[Trente-Neuf] : I'm Back

1.4K 71 9
                                    

"I'm back."

Semua orang menatap Kenzie dengan tatapan tidak percaya. Sangat tiba-tiba kini Kenzie bersekolah di satu sekolah bersama Anya dan teman-temannya.

"Gue boleh gabung?" Tanya Kenzie.

Anya memberikan tempat duduk untuk Kenzie. "Sini di samping gue."

"Makasih."

Kedatangan Kenzie membuat Gavin pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya. Anya menatap punggung Gavin yang sudah pergi keluar dari kantin. Anya tahu mengapa alasan Gavin pergi meninggalkannya. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena sosok gadis yang duduk di samping Anya saat ini.

"Lo ngapain sih di sini?" Tanya Elvan dengan sinis.

"Hubungan gue sama lo belum kelar Van."

Kini semua orang menatap Kenzie dengan tatapan seribu pertanyaan dan beralih mematap ke arah Elvan. Kini Elvan tidak tahu apa yang harus ia jelaskan kepada teman-temannya. Mengenai hubungannya bersama Kemzie yang sudah lama berpisah itu.

"Jangan bahas di sini!" Seru Elvan kepada Kenzie.

Elvan menarik paksa tangan Kenzie untuk pergi ke luar dari kantin. Sedangkan Kenzie hanya mengikuti langkah Elvan, entah kemana Elvan akan membawanya pergi.

Vira menatap nanar kepergian Elvan yang menarik tangan Kenzie begitu saja. "Hubungan apa yang mereka punya?" Vira memurungkan wajahnya.

"Vir, lo nggak apa-apa 'kan?" Tanya Tisya.

"Eh? Iya Vira nggak apa-apa kok."

"Tenang aja Vir, mereka nggak punya hubungan spesial kok, hanya sebatas mantan nggak lebih. Dan Elvan nggak akan bisa balikan sama Zie lagi, karena Zie hanya untuk gue." Ucap Bian lalu pergi meninggalkan Anya dan teman-temannya.

Ucapan Bian barusan membuat Vira, mengerutkan keningnya. Anya juga semakin yakin mengenai ucapan Gavin kemarin mengenai Kenzie. Hubungan Elvan dengan Bian menjadi tidak akrab lagi. Hanya karena masalah cinta.

"Argh! Vira pusing." Vira mengacak-ngacak kecil rambutnya.

"Kenapa sih Vir? Lo ada hubungan spesial sama Elvan? Kok keliatannya lo cemburu gitu ya?" Tanya Anya mengintrogasi temannya itu.

"Hmm eng--enggak kok, siapa juga yang suka sama cowok kayak Elvan," Ucap Vira mencoba bohong kepada teman-temannya.

"Nanti jadi suka beneran loh Vir." Cibir Aurel.

"Ih Aurel! Nggak mungkin lah."

"Pipi lo kok jadi merah gitu Vir? Hmm kayaknya ada yang beneran jatuh cinta nih sama Elvan." Tisya ikut  menggoda Vira dan membuat pipi Vira menjadi merah tiba-tiba.

Vira mengusap-ngusapkan tangannya di atas pipi mungil Vira yang sudah terlihat memerah itu.

"Tisya apaan sih! Vira nggak suka tau." Vira memanyunkan bibirnya beberapa centi kedepan.

"Kalian ini ya? Suka banget sih bikin anak orang cemberut gitu. Vir, jangan cemberut gitu kali, kalo Elvan liat bahaya takut jatuh cinta." Lagi-lagi Anya membuat Vira tersipu malu.

"Anya! Ah! Vira malu." Vira menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Anya, Tisya, dan Aurel tertawa renyah saat melihat tingkah polos Vira yang sangat menggelitik perut mereka. Tingkah Vira terlihat menggemaskan, bagaimana tidak perilaku Vira barusan sangat mirip dengan tingkah anak kecil yang sangat polos.

****

Anya merasa bosan dengan pelajaran Biologi. Apalagi dengan Bu Tina yang mengajarkan anak-anak muridnya, dengan cara yang sangat membosankan. Sedari tadi Anya hanya menguap, sesekali matanya terpejam karena kantuknya tidak bisa ia tahan lagi.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang