Yoora membuka pintu apartemen dengan perasaan tak menentu. Beberapa menit yang lalu, ia hanya ingin pergi ke minimarket dengan harapan pulang membawa persediaan botol bir untuk menemaninya tidur.Namun faktanya tidak sebaik yang ia pikirkan. Lihat saja, Yoora malah dengan terpaksa pulang ditemani Kyuhyun setelah pria itu mengajaknya berargumen panjang soal botol-botol bir yang ia beli.
Gadis itu mempersilahkan Kyuhyun memasuki kawasan teritorinya meskipun dalam hati ia masih begitu gelisah. Apakah ini waktu yang tepat?. Maksudnya, di jam semalam ini. Yoora menggeleng tiba-tiba dan malah membuat Kyuhyun menatap gadis itu heran.
"Kau ingin minum apa?."
Yoora meletakan ke tujuh botol bir itu ke dalam lemari pendingin. Setelah selesai, ia menyisakan satu botol bir yang kemudian ia minum begitu saja tanpa menyadari jika Kyuhyun semakin melangkah mendekati dirinya dengan tatapan geram.
"Sejak kapan?."
Yoora meringis merasakan lidahnya menyecap sedikit pahit ketika minuman itu memasuki kerongkongannya. Hal itu jelas menjadi pemandangan tidak menyenangan untuk Kyuhyun.
"Apanya?." sahut Yoora asal. Tangannya terangkat lagi, berniat untuk menghabiskan sisa minuman dalam botol itu jika saja Kyuhyun tidak menahan pergelangan Yoora.
"Hentikan." Kyuhyun merebut botol dari tangan Yoora dan meletakan di atas pedestrian hingga menimbulkan bunyi berdenting.
"Aku tidak suka kau bergantung pada minuman terkutuk itu."
"Demi Tuhan, kau mengikuti sampai kemari dan mengganggu malamku dengan sempurna tuan besar." Yoora membanting pintu lemari pendingin dengan kesal, mengabaikan Kyuhyun yang berdiri mematung di sana.
Gadis itu melepaskan hoodie-nya kemudian melemparkannya asal. Ia bahkan tidak mempedulikan tatapan Kyuhyun menggelap ketika melihatnya membuka hoodie dan menunjukan bagian tubuhnya yang terekspos tanpa sengaja saat pakaian itu terangkat.
"Kau tidak lupa tentang ucapanku siang tadi 'kan?."
Tubuh Yoora menegang saat mata Kyuhyun dengan kelam menatapnya. Ia jelas sadar , apa yang pria itu katakan bukan main-main.
"Jangan sampai aku kehilangan kendali dengan melihatmu seperti ini."
Mata mereka masih saling bertaut satu sama lain. Kyuhyun tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Pria itu menahan diri mati-matian untuk tidak mendekap Yoora yang sudah memerah akibat sebotol bir. Kyuhyun memang tidak pernah salah mengenai ketidakbisa-an gadis itu tentang alkohol.
"Kau belum berubah." Yoora mendengus dan menyenderkan kepala pada sandaran sofa sambil memijat pelipisnya sebentar. Sepertinya minuman terkutuk itu mulai membuatnya pusing. Baru juga belum genap satu botol.
"Kau baik-baik saja?." Kyuhyun melangkah menghampiri Yoora melihat gadis itu mulai gelisah.
"Memangnya sejak kapan aku baik-baik saja.." Yoora berdiri dari sofa dengan harapan bisa menghindari Kyuhyun. Ia tidak bisa berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap stabil jika pria itu ada di sebelahnya.
Sayangnya, tubuh Yoora tiba-tiba limbung dan nyaris terhuyung jika Kyuhyun tidak menangkapnya.
"Shit." Yoora mengumpat pelan, namun dengan jelas Kyuhyun bisa mendengarnya. "Lebih baik kau pulang tuan Cho. Sepertinya aku mabuk."
"Jangan merugikan dirimu Yoo, kau tahu alkohol tidak pernah berteman baik denganmu."
Pria ini bahkan masih mengingat saja bagaimana sesungguhnya Yoora membenci alkohol. Jika seperti ini Yoora bisa saja luluh dan kalah lagi pada pesona Cho Kyuhyun. Mata kecilnya yang sayu menatap wajah Kyuhyun yang lamat-lamat. Pria inilah yang setiap malam mengganggu tidurnya dan membuatnya harus meminum alkohol supaya bisa tertidur tanpa mengingatnya terus-menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
FanfictionShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...