Bagaimana mungkin visa bisa bermasalah di waktu-waktu seperti ini. Yoora menggeram kesal saat mengingat pesan singkat yang ia terima kemarin malam. Jelas saja, hal ini membuat dia harus menunda kepergiannya ke New York.
Jam masih menunjukan pukul sembilan pagi. Semua orang sudah pergi ke urusannya masing-masing menyisakan Yoora, ibunya dan Aera di rumah.
"Ra–ya, kau tidak jadi kembali ke New York?." Aera sedang membantu ibu mertuanya melihat kedatangan Yoora yang berdiri pada sandaran pintu.
"Belum. Visaku bermasalah, entahlah padahal kemarin baik-baik saja."sahut Yoora asal.
"Kenapa kau tidak mencari pekerjaan di sini saja nak, lagipula ada banyak penerbit yang juga bagus di Korea Selatan." Ibu Yoora menaruh biji kacang polong ke dalam panci dan menyerahkannya pada Aera.
"Awalnya aku berfikir begitu. Tetapi aku sudah begitu mencintai pekerjaanku di sana ibu, bahkan sampai detik ini aku belum percaya jika aku menjadi salah satu editor di sana." Minah —ibu Yoora, hanya menanggapi penyataan anak perempuannya dengan tersenyum lembut. Minah tentu ingat jelas bagaimana di usianya yang waktu itu baru menginjak delapan belas tahun merengek ingin pergi ke New York. Gadis itu mengikuti seleksi secara online hingga akhirnya lolos ke tingkat sekarang ini.
Sebagai seorang ibu, Minah hanya tidak ingin terus berjauhan dengan Yoora. Apalagi gadis itu putri satu-satunya.
"Ibu mendengar kau menolak lamaran Kyuhyun, kenapa?." Yoora terdiam. Lagi-lagi pria itu menjado topik pembicaraan kali ini. Sepertinya ia harus tahan dengan nama pria itu yang akan menghiasi hari-harinya.
"Dia sepertinya pria yang baik. Selain itu dia adalah salah satu pria terpandang di Korea Selatan, nak."
"Tidak ibu, aku tidak membutuhkan pria seperti itu dalam hidupku. Aku ingin menikah dengan pria yang kucintai. Menua bersama dan menjalin kisah yang indah." papar Yoora.
"Pemikiranmu terlalu dramatis Ra–ya." Aera terkikik geli mendengar pemaparan Yoora mengenai pernikahan.
Yoora hampir menyela perkataan Aera jika saja ponsel di sakunya tidak berbunyi.
"Hallo, Nath." Yoora berjalan sedikit menjauh ketika Aera tampak berusaha menguping pembicaraannya dengan seseorang lewat telepon. Ya, Aera memang seorang kakak ipar yang sangat memiliki tingkat ingin tahu yang tinggi.
"Hi Ra. Sorry I called you this morning. But I just got word you were resigned from the company. Is it true?" Dia adalah Jonathan Wayne. Salah satu teman dekat Yoora ketika gadis itu bekerja di New York.
"What? I just wanted to contact my teammates if I can't come back in a few days, because suddenly my visa troubled, Nath."
"Are you sure? Your teammates say to me that you want Alice replace your position."
Omong kosong macam apa ini, Yoora bahkan belum sempat menghubungi mereka dan bagaimana mungkin dia bisa mengirimkan pengunduran diri. Lagipula, pekerjaan ini adalah impiannya, menuju tempat ini saja ia butuh waktu dan proses yang sulit.
"I will contact office Nath. Thanks for your confirmation." Dengan cepat Yoora mengakhiri sambungan teleponnya bersama Nathan dan beralih menghubungi pihak perusahaan penerbit yang ia naungi.
"Good morning Miss, It's me Yoora Shin."
"Oh, hi Shin. I've received an email about your resignation. I really did not expect you to leave us. I've replaced your position with Alice as you asked." Seluruh tubuh Yoora melemas tidak percaya bahkan Miranda —bossnya pun mengatakan hal yang sama.
"Sorry before Miss, but I never sent any email to you."
"Are you sure? There is your signature Shin. Maybe you forgot, you can check your email once again." Nada suara Miranda yang sedikit mencemooh membuat Yoora diam beberapa saat. Jika apa yang dikatakan Miranda benar itu artinya seseorang telah berusaha membuatnya berhenti dari pekerjaannya.
"Ok, thank you Miss."
Pandangan Yoora menengadah ke langit-langit rumahnya. Mimpinya sudah hancur bahkan tanpa ia ketahui. Mengganti dirinya dengan Alice, pemikiran itu tidak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya. Alice dan dia juga bukan sepasang teman yang baik.
Tangan Yoora sedikit gemetar ketika berusaha membuka email lewat ponselnya. Sampai akhirnya, ia bisa melihat sendiri jika memang beberapa jam lalu emailnya telah mengirim pesan berisi pengunduran diri bersama dengan tanda tangan secara virtual.
"Kapan aku mengirim pesan ini?."
Perasaan kecewa, marah dan sedih kini bercampur menjadi satu dan membuat mata Yoora memerah dan berkaca-kaca. Sigh, bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Pekerjaan yang sangat ia banggakan...
• • • •
"Aku sudah melakukannya." Daehyun memasuki ruangan Kyuhyun. Ada juga Sehun di sana yang sedang memainkan ponselnya.
"Aku harap kau tidak akan menyesal suatu hari nanti, hyung." Daehyun mendudukan dirinya di sebelah Sehun. Ia tidak pernah merasa sebersalah ini sebelumnya. Biasanya setelah melakukan tugasnya Daehyun akan merasa puas karena telah berhasil. Akan tetapi kali ini, rasanya begitu datar.
"Memangnya apa yang kau lakukan?." Sehun mematikan ponselnya dan menatap Daehyun yang tampak tidak bersemangat.
"Kyuhyun hyung memintaku meretas email gadis itu dan mengirimkan surat pengunduran diri ke perusahaannya."sahut Daehyun lemah.
"Kau gila, hyung. Aku sudah bilang 'kan kita bisa melakukan cara lain."
Kyuhyun menutup laptopnya dan beralih menatap kedua orang yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri dengan sorot mata tajam.
"Aku akan melakukan apapun untuk menahan gadis itu di sini. Jika dia tetap bekerja di sana, kapan saja dia bisa kembali dan meninggalkan Seoul. Dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dia harus tetap berada di sini. Setelah ini aku akan membuatnya benar-benar menikah denganku."
Sehun dan Daehyun hanya diam. Tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara lagi. Kali ini, Kyuhyun serius. Pria itu akan menghancurkan apapun yang menghalangi langkahnya. Termasuk sesuatu yang begitu gadis itu kasihi.
TBC – 13 Agustus 2017
• • • •
Updatenya agak perang, soalnya udah ngendap. 😁
Btw, terimakasih atas dukungannya ya.
Jangan lupa voment 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
Hayran KurguShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...