[Vignt-Neuf] : Lambang persahabatan

1.3K 54 10
                                    

"Jangan pergi lagi."

Anya tidak ingin melepaskan pelukannya dari Arka. Tubuhnya menjadi gemetar karena kedinginan. Cuaca malam ini sangat dingin. Dinginnya sampai menusuk ke dalam tulang.

Anya menggigil kedinginan. Arka melepaskan jaket tebalnya lalu ia kenakan di tubuh Anya. Tubuh Anya yang mungil berhasil tertutup rapat dengan jaket tebal milik Arka.

Anya melapaskan pelukannya dari Arka secara perlahan. Lalu Arka menghapus sisa air mata yang mengalir di pipi mungil milik Anya.

"Jangan sedih lagi, maaf udah ninggalin lo." Ucap Arka dengan nada penuh penyesalan.

Anya hanya mengangguk kecil. Lalu memeluk erat tubuh Arka. Takut kalau Arka akan meninggalkannya lagi.

Arka membiarkan Anya memeluknya lagi. Sesekali Arka mengacak-ngacak kecil rambut milik Anya. Membuat Anya kesal sendiri dibuatnya.

"Kebiasaan deh, ngacak-ngacak rambut gue." Anya melepaskan pelukannya dari tubuh Arka lalu merapihkan rambutnya yang berantakan.

"Lo tuh kayak permata Nya."

"Permata?" Tanya Anya menaikan sebelah alisnya.

"Iya, lo sangat berharga buat gue, lo mahal Nya, gue nggak mau lo hilang karena lo sangat berharga di hidup gue."

Pipi Anya kini sudah merah merona. Entah karena apa yang pasti ucapan Arka barusan membuat Anya menjadi salah tingkah tidak karuan.

"Gombal."

"Giliran mau romantis malah dibilang gombal."

Gagal sudah Arka membuat suasana romantis. Selalu saja Anya yang menggagalkannya. Benar saja, Anya tidak ingin kelihatan baper karena kata-kata Arka yang selalu sukses membuat Anya tersipu malu dan salah tingkah tidak jelas.

"Ka?"

"Hmm, Kenapa Nya?"

"Pasang gembok ini yuk, gue udah beli tadi sambil nunggu lo dateng." Anya mengambil sebuah gembok berawarna biru gelap dari saku celananya.

"Lo mau pasang ini?" Tanya Arka.

"Ikut-ikutan aja biar kayak orang-orang gitu, Ka."

Arka terkekeh mendegar jawaban Anya yang menurut Arka sangat lucu. Bahkan Anya tidak mengerti apa lambang dari gembok yang dikaitkan pada tepi jembatan itu.

Biasanya para pasangan yang datang ke Pont des Arts. Akan mengaitkan gembok mereka di tepi jembatan lalu dikunci rapat. Sebagai lambang percintaan mereka. Dan itu sudah menjadi suatu tradisi di Paris.

Sesuai permintaan Anya. Arka mengunci rapat gembok yang baru saja ia kaitkan bersama Anya di tepi jembatan.

"Nya kalo orang-orang mengaitkan gembok ini karena lambang cinta, kalau kita sebagai lambang persahabatan."

"Iya kita cuma sahabat hehe."

Anya tersenyum tipis. Anya tidak menyangka sampai saat ini Arka selalu ada untuknya. Entah suka maupun duka. Arka selalu ada di samping Anya. Persahabatannya yang menurut Anya lebih besar dari sebuah hubungan percintaan. Mampu saling menbahagiakan tanpa harus saling menyakiti dikemudian hari.

Makasih Ka, udah jadi alasan kenapa gue bahagia. Batin Anya.

****

Setelah sarapan pagi tadi. Anya dan Arka langsung bergegas pergi ke beberapa destinasi yang akan mereka kunjungi. Mengingat hari ini adalah hari terkahirnya di Paris.

Malam nanti Anya dan Arka akan take off untuk pulang ke Indonesia. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Yang nantinya hanya akan menyisakan sebuah kenangan saja.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang