Hey semua, kalian yang sudah membaca Imagination. Mohon maaf aku revisi total.
• • • •
Hari demi hari sepertinya semakin membuat Yoora begitu terikat dengan Kyuhyun. Belum pasti memang seperti hubungan keduanya. Akan tetapi, Yoora merasakan jika ini adalah sesuatu yang seharusnya ia hindari.
Sayangnya, Yoora telah termakan oleh keadaan. Dia menjadi begitu menggantungkan diri pada Kyuhyun. Pada harum tubuh pria itu, perhatian dan juga siluetnya.
"Menunggu seseorang adik kecil?"
Aera menyodorkan segelas minuman dingin kesukaan Yoora sambil menunjukkan senyuman jahil.
"Apa terlihat seperti itu?."
"Tentu saja. Gadis seusiamu melamun dan berdiri di balik jendela sambil menatap kosong. Pasti ada sesuatu yang kau tunggu."
Yoora tersenyum tipis. Aera memang sosok kakak perempuan yang sejak dulu ia impikan. Wanita itu sekalipun menyebalkan, tetapi dia adalah seseorang yang paling peka terhadap dirinya.
Sebagai kakak ipar, Aera memiliki sikap cukup mudah beradaptasi. Terutama pada Yoora.
"Kau mulai menggantungkan diri pada Cho Kyuhyun."
Mulut Yoora ingin menyangkal, sebelum Aera akhirnya mengeluarkan suara.
"Kau mungkin tidak percaya bagaimana pria itu memiliki ketertarikan padamu. Tetapi, aku bisa melihat kegigihan di matanya. Sekalipun dia tipe pria yang begitu cuek."
"Kau harus tahu, tidak semua hubungan berjalan seperti buku-buku roman yang sering kau kerjakan. Mungkin saja, cerita dalam hidupmu memiliki jalan lain." Imbuh Aera sambil menikmati milkshake yang ada di tangannya.
"Turunlah, pria itu sejak tadi menunggumu di bawah."
Tubuh Yoora berjengit seketika. Jadi, Kyuhyun sudah ada di rumahnya sejak tadi. Astaga, betapa bodohnya Yoora yang tidak tahu jika mobil pria itu memasuki pekarangan rumahnya.
Di sisi lain, Kyuhyun sedang menikmati obrolan bersama Yohan di ruang tamu. Pemuda itu dengan antusias mendengarkan cerita masa kecil Yoora sampai-sampai ikut tertawa ketika Yohan menceritakan sepenggal kisah lucu.
Yoora terperangah sebentar. Melihat pria itu tertawa lepas membuatnya begitu terpana. Tanpa sadar gadis itu tersenyum.
"Hentikan ayah, kau sengaja ingin mempermalukanku."
Gadis itu berjalan menuruni tangga dan mendekati mereka berdua.
"Ah, kau datang. Duduklah, aku sedang menceritakan masa kecilmu pada Kyuhyun."
"Cukup ayah. Kyuhyun sepertinya sudah lelah mendengar cerita ayah."
"Benarkah?" Yohan menunjukkan raut wajah kecewa yang dibuat-buat. Tentu saja hal ini membuat Kyuhyun tersenyum tidak enak.
"Tidak paman. Lain kali aku akan meminta paman menceritakan lebih banyak lagi. Hari ini aku ingin mengajak Yoora pergi keluar. Apa boleh?."
"Tentu saja."
• • • •
Lupakan tentang ajakan keluar yang dimaksud Kyuhyun, nyatanya ialah pria itu mengajak Yoora ke apartement mewah miliknya. Pria itu membuat Yoora merengut kesal karena sudah berfikir akan pergi ke suatu tempat yang lain.
"Kau tidak bermaksud untuk memamerkan kekayaanmu padaku bukan?"
Kyuhyun terduduk di sofa ruang tamu miliknya. Pria itu hanya tersenyum tipis menanggapi Yoora yang tampaknya terlihat begitu kesal.
"Kekayaanku juga milikmu nantinya."
Seperti kembang api. Entahlah, hati Yoora seolah begitu meledak-ledak mendengar apa yang barusaja Kyuhyun katakan.
Kyuhyun menatap Yoora lurus-lurus. Gadis ini berbeda. Gerak tubuhnya seolah membuat Kyuhyun tidak bisa lagi melihat ke arah lain. Imajinasinya menolak persamaan yang selama ini ia buat.
Yoora lebih dewasa. Hati-hati dan sederhana. Kenyataan itu membuka mata Kyuhyun jika semua ini bukan obsesi semata.
Tangan Kyuhyun terulur menarik Yoora hingga limbung dan terduduk tepat di pangkuannya.
"Kyu—"
Yoora yang begitu terkejut tanpa sadar berteriak.
Sekuat tenaga ia mencoba melepaskan diri dari kungkungan Kyuhyun. Nyatanya, pria itu malah membuatnya tubuh mereka saling menempel.
Yoora menyerah, pria memiliki kekuatan yang lebih besar apalagi dari perempuan sekecil dirinya.
"I don't know. How do you make me feel like this."
Kyuhyun menelusupkan helaian rambut Yoora ke belakang telinga gadis itu.
"Beautiful."
Yoora merasakan kedua pipinya kini pasti sudah semerah tomat. Kyuhyun memeluk pinggang Yoora lebih erat. Jarak dekat ini membiarkan harum tubuh Yoora membelai indra penciumannya.
Hingga detik berikutnya, Kyuhyun memilih untuk memusatkan diri pada bibir peach Yoora. Pria itu dengan tanpa diduga menghapus jarak keduanya.
Ciuman yang sudah lama sejak tidak ada lagi hubungan yang melingkupi mereka berdua. Terasa begitu menghanyutkan dan mendebarkan.
Kyuhyun tahu ini tidak mudah. Ia harus dengan sekuat tenaga meredam gejolak dalam dirinya supaya tidak menerjang Yoora begitu saja.
Nafas Yoora sudah terengah. Gadis itu mendorong Kyuhyun kuat-kuat agar menyudahi sesegera mungkin. Tampaknya, Kyuhyun merupakan pencium yang sangat handal, mengingat bagaimana lamanya pria itu bertahan bahkan sampai ciuman berakhir.
Tidak terlihat ekspresi lain Kyuhyun selain hanya memandang Yoora. Pria itu sama sekali tidak menunjukkan kehabisan nafas seperti halnya Yoora.
"Sejujurnya, ini pertama kali bagiku merasakan jika seseorang menyita seluruhnya dariku."
Kyuhyun mencoba membuka diri dan membuat semuanya semakin jelas di mata Yoora.
"Kuharap, kau tidak hanya membual."
Pernah tersakiti tak lantas membuat Yoora percaya begitu saja pada apa yang tengah Kyuhyun lakukan terhadap dirinya. Yoora masih belum tahu seperti ketulusan itu sesungguhnya.
"I'm not a liar."
"Aku harap begitu."
Yoora menatap Kyuhyun sendu. Entahlah, ia masih merasakan kejanggalan dalam dirinya.
"I hope that your word isn't just my imagination."
• • • •
22 DESEMBER 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
FanfictionShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...