[Soixante-Trois] : Permen kapas

895 38 3
                                    

"Aduh kalian itu kemana aja sih?! dari tadi gue cariin nggak ada! Kalo mau pacaran tuh jangan jauh-jauh!" Omel Chelsea.

Chelsea tampak sangat marah dengan Anya. Menurut pengakuannya, sedari tadi Azka dan Chelsea mencari-cari Anya. Berkeliling keluar dari area Notre Dame De Paris, untuk mencari Anya dan Gavin.

"Gue sama Gavin dari tadi nggak kemana-mana cuma keliling sekitar sini aja, iya nggak Gav?" Ucap Anya membela dirinya di hadapan Chelsea.

Gavin mengangguk.

"Tuh 'kan! Lo nya aja yang ilang sama Kak Azka berduaan!" Seru Anya membalas omelan Chelsea.

"Oh jadi lo? Yang sengaja ngajak gue muter-muter? Mentang-mentang gue nggak tau daerah sini? Iya?!" Kini Chelsea menjadikan Azka untuk menjadi sasarannya.

Azka hanya cecengesan, sesekali menggaruk-nggaruk tengkuknya yang tiga terasa gatal itu. "Hehe, biar berduaan terus."

Sebenarnya Azka sengaja mengajak Chelsea jalan-jalan sebentar. Hitung-hitung ada waktu berduaan. Azka juga tidak ingin menganggu kebersamaan Anya dengan Gavin. Walaupun harus membodoh-bodohi Chelsea terlebih dahulu.

"Berduaan aja sama nyamuk!" Ucap Chelsea dengan ketus.

"Sama kamu lah!"

"Nggak!" Seru Chelsea.

"Yaudah, pulang ke Indonesia jalan kaki ya?" Azka mencoba menggoda Chelsea.

"IYA! OKE!"

"Jangan deh kesian, takut diculik sama orang Cina."

"Aduh, pusing gue sama pasangan ini." Anya menepuk dahinya secara pelan.

****

Sesuai pinta Anya, malam ini Anya, Gavin, Azka dan Chelsea akan pergi ke taman bermain. Tempat di mana Arka mencuri ciuman pertama Anya. Entahlah mengapa Anya sangat ingin kembali ke tempat itu. Sekedar melepas rindunya kepada Arka.

"Aduh tuan putri lama banget sih dandannya, ayo buruan keburu malem nih!" Teriak Azka dari halaman rumahnya.

"NGGAK SABARAN BANGET SIH!" Balas Chelsea dengan nada suara yang tinggi.

"Aku selalu sabar Chel, menghadapi sikapmu yang kasar kepadaku." Anya dan Gavin hanya bergidik ngeri. Melihat tingkah Azka yang makin aneh karena Chelsea.

"Gue sumpel mulut lo pake heels gue kalo ngomong gitu terus!" Chelsea mengancam Azka dengan sepatu heels yang suda tergenggam di tangannya.

"Iya-iya ampun, yaudah yuk berangkat."

Setelah beberapa menit perjalanan membawa Anya, Gavin, Azka dan Chelsea sampai di Jardin des Tuileries yang merupakan taman terbesar di Paris.

Taman ini yang menjadi alasan Arka dulu ingin membawa Anya. Karena adanya wahana bermain yang sangat Anya sukai. Arka tahu betul apa yang Anya suka.

Saat ini Anya hanya menatap samar wahana bermain itu. Tidak sebahagia dulu sewaktu Anya ke taman ini bersama Arka. Rasanya ada yang beda, Gavin tidak begitu suka dengan keramaian. Membuat Gavin tidak begitu semangat.

Anya mencoba menyadarkan dirinya. Bahwa Gavin bukanlah Arka, Gavin tetap Gavin dengan segala sikap dinginnya. Bagaimana pun Gavin punya cara sendiri untuk membuat Anya bahagia.

Anya mencoba kembali bergembira dan melupakan hal yang terjadi di masa lalunya.

"Kak! Lo harus banget cobain naik komedi putarnya! Seru banget!" Anya merekomendasikan kepada Azka dan Chelsea.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang