[Vignt-Huit] : Jangan Pergi

1.3K 68 12
                                    

Kini Anya, Arka dan Kenzie sedang menaiki tangga curam dan sempit. Yang diapit oleh bangunan-bangunan apartement dan dihiasi deretan tiang lampu klasik dan pepohonan di tepinya. Menjadi pemandangan khas di tempat ini. Mengingat kawasan ini memang berada di atas bukit.

Kenzie tiba-tiba meringis kesakitan memegangi dada nya. Napasnya pun menjadi tidak stabil. Kenzie terlihat seperti sesak napas. Kenzie memukul dadanya secara pelan agar napasnya bisa kembali normal. Tetapi, hasilnya nihil napasnya tetap terasa sesak.

"Aw sakit banget." Ucap Kenzie meringis kesakitan.

Arka sontak panik melihat Kenzie meringis kesakitan. Pasalnya Arka tahu bahwa Kemzie memiliki penyakit di dalam tubuhnya. Kenzie memiliki penyakit gagal ginjal yang mengharuskan Kenzie melakukan cuci darah setiap waktu yang telah ditentukan oleh dokter.

"Lo kenapa Zie?" Tanya Arka sangat khawatir melihat kondisi Kenzie yang sangat memprihatikan.

"Sesak napas Ka, gue rasa itu gejala karena gue telat cuci darah."

"Aduh kenapa telat sih? Ayo! Ke rumah sakit sekarang juga!" Perintah Arka namun Kenziee tetap terdiam mencoba mengatur napasnya kembali.

Arka benar-benar panik dengan kondisi Kenzie saat ini. Telat sedikit cuci darah itu akan fatal akibatnya. Seperti saat ini Kenzie akan mengalami beberapa gejala karena telat cuci darah.

Biasanya pasien yang mengidap gagal ginjal apabila telat cuci darah. Akibatnya akan sering merasa lelah, mengalami dehidrasi, sesak nafas seperti yang di alami Kenzie, dan yang lebih fatal nya lagi adalah kematian.

"Lo bawa mobil kan? Ayo! Sekarang juga kita ke rumah sakit!"

Kenzie mengangguk. "Bawa Ka, ada di parikiran dekat Montmartre Museum." Ucap Kenzie dengan lemas.

Bruk

Kenzie terjatuh pingsan tidak mampu lagi menopang tubuh nya. Tubuh nya terasa lemas membuat Kenzie terjatuh lemas di dekapan Arka. Untung saja Arka dengan cekatan menangkap tubuh Kenzie yang hampir terjatuh.

Arka bergegas pergi ke rumah sakit. Bahkan kini Arka sudah tidak peduli lagi dengan tujuan awalnya. Arka meninggalkan Anya sendirian. Anya mengikuti langkah Arka yang sudah menjauhi nya beberapa jarak di depan nya.

Namun langkah Anya terhenti saat Arka memerintahkan Anya untuk tetap menunggunya di sini sampai Arka kembali. Tidak ada yang bisa Anya lakukan lagi. Mau tidak mau Anya harus menunggu Arka datang. Dengan terpaksa Anya menuruti perintah Arka.

Ada sedikit rasa sesak di dada Anya. Begitu cemas nya Arka ketika Kenzie meringis kesakitan tadi. Entahlah itu membuat Anya iri. Dan imbasnya sekarang Anya ditinggal sendirian tanpa tahu harus ke arah mana Anya pergi.

Anya mengikuti setiap anak tangga yang ia naiki. Anak tangga itu membawa Anya ke atas bukit.
Sampai akhirnya terlihat jelas sebuah gedung cantik yang berdiri kokoh.

Anya membaca buku panduan Traveling milik Arka yang Anya pinjm tadi saat di kereta. Gedung itu sama persis dengan yang ada di gambar buku panduan milik Arka. Gedung itu bernama Sacré-Cœur Baslica.

Gereja Baslika berwarna putih yang berada tepat di atas puncak bukit Montmartre dan menjadi landmark distrik ini. Warnanya yang putih polos dan letaknya yang tinggi tepat di puncak bukit membuat Sacré-Cœur Baslica terlihat sangat menonjol di panorama kota Paris dan menjadi titik tertinggi ketiga di Paris setelah menara Eiffel dan Montparnasse Tower.

"Benar kata lo Ka, tempat ini indah, romantis." Gumam Anya memandangi sekitar yang kebanyakan datang berasama pasangan, keluarga atau rombongan teman-teman sebaya mereka. Sedangkan Anya hanya datang sendirian.

AmitiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang