Berselancar di Dunia Wattpad & Faktor Penghambatku dalam Menulis Saat Ini
Linda Purnama Sari (Lhinda_Lin)
097-WYS~~•~~
Namaku Linda. Aku anak sulung dan memiliki seorang adik laki-laki. Sedari kecil menjadi anak pingitan hingga sekarang aku tumbuh menjadi pribadi yang introvert. Usiaku saat ini tengah menginjak 18 tahun, dan aku hanya memiliki sedikit teman. Karena sejak kecil aku selalu dilarang bermain diluar rumah, hingga membuatku menyukai kesendirian dan membenci hingar-bingar kebisingan dunia. Daripada keluar rumah, ayahku lebih memilih untuk membelikanku mainan yang aku suka dan apapun yang aku pinta, asal itu masih bisa dijangkau oleh kecukupan ekonomi kami. Jadi, aku selalu minta dibelikan buku dongeng atau majalah bobo. Lama-kelamaan, membaca menjadi hobiku dan semenjak masuk ke jenjang sekolah menengah atas, aku mulai tertarik dengan kegiatan kepenulisan. Sebenarnya sejak SMP aku memang sudah mulai menulis karangan fiktif, namun imajinasi yang aku miliki waktu itu belumlah luas dan membuatku berhenti menulis dikarenakan masa ujian nasional. Hingga saat kelas dua SMA teman sebangku ku mengenalkanku pada dunia orange wattpad. Awalnya aku bertanya-tanya, apa sih wattpad itu? Emang bisa ya nulis disitu? Dan akhirnya, dari dua pertanyaan itu aku memutuskan untuk mendownload aplikasi Wattpad. Selama sebulan, aku menjadi pecandu wattpad yang akut. Ah, lebih tepatnya hingga saat ini aku masih menjadi pecandu wattpad, hanya saja pada bulan ini aku sedikit jarang melanjutkan hobi menulisku dikarenakan padatnya jadwal perkuliahan seorang Maba.
Awal-awal masuk dunia wattpad semangatku berkobar, optimis dan tiap hari update. Tapi sayangnya, karya pertamaku itu belum banyak readers yang ingin singgah. Paling hanya membaca di chapter awal saja. Awalnya aku senang sih banyak readers di chapter awal, tapi lama-kelamaan aku mulai sadar jika mereka tidak ada yang meninggalkan vote ataupun komentar.
Aku masih ingat, Hal konyol yang sering aku lakukan dulu adalah dengan meminjam smartphone beberapa teman sekelasku dan secara diam-diam aku menginstal aplikasi wattpada melalui smartphonenya. Lalu setelah itu aku meng-add ceritaku ke library akun wattpadnya, mem-follow akunku, dan tidak lupa juga aku mem-vote semua part pada ceritaku juga serta memberikan komenan yang baik dan manis pada karyaku itu. Dan dengan konyolnya aku juga membalas komenan itu melalalui smartphoneku.
Lama kelamaan aku mulai merasa karyaku itu tidak ada readersnya lagi, jadi aku memutuskan untuk mengganti judul cerita itu dengan yang baru dan juga berulang kali mengganti cover. Namun hasilnya sama saja, masih tidak ada readers yang mau membaca karyaku itu. Akupun menjadi putus asa dan sekarang, karya pertamaku itu masih terbengkalai.Beberapa minggu kemudian aku mulai lanjut menulis, namun dengan judul dan genre yang berbeda. Aku menciptakan cerita dengan genre Romance dan latar belakang seorang CEO. Aku tahu jika itu adalah cerita yang cukup mainstream, tapi dari cerita keduaku ini, aku mulai banyak mendapat followers. Yah, walaupun belum sampai seribu followers sih. Namun vote yang aku peroleh dari ceritaku yang kedua ini lumayan banyak juga, dan semakin banyak chapter yang ku buat, semakin banyak pula respon mereka yang mengatakan kalau karya keduaku ini menarik.
Sempat ada salah satu readers yang memberikan komentar jika ceritaku itu terlalu panjang. Ia mengatakan jika ceritaku mirip seperti sinetron saja. Jujur, aku sempat down saat itu. Aku yang biasanya selalu membalas komentar mereka satu per satu, walau mereka hanya berkomentar dengan kalimat 'semangat' atau 'lanjut thor', tapi percaya lah... Senyuman pasti langsung terbit di wajahku dan aku juga langsung mengetikkan balasan pada saat itu juga. Belum diterbitkan oleh penerbit saja, senangnya sudah seperti dibawa terbang oleh Shawn Mendes ke surga, apalagi kalau sempat karyaku ini di terbitkan, wah... Sudah pasti aku akan langsung lompat-lompat seperti bola kasti yang mendal.
Saat ini aku memiliki sebuah karya yang belum tahu akan kulanjut kapan dan juga masih ada dua planning lagi yang masih ku simpan di draft wattpadku dan untuk menyempurnakan karya ketiga dan keempatku ini, aku selalu mengikuti acara mentoring di LINE yang banyak diselenggarakan oleh beberapa OA kepenulisan. Dengan mengikuti mentoring itu, sedikit banyaknya aku mulai dapat membenahi karya-karyaku.
Aku baru lulus SMA dan mencoba masuk ke salah satu politeknik yang berbau kewirausahaan. Menjadi salah satu kandidat pemegang beasiswa membuatku harus lebih giat belajar agar beasiswaku tidak dicabut dan tetap bertahan dengan IPK yang telah ditetapkan oleh pihak kampus. Bahkan pernah aku sampai pulang tengah dua belas malam demi mengerjakan prototype yang akan di presentasikan keesokan harinya.
Tidak pernah terpikir olehku untuk mengambil jurusan Akuntansi di jenjang perkuliahan ini, dulunya aku ingin sekali mengambil jurusan sastra, tapi orangtua dan juga guru bahasa indonesia ku saat di SMA melarang keras aku untuk mengambil jurusan itu.
Hingga kini, aku belum pernah melanjutkan karya-karyaku lagi. Melalui event ini aku memulai menulis lagi, setelah sebulan lebih vakum di dunia kepenulisan ini. Jujur masih banyak yang ingin kutuangkan dalam tulisan ini, tapi apalah daya, esok aku harus berangkat ke kampus pukul setengah tujuh dan pulang pada pukul lima sore.
Tantangan terberatku kali ini adalah dalam membagi waktu antara jadwal perkuliahan yang padat dan juga menyalurkan hobi menulis ku ini. Semoga saja sebentar lagi aku dapat mengatur timing yang tepat, sehingga aku bisa menjadi penulis yang hebat.-terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
A Moment To Remember - Write Your Story
Документальная прозаMerayakan satu tahun berdirinya grup kepenulisan @RebellionID, kami mengadakan event bertajuk 'A Moment to remember'. Write your story adalah satu kategori lomba yang kami adakan. Di sini kami menantang peserta menuliskan kisahnya berdasarkan penga...