[Trois] : Tamu Spesial

2.6K 133 0
                                    

Anya sedang asik dengan novel yang dibacanya. Hari ini kelas Anya free class karena guru Biologinya tidak dapat hadir karena sedang ada rapat wali kelas 12.

Pasti ini yang di tunggu-tunggu oleh teman sekelas Anya sedari tadi setelah kurang lebih 4 jam berkutat dengan mata pelajaran Fisika yang membuat otak ngebul tiba-tiba. Kini Anya dan teman sekelasnya bisa bernapas lega sebentar.

Semua teman-teman Anya asik dengan kegiatannya masing-masing. Aurel yang asik dengan update instastory-nya. Tisya yang asik mengobrol dengan Vira. Sedangkan Anya masih fokus dengan novel yang Anya baca sedari tadi.

Anya kalau sudah asik membaca seperti ini Anya akan lupa segalanya. Otak nya berimajinasi bebas seusai dengan alur cerita novel yang Anya baca. Itu alasan mengapa Anya suka membaca novel.

"Hai guys! kebetulan kalian lagi free class gue mau kasih info penting nih," Ucap sosok cowok yang Anya kenal suaranya.

Suara itu sangat familiar di telinga Anya. Namun Anya memilih menghiraukannya saja dan kembali fokus dengan novel yang sedang Anya baca itu.

"Gue akan undang kalian semua untuk datang ke birthday party gue besok,"

"Wah gilak kita semua di undang."

"Yezz makan gratis!"

"Gue pasti dateng."

"Malam ini gue harus pergi ke salon nih."

Sura riuh teman-teman sekelas Anya terdengar nyaring di telinga Anya. Membuat Anya tidak fokus ke bacaannya. Namun Anya memilih fokus kembali dengan novel yang di bacanya. Sedangkan teman-teman Anya hanya menatap Anya bingung.

"Nya ada Vano." Ucap Tisya dengan lirih takut mengganggu aktivitas Anya yang sedang asik dengan novel nya itu. Namun Anya tetap tidak memperdulikan Tisya.

Tisya hanya menggeleng tidak mengerti. Apa yang terjadi antara Anya dengan Devano?

Tiba-tiba sosok cowok itu menghampiri Anya dan menarik novel yang sedang Anya baca. Dan membuat Anya kesal dan emosinya kini sudah tidak terbendung lagi.

"AISH! GANGGU ORANG BACA AJA SIH! SEBERAPA PENTINGNYA LO SAMPE GANGGU AKTIVITAS ORANG LAIN SIH?!" Gerutu Anya tanpa melihat sedikit pun ke arah cowok itu.

"Jelas penting! Lo tamu spesial undangan gue jadi lo wajib dateng ke birthday party gue," Ucap cowok itu sambil menyodorkan kartu undangan ke arah Anya.

Sebenarnya Anya sudah menyadari siapa sosok cowok itu. Ya, cowok itu adalah Devano mantan pacarnya yang beberapa hari lalu memutuskan hubungannya begitu saja.

"Gue nggak mau dateng!" jawab Anya dengan singkat dan melanjutkan aktivitasnya yang tertunda itu.

"Lo harus dateng! Karena mantan pacar gue harus berkumpul semua di birthday party gue,"

"Gue bukan mantan pacar lo! Dan gue bukan siapa-siapa lo," Balas Anya dan sedikit menekankan kata-katanya.

Teman-teman Anya menatap bingung ke arah Anya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan hubungan Anya dan Devano?

"Terserah lo kalo nggak mau dateng juga nggak apa-apa artinya lo takut dan itu sama aja lo belum bisa move on dari gue!"

Kini emosi Anya sudah memuncak. Anya paling tidak suka kalau sampai Anya di tantang oleh orang lain. Itu membuat Anya ingin membuktikan dan memperlihatkan siapa Anya sebenarnya ke orang yang menantang Anya.

"Oke! Gue dateng! Bukan karna lo! Tapi karena gue pengen buktin ke lo kalo gue udah berhasil move on dari lo," Balas Anya tak mau kalah dengan ucapan Vano.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang