[Douze] : Hallo Paris!

1.8K 75 2
                                    

21 jam penerbangan membawa Anya dan Arka sampai di bandara internasional Charles de gaulle Perancis, dengan selamat.

"Kalian duluan aja, gue masih ada urusan," ucap Azka yang langsung diangguki oleh Anya dan Arka.

Azka meninggalkan Anya dan Arka. Kerena Azka masih harus melakukan laporan selama penerbangan pasca landing.

Anya dan Arka dijemput oleh tour guide yang sudah Azka sewa sebelumnya. Sosok pria berbadan tegap dan memiliki kepala plontos melambaikan tangannya ke arah Anya dan Arka.

Pria itu adalah Mr. Jhons yang disewa secara pribadi oleh Azka untuk menjadi tour guide pribadi Anya dan Arka untuk menyusuri kota Paris.

"Selamat datang di Paris." Ucap Mr. Jhons dengan ramah.

"Wah Ka, ternyata dia bisa bahasa Indonesia," Anya terkejut karena Mr. Jhons bisa berbahasa Indonesia dengan fasih.

"Ya iyalah dia kan tour guide kita selama di Paris." jawab Azka.

"Asik kalo gini gue bisa jalan-jalan sepuasnya tanpa nyasar." ucap Anya dengan nada gembira.

Arka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Anya seolah seperti anak kecil yang di beri permen lolipop.

                       ****

Setelah 20 menit perjalanan akhirnya membawa Anya dan Arka sampai ketempat tujuan mereka.

Sebuah rumah mewah dengan halaman yang cukup luas kini ada di hadapan Anya dan Arka.

"Ka? Ini rumah siapa?" Tanya Anya kebingungan.

Anya fikir selama liburannya di Paris Anya akan menginap di hotel. Tapi justru sebaliknya, kini yang ada di hadapan Anya bukanlah sebuah hotel melainkan rumah mewah bergaya klasik Eropa.

"Ini tempat penginapan kita Nya," jawab Arka.

"Ini semacam villa gitu ya Ka?" Tanya Anya sekali lagi yang masih belum paham apa sebenarnya bangunan mewah yang ada di hadapannya itu.

"Ini rumah Oma gue Nya," Jawab Azka yang mampu membuat Anya melongo seketika saking terkejutnya.

Bahkan sebelumnya Anya tidak tahu kalau Arka memiliki keluarga yang menetap di Paris. Apalagi sampai memiliki rumah semewah itu.

Memang untuk masalah keluarga, Arka sedikit tertutup kepada orang lain termasuk Anya. Dan itu menjadi alasan mengapa Anya tidak mengetahui masalah keberadaan Omanya yang menetap di Paris.

"Udah nggak usah melongo gitu, ayo masuk." Ajak Arka yang sudah lebih dulu masuk kedalam halaman rumah mewah milik Omanya itu.

Anya mengikuti langkah Arka dari belakang. Anya menyusuri halaman depan rumah mewah itu. Di depan rumah milik Oma Arka, Anya dan Arka sudah disambut ramah oleh para pelayan rumah mewah itu.

"Bienvenue monsieur et madam," Salah satu seorang pelayan itu mengucapkan selamat datang kepada Anya dan Arka.

Anya hanya memberikan senyuman hangat ke arah pelayan itu. Karena Anya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Si land grand mère est à la maison?" Arka bertanya mengenai keberadaan Omanya kepada salah satu pelayan itu.

"La grande dame était hors de la maison parce qu'ily y avait une affair importante dans le bureau." Pelayan itu pun menjawab pertanyaan Arka bahwa Omanya sedang keluar rumah karena ada urusan penting di kantornya.

Arka menangguk mengerti. Sedangkan Anya hanya diam karena tidak mengerti apa yang Arka dan pelayan itu bicarakan.

"Ka? Lo bisa bahasa Perancis? Sejak kapan? Wah keren banget lo Ka," Ucap Anya merasa takjub sambil mengacungkan dua jempol nya ke arah Arka.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang