[Quatre] : Insiden

2.5K 112 0
                                    

Anya mendengus kesal. Melihat notification Instagram-nya penuh dengan komentar-komentar ngawur. Di tambah lagi komentar Devano yang membuat Anya semakin kesal. Komentar Devano berhasil membuat gosip satu SMA Pancasila menyebar luas.

Seperti ingin marah tapi percuma juga. Semua sudah terjadi. Nasi telah menjadi bubur. Itu yang selalu ada di pikiran Anya. Jika Anya diizinkan untuk memutar waktunya. Anya memilih untuk tidak kenal sama sekali dengan Devano kalau tahu akhirnya akan serumit ini.

Tidak mudah bagi Anya melupakan kenangan 9 bulan yang indah bagi Anya. Tapi, mau tidak mau Anya harus bisa melupakan cowok brengsek itu. Dan coba menerima kenyataan yang ada.

Devanoptrliandra                                                                                                                                              ...

Devanoptrliandra                                                                                                                                             

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5.467 Like

Devanoptrliandra mantan. @Artanyaadvafsheen

Kevinanjelo gas trs bro. yah udh jd mantan syg nya.

Mariusorlando yah mantan. sini buat gue mantan lo.

Rafaelthanjung duu dikit lagi nyenggol tuh. btw mantan lo cantik.

Fransptr mantan terindahnya Vano @Artanyaadvafsheen

Angelakimberley yang pacar nya vano diem aja lah.

Kevinanjelo wah bro cewek lo komen nih @Devanoptrliandra
@Angelakimberley

Elvansyahrz Wah ini si elo yg ga bisa move on dari Anya. upss!

Anya mengepalkan tangannya menahan emosi. Benar-benar sudah keterlaluan kelakuan Devano. Anya sudah cukup malu. Anya tidak suka kalau dirinya menjadi sorotan satu sekolah karena gosip Anya putus dengan Devano.

"Yang sabar Nya lo kuat." Bujuk Tisya coba menenangkan Anya.

"Gue malu Sya, gue malu." Anya menangis tersedu-sedu.

"Nya lo gak boleh tangisin cowok brengsek kayak Vano. Lo kuat! Lo harus buktiin ke Vano besok, kalo lo kuat nggak lemah kayak gini." Ucap Aurel menguatkan Anya.

Namun Anya masih tersedu-sedu menanangis di dalam kelasnya. Teman sekelas Anya pun juga menjadi merasa iba melihat Anya saat ini.

Anya mencoba kuat. Anya menghapus air mata nya yang sudah bercucuran di atas pipinya itu. Anya tidak mau orang lain melihat dirinya lemah. Anya bangkit dan mengubur rasa sakitnya dalam-dalam.

****

Anya bermalas-malasan di atas kasurnya. Mengingat hari ini adalah hari Sabtu. Hari dimana Anya bisa lepas dari sekolah. Sejak pagi tadi Anya tidak ingin keluar kamar sama sekali. Kepala Anya terasa berat dan sangat pening. Jadi Anya memilih untuk diam di kamar.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang