CHAPTER 11 : BLACK CIRCLE.

2.6K 213 2
                                    

Maaf karena terlalu lama menunggu. Terus terang saya masih sulit menghadapi sifat moody yang sering datang.

Sebelumnya aku mau ngucapin turut berduka atas meninggalnya Jonghyun Shinee. Well, aku bener-bener gak nyangka bakal secepat ini. Melihat bagaimana begitu enerjik dia saat konser dan tidak menunjukan diri sebagai seorang yang begitu tersiksa. He is a good singer and have amazing voice. Masih nyesek banget pokoknya.

Saya memang bukan Shawol. Tetapi saya tahu karya mereka. Kebersamaan mereka. Hanya doa terbaik untukmu Oppa..

Happy reading.

Jangan lupa kasih 🌟 ya..

• • • •

Dalam perjalanan menuju malamnya. Yoora belum juga terpejam. Rasanya terlalu sulit untuk membiarkan saat-saat bersama Kyuhyun tadi untuk dibawa tidur begitu saja.

Tidak berbeda dengan Kyuhyun. Pria itu rupanya masih terjaga di dalam kamarnya. Masih begitu banyak hal-hal lain yang membuat Kyuhyun tidak sepenuhnya bisa terlelap.

Hari di mana ia mendeklarasikan jika ingin menikahi Yoora. Itu artinya, Kyuhyun harus menyiapkan diri meninggalkan masa lalu yang seharuasnya sudah dia kubur sejak lama.

Pria itu meringis kecil. Masih jelas dalam ingatannya kebersamaan yang pernah ia lalui di masa belakang. Namun, kali ini dia harus benar-benar melangkah maju sebelum semuanya malah akan menggerogoti dirinya semakin banyak.

• • • •

"Shin Yoora.."

Gadis itu mematung sebentar. Pikirannya masih berkelana mengingat-ingat sebentar suara tersebut.

Yoora tak lantas memutar badan dan cukup terkejut. Senyuman gadis itu mengembang ketika seorang pemuda yang baru saja menyapanya melambaikan  tangan kepadanya.

"Oh my—, Nathan."

Setengah berlari Yoora menghambur memeluk Nathan yang juga membalasnya dengan hal yang sama.

"Kau datang kemari. Apa sedang ada pekerjaan di sini?."

Nathan, pemuda berwajah Korea yang sudah lama tinggal di New York. Pria berwajah manis itu mencubit pipi Yoora gemas.

"Aku sedang mengerjakan projek. Sebelum aku menceritakannya, bisakah kita masuk ke kafe itu saja. Kebetulan aku sudah sangat lapar."

Yoora tertawa menanggapi Nathan. Keduanya memilih berjalan beriringan dan memasuki sebuah kafe yang cukup ramai di pinggiran jalan.

Nathan Kim. Pria berwajah mungil dengan pemilik senyum begitu manis. Pemuda itu merupakan teman baik Yoora di New York. Setidaknya, teman yang benar-benar peduli pada profesinya.

Nathan memang orang Korea, tetapi dia telah lama tinggal di berbagai negara di Amerika. Berpindah-pindah tepatnya. Hal ini membuat kedua orang tuanya memilih untuk mengganti nama Koreanya menjadi nama yang sedikit kebarat-baratan. Karena mereka tahu, nama asli Nathan cukup sulit jika diucapkan dengan aksen barat.

"Sekarang bisakah kau ceritakan padaku. Tentang kedatanganmu kemari tentunya."

Acara makan siang sudah dengan cepat mereka lewati dan membuat Yoora seperti sudah tidak sabar mendengar jawaban Nathan.

"Wow, kau antusias sekali."

Gadis itu cemberut sebentar saat Nathan dengan sengaja mencubit gemas hidungnya.

"Ok baiklah. Aku kemari karena perusahaan sedang berencana membuka cabang di sini. Dan selain aku, tidak ada orang lain yang tahu tentang negara ini."

Wajah Yoora tiba-tiba murung begitu saja. Perusahaan tempat ia bekerja. Tempat yang menyimpan banyak kenangan dan mimpi-mimpinya akan ada di negara kelahirannya. Sayangnya, di kondisi seperti ini Yoora sudah tidak berada di sana.

"Jangan murung. Ini tidak akan semudah yang kau bayangkan. Kami membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun untuk benar-benar bisa berdiri di sini."

"Itu waktu yang cukup lama, Shin." Imbuh Nathan.

"Sejujurnya, sampai sekarang aku tidak tahu siapa yang sedang berusaha menghancurkan hidupku."

Yoora memandang lurus ke depan. Bukan Nathan objeknya, melainkan gadis itu menerawang kosong pada arah tak tentu.

"Maksudnya?". Nathan meneguk greentea favoritnya, kemudian mengelap bibirnya pelan-pelan.

"Aku tidak benar-benar berhenti atas kemauanku Nath.."

Dan semua cerita mengalir tanpa jeda. Kisah di mana Yoora akan kembali ke New York sampai tiba-tiba aksesnya ditutup begitu saja. Dan akhirnya, surat pengunduran secara virtual kepada Merinda.

"Really?. Kau tidak mencoba mencari tahunya?."

"Mustahil. Kurasa seseorang yang melakukan itu, adalah mereka yang ahli dalam bidang cyber. Dan aku tidak tahu apa-apa tentang itu semua."keluh Yoora.

"I think, I can help you. Setidaknya, kita harus tahu ini ulah siapa. Aku memiliki kenalan seseorang yang cukup handal untuk masalah ini."

"Tidak perlu Nath." sanggah Yoora. "Lagipula, aku sudah berhenti. Untuk apa lagi melakukannya."

"Untuk mengetahui dalang di balik kehancuran karirmu, Shin."

• • • •

Yoora berjalan memasuki pekarangan rumahnya dengan perasaan kacau. Sedikit banyak ucapan Nathan mulai mempengaruhinya. Pemuda itu membuatnya kembali memikirkan sesuatu yang lama ia abaikan.

Rumah kediaman Shin tampak begitu lengang. Ya, Yoora hampir saja lupa jika ayah dan ibunya sejak berkunjung ke rumah neneknya hari ini. Ditambah lagi, Hyesung dan Aera sedang melakukan travelling.

"Sepertinya kau sangat menikmati harimu bersama pria itu.."

Langkah Yoora terhenti saat tangannya akan menyentuh knop pintu.

Samar-samar ia melihat dari kegelapan langkah kaki seseorang.

Yoora mematung seolah tubuhnya tidak mampu lagi bergerak ketika Kyuhyun  berjalan mendekatinya dengan tatapan yang begitu dingin.

Entahlah, ada perasaan bersalah hinggap pada dirinya. Hari ini ia pergi tanpa mengabari Kyuhyun seperti biasanya dan tanpa sadar mengabaikan beberapa panggilan dan pesan dari pria itu yang masuk ke dalam ponselnya.

Langkah kaki Kyuhyun berhenti tepat di beberapa sentimeter di depan Yoora. Rahang pria itu mengeras. Ia sudah menyaksikan semuanya, walaupun Yoora tidak melakukan hal yang berlebihan dengan pria tadi. Namun, interaksi keduanya apalagi sampai membuat Yoora tertawa lepas. Hal itu membuat api dalam diri Kyuhyun seolah membakar dirinya.

"Kau di sini?." Yoora berusaha setenang mungkin menghadapi Kyuhyun sekalipun, ia merasa sedikit ketakutan.

Kesalahan besar karena menyikapi Kyuhyun dengan begitu tenang. Pria itu dengan cepat menarik tubuh Yoora kasar hingga membentur dinding.

Kyuhyun mencium, menghisap bahkan menggigit bibir Yoora kasar. Emosinya seakan meledak-ledak mengingat kejadian siang tadi.

Yoora sudah mengerahkan tenaganya. Akan tetapi, gadis sepertinya tidak akan sanggup melawan kekuatan Kyuhyun.

Ciuman itu terlepas. Menyisakan rasa perih dalam bibir Yoora. Gadis itu hanya diam. Tidak berusaha menjelaskan apapun.

"Kau sudah berada di teritori-ku. Aku bisa saja menandaimu jika aku mau. Jadi, jangan memancingku untuk melakukannya,Yoo."

Tubuh Yoora menjadi lunglai.

You're too late to run. Because the man has claimed you. You've been caught in Cho Kyuhyun's black circle.

 
• • • •

25 Desember 2017

BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang