'Kau adalah kesalahan terindah yang takkan pernah kusesali sepanjang hidupku.'Donghyuk melirik sajak milik temannya yang tertulis pada sampul buku itu tanpa sengaja. Lelaki itu meringis menyadari ada kemiripan isi kutipan itu dengan dirinya.
Sampai detik ini, Donghyuk tidak sekalipun membalas pesan Yoora meskipun ia telah membacanya. Kekhawatiran dan rasa bersalah yang gadis itu tunjukan justru semakin membuatnya kesulitan untuk bangkit.
"Darimana kau mendapat ide menulis kata-kata seperti itu?."
Lelaki bertubuh tinggi itu melirik Donghyuk sebentar dan beralih pada buku yang terletak di atas meja studio.
"Maksudmu, ini?." Buku bersampul cokelat dengan banyak coretan itu entah kenapa bisa menarik perhatian Donghyuk. Padahal selama mereka bekerja sama, Donghyuk bukan orang yang tertarik dengan kutipan miliknya.
"Hm, aku hanya menulis semauku saja. Kadang-kadang memang kita tidak perlu menyesali sesuatu yang begitu kita inginkan sekalipun kau tahu sejak awal jika itu salah."
****
"Lupakan semua itu, Kyu." Yoora beralih menggenggam tangan Kyuhyun yang masih bersimpuh di hadapannya.
"Masa lalu tidak pernah salah. Kita memang diberikan takdir seperti ini."
Yoora tahu, ia tidak bisa terus-menerus mengingat luka yang pernah Kyuhyun torehkan. Lagipula, pria itu sudah mengaku jika semua itu terjadi karena ia mengingat Yoora. Walaupun, bukan sosoknya sendiri yang berada di sana waktu itu.
"Kita bisa memulai semuanya dari awal."
Kyuhyun mendongak, menyaksikan sorot mata Yoora yang lebih tenang darinya. Gadis ini telah menjadi lebih dewasa dalam menyikapi segala masalah di antara mereka dibanding dengan dirinya sendiri.
"Aku bersumpah, aku tidak akan membuatmu menangis lagi seumur hidupku."
Yoora terkekeh pelan.
"Jangan berlebihan."
Mereka akhirnya bisa saling tersenyum. Setelah sekian lama memendam luka dan rasa bersalah. Yoora berfikir, ia tidak seharusnya membenci Kyuhyun. Kebencian itu nyatanya hanya menjadi sia-sia dan membuang waktunya. Perasaan dalam dirinya juga tidak pernah berubah. Kyuhyun masih tetap menjadi yang teristimewa.
Kesalahan ada memang bukan untuk dapat terus diulangi. Kyuhyun telah pernah kehilangan Yoora karena kesalahan fatal yang ia sendiri lakukan. Kali ini, dewi fortuna akhirnya mendengarkan harapannya. Mengembalikan Yoora padanya lagi, meskipun ia harus menunggu hampir lima tahun lamanya.
"Aku harus kembali ke apartemen, Hwayeon sudah menungguku."
Sambil mengusap jejak air mata, Yoora menarik Kyuhyun berdiri bersamaan dengan dirinya.
"Biar kuantar."
****
"Gosh, kau hampir membuatku gila." Hwayeon mengumpat kesal sambil terus memainkan kukunya yang baru saja ia cat. Gadis itu berjalan ke sana kemari tanpa peduli jika Yoora sudah berdiri di belakang tubuhnya.
"Tidak, Dong. Kau pikir kau bisa seperti itu. Kita harus bertem-—."
Hwayeon menjauhkan ponselnya dari telinga ketika tubuhnya berbalik dan mendapati Yoora sudah berdiri di antara sofa. Pandangan Hwayeon berubah datar saat ekor matanya menangkap kehadiran Kyuhyun di sudut ruangan.
"Aku akan meneleponmu lagi, jangan coba-coba pergi. Arra?."
Sambungan terputus dan Hwayeon melempar ponsel itu ke sofa dengan asal-asalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN : Replacement Woman (COMPLETED)
FanfictionShin Yoora tidak pernah tahu jika hidupnya akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Kenyataan jika ia harus berhadapan dengan Cho Kyuhyun membuat semua yang ia bangun selama ini menjadi sia-sia. Shin Yoora menjadi model, untuk menghancurkan Cho...