[Vignt-Cinq] : Long time no see

1.4K 57 0
                                    

Anya sangat gembira saat ini. Entah mengapa beban dari masa lalunya hilang begitu saja. Arka memainkan peran sangat apik di kehidupan Anya sampai-sampai senyum merekah itu kembali. Setelah kemarin senyum itu sempat layu karena hama yang mengganggunya.

Kini Anya dan Arka sedang asik berkililing di sekitar Chathédrale Nothre Dame De Paris. Tempat yang pernah Anya kunjungi bersama Azka waktu itu. Tapi Arka tidak ingin mengajak Anya ke tempat yang sama. Itu akan membuat Anya teringat dengan Azka.

Chathédrale Nothre Dame De Paris ini adalah katedral berarsitektur gothic di sebelah timur de la cité di Paris, Perancis. Dengan pintu masuk utama di sebelah barat. Selain tujuan wisata, gereja ini juga masih digunakan untuk tempat misa dan Uskup Agung Paris.

Anya dan Arka memilih tidak masuk ke dalam katedral tersebut. Dan memilih untuk berkeliling di sekitar katedral saja. Dengan alasan karena Anya sedang malas melihat orang banyak. Benar saja, hari ini katedral saat dibanjiri oleh pengunjung. Dan membuat Anya membatalkan niatnya untuk masuk kedalam katedral tersebut.

 Dan membuat Anya membatalkan niatnya untuk masuk kedalam katedral tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anya duduk di pinggir tepi jembatan sungai Seine River. Sungai di mana menjadi saksi Anya sangat bodoh pada malam itu.

"Nya kok madep samping gitu?"

Anya menolehkan kepalanya ke arah samping kanannya tidak mau menatap Arka.

"Kenapa?"

"Muka gue se-menjijikan itu ya Nya?"

"Enggak,"

"Terus karena apa?"

"Gue malu sama sungainya,"

"Malu kenapa?" Tanya Arka menaikkan sebelah alis nya.

"Gue pernah bodoh demi seseorang dan sungai ini mengalir sebagai saksi bisu kebodohan gue."

Anya memurungkan wajahnya. Arka merasa menyesal mengajak Anya ke tempat ini. Tempat dimana Anya bisa mengingat kembali luka yang kemarin Azka torehkan kepada Anya. Sungguh Azka sangat keterlaluan. Arka tidak akan dengan mudahnya untuk memaafkan Azka.

"Maaf Nya udah bawa lo ke tempat ini, gue sungguh menyesal." Arka menundukkan wajahnya lalu Arka tertegun saat tangan mungil Anya memeggang kedua pipinya secara lembut. Membuat Arka menaikkan kepalanya menatap Anya dengan tatapan bingung.

"Lo nggak salah, yang salah itu si brengsek yang lo bilang kemarin."

Arka masih tetap terdiam karena tangan Anya yang masih menempel di kedua pipinya itu. Membuat Arka tidak bisa menahan gejolak aneh yang menjalar di tubuhnya.

"Ngapain lo natap gue kayak gitu?" Tanya Anya karena sekarang Arka sedang menatap ke arah Anya. Dengan tatapan aneh membuat Anya bergidik ngeri.

Anya mencubit kedua pipi Arka dan membuat Arka meringis kesakitan karena ulahnya. Anya mengusap-ngusap kedua pipinya dengan telapak tangannya. Berharap rasa sakitnya bisa berkurang sedikit.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang