidak menahan langkahnya.

"Aku tidak akan melepasmu Yoo, katakan padaku apa saja yang kau minta supaya kita bisa menikah."

Ditambah panggilan yang terdengar begitu manis keluar dari bibir Kyuhyun. Tidak ada satu orangpun di dalam hidupnya yang menyebutnya dengan nama Yoo, dan Kyuhyun adalah pria pertama yang memberinya nama panggilan itu.

Yoora memejamkan mata lagi, entah untuk yang ke berapa kali. Menanamkan dalam hatinya sebuah keyakinan yang masih semu.

Kyuhyun perlahan-lahan melepaskan genggaman tangannya dan mulai merasa putus asa. Ini pertama kalinya, untuk pria itu mencoba meluluhkan hati wanita dengan begitu sabar. Sangat bertolak belakang dengan sifat dingin dan pembawaan antagonis yang ia miliki.

"Tujuh hari." ujar Yoora ragu. Dengan posisi yang membelakangi Kyuhyun, Yoora berusaha mengontrol diri.

"Aku ingin kau membuatku yakin dan membuatku menyetujui pernikahan itu dalam tujuh hari. Simpelnya, kau harus membuatku benar-benar jatuh cinta padamu. Karena ini adalah pernikahan, bukan hubungan yang sekadar main-main."

Kyuhyun terperangah sesaat sebelum bibirnya mengulum senyum. Tujuh hari bukan sesuatu yang buruk. Bahkan sebelum tujuh hari itu tiba, Kyuhyun yakin Yoora akan bersedia menerima lamarannya. Kyuhyun bisa pastikan itu.

"Satu lagi."sahut Yoora cepat. Kali ini dengan mimik wajah serius Yoora menengadah menatap persis pada wajah Kyuhyun. "Selama tujuh hari itu kau dilarang mengikuti, mengawasi atau bahkan mengatur apa saja yang aku lakukan. Termasuk dekat dengan pria lain, karena dengan tujuh hari itu kau harus berusaha mati-matian untuk membuatku luluh. Atau tidak akan pernah ada pernikahan."

Senyuman yang tadinya sedikit menghiasi bibir Kyuhyun sirna seketika. Gadis itu sepertinya sengaja membuat pertahanan Kyuhyun roboh dan mengubah alur pria tersebut.

"Kalau kau merasa keberatan, kau bisa menolak. Dengan begitu, kita tidak perlu melakukan pernikahan seperti yang kau inginkan."

Yoora sengaja memancing pertahanan Kyuhyun untuk membuat pria itu menyerah. Sekali lagi, ia masih tidak bisa memikirkan dengan jelas alasan pria itu gencar menginginkan dirinya untuk dijadikan seorang istri. Lagi pula, Yoora sama sekali tidak mengenal sosok di balik Kyuhyun. Siapa pria itu selain sebagai pemilik Cho Corporation, dan mengapa dia bisa datang ke keluarga Yoora yang sangat biasa ini hanya untuk melamarnya.

Mereka bukan sepasang kekasih atau seorang teman yang pernah mengenal satu sama lain. Rentang usia mereka juga begitu jauh, Yoora dengan usia baru akan menginjak dua puluh satu tahun, dan Kyuhyun yang sudah berkepala tiga. Praktis, tidak ada satupun situasi untuk mereka bisa berteman.

Tujuh hari. Waktu itu sesungguhnya bukanlah untuk membuat Kyuhyun benar-benar membuatnya jatuh cinta. Semua tidak semudah itu, Yoora hanya berusaha mengulur waktu dan mencari tahu apa yang membuat Kyuhyun begitu terobsesi untuk memilikinya.

Luka yang ditorehkan Jason sampai saat ini belum sepenuhnya sembuh. Yoora tidak mungkin bisa menempatkan orang lain dalam hatinya yang masih setengah rusak. Tidak terkecuali Kyuhyun.

"Baiklah." Kyuhyun mendekati Yoora yang hampir mencapai pintu sebelum akhirnya menarik tubuh gadis itu dalam rengkuhannya. "Seven days. I will make you're be mine."

Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir Yoora sebelum akhirnya pria itu meninggalkan kamar Yoora dan membuat gadis itu membatu.

"Sigh, belum apa-apa dia sudah berani menciumku."

TBC - 29 AGUSTUS 2017

****

Hai hai.. terimakasih ya buat yang setia mantengin ff aku.
Jangan lupan vote ya, karena voting gak akan bikin tanganmu keriting. 😁😁

Spoiler.
Ini kisahnya gak nikah terus bakal happy ending lho ya..
Jadi jangan berharap bakalan manis. #ketawasetan

Happy reading...😘😘😘

BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang