[Onze] : Goes to Paris!

1.9K 90 2
                                    

Anya dan Arka mengambil kertas yang ada di dalam kotak kado mereka masing-masing.

Anya melebarkan matanya saat melihat tulisan tiket pesawat dengan rute Indonesia-Perancis tertulis di dalamnya. Sedangkan Arka hanya melongo melihat secarik kertas itu.

"Apaan Nya yang ada di dalem? Cacing ya Nya? Atau hewan aneh?" Tanya Tisya penasaran.

"Sini-sini biar Abang Elvan aja yang liat," Elvan mengambil secarik kertas itu dari genggaman Arka.

"WHAT THE APA?! TIKET PESAWAT KE PARIS?!" ucap Elvan dengan nada histeris membuat orang-orang menatapnya menjadi bingung.

"ITU ARTINYA BESOK KALIAN BAKALAN HONEY MOON KE PARIS!!! WAHH PARAH SIH INI," Lanjut Elvan.

Anya menginjak kaki Elvan semberangan membuat Elvan meringis kesakitan. Tanpa merasa bersalah Anya membiarkan saja Elvan meringis kesakitan karena ulahnya sendiri.

"Kalo punya mulut tuh direm, ingus pir aun! Jangan asal main jeplak." Saut Aurel disusul dengan pukulan kecil yang tepat mengenai punggung Elvan.

"Ya Allah kenapa hambamu selalu didzolimi terus ya Allah? Apa salah hamba?" Rengekkan Elvan berhasil membuat setiap orang yang melihat  bergidik ngeri melihatnya.

"Belum tentu Tuhan mau anggap lo jadi hamba-Nya." Ucap Gavin dengan nada cuek.

"Aishh mayat idup satu ini, mulut nya pedes juga ternyata kalo ngomong." Balas Elvan dengan nada sedikit kesal.

                          ****

Anya merebahkan badannya di atas tempat tidurnya. Tepat pukul 10 malam acara pesta ulang tahunnya selesai tanpa hambatan. Kini Anya memandangi tiket pesawat kado ulang tahun dari Azka untuknya.

Anya masih tak percaya bahwa besok Anya akan berlibur ke tempat impiannya selama ini. Anya selama ini menabung untuk bisa pergi ke Paris. Tapi dengan mudahnya Anya dapat 'kan dihari ulang tahunnya?

Wah rejeki nomplok sih ini namanya. Batin Anya.

Anya bangun dari tempat tidurnya untuk berkemas-kemas kebutuhannya selama seminggu untuk di Paris nanti. Berhubung Paris sedang mengalami cuaca dingin, mau tidak mau Anya membawa pakaian yang cukup tebal-tebal.

Satu koper besar dan satu tas jinjing penuh barang kebutuhan Anya selama satu minggu lamanya. Sebenarnya Anya membawa 2 koper yang satu Anya biarkan kosong karena untuk dikhususkan titipan oleh-oleh teman-teman dan keluarga Anya. Semuanya sudah tertata rapih di samping tempat tidur Anya. Dan besok Anya harus bangun pagi karena pesawatnya akan take off jam 8 pagi.

****

Arka keluar dari kamarnya sambil membawa koper berukuran sedang berisikan kebutuhan Arka selama seminggu untuk di Paris nanti.

"Mau liburan nih ceritanya?" Tanya Azka membuat Arka terkejut.

Arka hanya menatap bingung dengan pakaian yang dikenakan Azka. Baru saja kemarin Azka bilang akan cuti sebentar dan tidak pergi dinas untuk beberapa waktu. Tapi apa? Kini Azka sudah rapih dengan pakaian dinas nya serta satu buah koper di tangannya.

"Lo lupa sama janji lo kak? Atau emang pura-pura lupa? Oh atau mungkin lo lupa juga kalo gue ini Adik lo?" Tuduh Arka dengan sinis memancing emosi Azka namun Azka coba menahan emosinya.

Azka tahu kalau Arka ini masih ada sedikit rasa dendam terhadap nya. Azka pun menyesalinya. Dulu hubungan Arka dan Azka sangat dekat sampai-sampai kalo mereka dibilang kembar oleh banyak orang. Tapi sejak kepergian Mamanya hubungan Arka dan Azka jadi tidak membaik. Tidak ada alasan lain selain Azka yaitu karena tuntutan pekerjaan nya.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang