Kyuhyun berdecak tidak sabar. Bisa-bisanya di pertemuan sepenting ini, ia harus menunggu seorang model yang bahkan ia bisa bayar seluruh hidupnya hanya dengan seujung kuku harta miliknya.Ah, pasti model itu adalah wanita yang manja dan egois. Model jaman sekarang pasti memiliki keangkuhan tingkat dewa.
Sehun dan Chanyeol duduk bersebelahan. Terlihat Chanyeol seperti menanyakan mengapa meeting belum juga dimulai.
"Jaebum~sshi, katakan pada promotor model itu, kita batalkan—."
"Jeosonghamnida. Aku terlambat."
Ucapan Kyuhyun terputus. Seorang wanita dengan balutan gaun berwarna navy menjadi pusat perhatian semua orang yang hadir di ruang meeting.
Wanita itu melangkah dengan anggun, wajahnya begitu natural namun tampak sangat dingin. Surai berwarna hitam legam dengan ikal menggantung.
"Ah, selamat datang."
Nafas Kyuhyun tercekat saat wanita itu berbalik dan menatapnya.
*
Yoora berjalan dengan gelisah. Bagaimana dia begitu bodoh tidak menanyakan pada Aiden dengan siapa kali ini ia akan bekerja. And see, dia harus menjadi model sebuah produk dari perusahaan milik Cho Kyuhyun.
Rasanya, ia jadi gemetar melihat gedung yang menjulang tinggi di hadapannya ini. Tidak banyak berubah.
"See, I'm trapped here."
"Again."
Emosi dalam diri Yoora mencuat. Ketakutan yang tadi menghantuinya kini berubah menjadi kebencian yang kian menggerogoti seluruh dirinya.
Sesaat, ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya memasuki gedung tersebut dan memantapkan diri melangkah ke ruangan meeting.
"Jeosonghamnida. Aku terlambat."
Terjadi kegaduhan beberapa saat di dalam ruangan tersebut. Akan tetapi, fokus Yoora teralihkan saat matanya bertemu dengan seseorang yang paling berpengaruh di perusahaan ini.
Seorang pria yang berdiri di kursi kepemimpinannya dengan balutan pakaian formal yang begitu pas di tubuhnya. Pria yang tidak hanya berpengaruh di perusahaan ini, melainkan juga pernah berpengaruh di dalam hidupnya, dulu.
• • • •
"Nona Shin, silahkan duduk."
Shin Yoora menatap Kyuhyun sebentar dan membungkuk formal sebelum akhirnya duduk di sebelah Chanyeol.
"Whoa, kita bertemu lagi."
Yoora melirik Chanyeol enggan. Ah, betapa sialnya hari ini. Terjebak dalam lingkaran yang berkaitan dengan Cho Kyuhyun, lagi. Dan bertemu dengan si jangkung menyebalkan itu, lagi juga.
Pertemuan berjalan seperti seharusnya. Proyek besar ini akan menampilkan iklan dengan biaya spektakuler, tentu saja demi keberhasilan produk yang sengaja Kyuhyun buat.
Mata elang pria itu tidak berhenti menatap model yang ia dapat teman lamanya. Sungguh ironis, bertahun-tahun ia mencari keberadaan gadis itu, mengulik seluruh informasi yang ada. Dalam setiap perjalanannya, ia hanya melupakan satu hal. Mengapa ia enggan membuka file berisi foto model dari Donghae, dan justru menghapusnya.
Seluruh staf berdiri dan mulai meninggalkan ruangan. Hanya beberapa yang tersisa. Termasuk masih ada Kyuhyun di sana bersama dengan Yoora.
Tak lama, Yoora berdiri. Kyuhyun bisa melihat bagaimana sempurnanya gadis itu bergerak di depan matanya. Gadis polos yang sangat Kyuhyun rindukan. Sekarang dia begitu mempesona dan membuat Kyuhyun tidak menyukai hal itu.
"Hei, kau pura-pura ya."
Di sisi lain, Chanyeol masih begitu tak gentar ingin mendekati sosok cerah yang beberapa waktu belakangan ini menarik perhatiannya. Rasanya, seperti jackpot bisa bertemu lagi dengan gadis itu di sini.
Kyuhyun samar-samar menatap Chanyeol tidak suka, saat pria bertubuh lebih tinggi darinya itu berusaha mendekati Yoora.
"Terima kasih, sudah berkenan hadir nona Shin. Saya dengar anda memiliki jadwal yang cukup padat." Dia Eun Mi, salah satu staf yang menangani promosi di perusahaan Kyuhyun.
"Ya, aku memang harus segera pergi." Yoora membawa tas jinjingnya dan melangkah sesaat sebelum berhenti di depan Kyuhyun.
"Senang bisa bekerja sama dengan anda Presdir Cho. Untuk yang pertama kali."
Tidak ada reaksi berlebihan dari Yoora dan justru sangat terbalik dengan Kyuhyun yang cukup terkejut.
Untuk yang pertama kali?.
Itu artinya, Yoora menganggap mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.
''Di kehidupan akan datang. Kita hanya akan bertemu sebagai orang asing. Sama seperti saat kau dan aku tidak pernah bertemu."
(Chapter 19 - Gone)• • •
Hwayeon hampir memaki Aiden kalau saja ia tidak mempertimbangkan matang-matang emosi yang meledak dalam dirinya.
Sebodohnya saja, Hwayeon dan Yoora memiliki jadwal yang terpisah dan ini tidak sesuai dengan si fotografer pendek itu katakan. Ditambah lagi, Yoora baru saja mengatakan jika gadis itu bekerja untuk Cho Kyuhyun.
"Kau tahu, aku benar-benar akan membunuh Aiden kalau sampai besok pagi pria itu tidak ada di sini juga."
"Tidak perlu. Kurasa ini memang sudah takdirku."
Hwayeon bisa melihat sorot mata berbeda dari Yoora. Sinar mata yang redup seolah menggambarkan kerinduan dan kekecewaan yang menyatu.
"Kau baik-baik saja?."
Hwayeon mendekati Yoora yang sedang menatap kosong hamparan lampu-lampu jalanan dari apartemen gedung yang mereka tempati.
"Eumm.."
Kuharap aku baik-baik saja.
Yoora tidak bisa mengatakan sepenuhnya terhadap Hwayeon. Ia tidak ingin membebani gadis itu dengan masalah hati yang ia miliki.
"Katakan padaku jika kau tidak siap. Biar aku yang menggantikanmu."
Puas memandangi lampu-lampu, Yoora melangkah melewati Hwayeon yang memandangnya bingung
"Sekalipun berada di sekitarnya seperti sebuah jebakan untukku. Aku rasa ini adalah takdir yang sudah Dia buat."
*
TO BE CONTINUED
10 FEBRUARI 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
FanfictionShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...