Write - 7

126 17 0
                                    

Suka Duka Menjelajah Dunia Oren
Shelma Atira Dewi (atiradw)
031-WYS

~~•~~

Berawal dari ketidaksengajaan ngelirik aplikasi keoren-orenan dengan lambang 'W', aku nemuin hal baru yang aku anggap sebagai jalan penemu jati diriku. Pertama, menengok sekilas keterangan aplikasi itu yang mana berkaitan dengan tulis menulis, aku mulai berpikir bahwa semua ini bisa jadi asyik.

Setibanya aku di dunia oren penuh keajaiban ini, aku mulai belajar banyak. Bukan hanya memahami bagaimana membuat cerita, di sini aku juga bisa mengetahui arti sebuah puisi, syair dan seluk beluknya beserta cover. Bukan hal mudah ketika kamu ingin jadi yang terbaik sedangkan yang kamu ketahui sedikit.

Wattpad membuat para penghuninya cinta pada literasi, mendalami berbagai cara yang mana di lingkungan biasa tak akan kamu ketahui jika tempatmu berada di wilayah terpencil yang rata-rata jarang adanya aspek mencukupi untuk membuatmu tertarik pada untaian kata penuh makna.

Maka, di dunia digital yang bermodal internet, aku bisa mencari dan menelusuri dunia luar penuh imaji, fiksi dan ide-ide kreatif para pecinta aksara. Berkenalan dengan para penulis lain dan memberi jejak ketika aku memang benar-benar suka ceritanya dari segi manapun. Atau untuk sekedar memberi 'feedback', berbagi kisah dan saling follow menfollow walaupun pada akhirnya ada yang unfol. Tapi itu nggak penting. Karena yang terpenting, di sini aku belajar menulis ceritaku sendiri. Aku berusaha berbagi pengalaman dan inspirasi untuk penguni dunia oren lainnya serta saling memotivasi.

Permulaannya, ragu. Tapi nyatanya, aku bisa berubah menjadi pribadi yang lebih asyik untuk bercerita atau sekadar basa-basi. Dengan kata lain, aku menemukan diriku yang lain. Saat aku sendiri di realitanya, tapi di dunia oren ini aku bisa lebih bebas mengeksploitasi dan mengembangkan apapun dengan tata bicara yang sopan meski hanya dalam bentuk kata, kalimat hingga paragraf.

Aku bergabung dengan beberapa grup sambil menghitung-hitung apakah aku mampu membagi waktu dengan dunia real. Belajar disiplin, walau kadang dimarah orangtua serta disindir sebab memegang ponsel dan mengetikkan kata agar teman-teman di grupku masih mengira bahwa aku hidup dan aktif.

Mulai dari tanda baca, kata serangkai atau tidaknya, dialog tag, plot, outline, prolog, ending, diksi, alur agar cerita tidak monoton aku belajar menembus batas ketakutan. Aku tak segan bertanya mengapa dan bagaimana sebuah tokoh antagonis bisa berubah jadi protagonis, atau bahkan bertanya mengapa mereka berpendapat seperti itu.

Kalaupun aku salah bicara, aku akan mengoreksi apa yang tak benar. Di sisi lain, aku berani-berani saja muncul ke permukaan layar. Sekarang, muncul semangat sebab aku bisa ikut belajar tanpa bertemu dan bersentuhan langsung serta menatap mata satu sama lain-sebab aku pemalu.

Walaupun aku berharap ceritaku banyak viewers dan voters seperti cerita-cerita legendaris dan populer lainnya, aku tetap bersikukuh dan mengerti bahwa seharusnya kita menulis bukan berdasar pada hal seperti itu. Seharusnya kita menulis karena mimpi. Harapan. Angan-angan agar bisa jadi idola dimulai dari start tanpa adanya finish-menjelajah dunia oren tak pernah kenal kata berhenti. Kita tak akan pernah tahu kapan semuanya akan berakhir. Maka yang ada hanya start untuk kita memulai, tanpa adanya finish untuk kita berhenti berlari.

Sebab mencari ilmu itu tiada batasnya. Seperti mencari untung, aku bersama dengan yang lain menyalurkan kebolehan. Dengan adanya giveaway beserta hadiah menggiurkannya, kita sama-sama tertantang untuk unjuk kemampuan dan menggapai bingkisan kecil dari usaha.

Dan dengan adanya kompetisi ini dari Rebellion, aku harap usahaku bisa memberikan hasil dan bingkisan untuk ketikan tangan dan pikiranku yang melaju. Setidaknya aku mendapat untung, walaupun selebihnya aku hanya ingin berpatisipasi membangun masa depan yang lebih baik.

Adanya giveaway seperti itu mengobarkan dan mengibarkan rasa peduli terhadap karya sastra dengan menandingi satu sama lain mencari siapa yang terbaik.

Untuk membentuk sebuah kisah, yang aku prinsipkan adalah... jika aku menunggu waktu yang tepat untuk menulis, sampai kapanpun aku nggak akan menulis.

Jadi jangan jadikan malas sebagai alasan kita berhenti menulis dan menggapai cita. Segalanya akan mengalir begitu saja sambil kita percayai bahwa usaha tak akan menghianati hasil.

A Moment To Remember - Write Your StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang