Kaki Kyuhyun melangkah mundur dengan teratur. Yoora bisa melihat bagaimana sorot mata Kyuhyun begitu terluka.
Tanpa berbicara lagi, Kyuhyun melangkah mencapai pintu kamar Yoora. Pria itu nyaris menarik knop pintu.
"Sayangnya, aku tetap tidak bisa mencintainya seperti mauku."
Tangan Kyuhyun berhenti tepat di udara. Pria itu membalikan badan cepat dan menatap Yoora bingung.
"Perasaanku tidak pernah berubah. Sekuat apapun aku membencimu, hatiku tetap tidak pernah bisa melakukan hal yang sejalan dengan logikaku."
"Kau masih tetap di sana Cho Kyuhyun. Meskipun, aku harus menahan luka yang cukup dalam."
Pertahanan Kyuhyun runtuh. Pria itu dengan cepat menarik tubuh Yoora. Hal yang tidak pernah Yoora duga sepenuhnya, Kyuhyun menciumnya dalam. Meluapkan segala emosi dan perasaan lainnya yang ia tahan mungkin setelah bertahun-tahun.
Kyuhyun tidak peduli dengan Yoora yang berusaha mendorong tubuhnya. Gadis itu seperti sudah kehabisan nafas. Sayangnya, Kyuhyun bukan melepaskan Yoora namun justru membuat gadis itu terjatuh di atas ranjang bersama dengan dirinya.
Dengan nafas tersengal, Kyuhyun akhirnya membiarkan dirinya jatuh bersandar pada pundak Yoora. Betapa ia benar-benar merasa tidak waras hanya karena gadis itu mengatakan serentetan kalimat yang nyaris membuatnya mengaku kalah.
"Kau sengaja mempermainkanku, atau apa?."
Setengah berbisik Kyuhyun masih bersandar pada lekukan leher jenjang Yoora.
"Aku berbicara jujur. Donghyuk memang lelaki terbaik yang aku kenal."
"Tetapi, aku tidak tahu. Kenapa kau tetap menjadi pria yang terus aku pikirkan sepanjang hidupku."
***
Entah kenapa, Yoora sekarang malah berakhir di dalam apartemen milik Cho Kyuhyun. Tempat terkutuk yang menyimpan banyak kenangan dalam dirinya. Tidak munafik, tempat ini menjadi satu-satunya tempat yang paling tidak ingin ia ingat. Namun, ia dengan bodohnya membiarkan Kyuhyun membawanya kembali kemari.
Yoora melirik ponselnya lagi untuk kesekian kali saat Kyuhyun sedang sibuk di dalam pantry. Gadis itu masih menunggu beberapa balasan pesan yang ia kirim pada Donghyuk sejak beberapa hari terakhir. Akan tetapi, lelaki itu tidak kunjung membalas pesan darinya. Itu semua menimbulkan rasa bersalah.
"Sepertinya kau menunggu sesuatu."
Yoora memasukan ponselnya ke dalam saku segera setelah Kyuhyun sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan datar. Ck, pria itu sedang dalam mode arogan sekarang.
"Cukup, Yoo. Jangan lakukan lagi." Kyuhyun meletakan kedua cangkir berisi cokelat panas itu ke atas meja dengan sedikit kasar. Yoora bahkan bisa mendengar dentingan cangkir itu ketika menyentuh meja.
"Aku benci kau memikirkannya saat bersamaku."
Yoora memejamkan mata sebentar sebelum menatap Kyuhyun yang telah menghardiknya lebih dulu.
"Jangan membuatku menyesal karena telah mengakui ini, Kyu." Satu kebiasaan Kyuhyun yang tidak berubah. Selalu arogan dan pencemburu.
"Kau tahu, hubungan kita belum benar-benar kembali. Dan aku masih menjadi kekasih Donghyuk."
Yoora salah. Karena menjelaskan pada Kyuhyun hanya akan membuat pria itu semakin naik pitam dan tidak terkendali.
Lihat saja, dia bahkan sudah melepas dua kancing teratasnya kesal dan membanting tubuh pada sofa dengan serampangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
FanfictionShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...