Pengalaman Menarik Selama Menggunakan Wattpad
(sirhayani)~~•~~
Rasanya seneng banget kenal dengan aplikasi yang satu itu.
Tahun 2014, tepatnya waktu aku masih duduk di bangku kelas XI Semester genap-agak terlambat tahu tentang wattpad, tapi katanya nggak ada kata terlambat-, aku nggak sengaja menemukan sebuah platform yang dikenal dengan nama dunia Oranye. Awalnya, aku belum tahu istilah dunia Oranye itu apa sebelum aku masuk ke dalam sebuah grup wattpad di facebook dan akhirnya tahu satu istilah untuk wattpad: dunia Oranye. Itu karena tampilannya yang khas berwarna jingga.
Tahu tentang wattpad itu saat masih di awal tahun 2014 dan aku belum punya akun. Perasaan asing jelas terasa. Banyak hal yang belum aku tahu, tapi aku menikmati segala hal di wattpad. Aku hanya menjadi pembaca diam atau istilahnya silent reader ada juga yang mengatakan 'pembaca gelap'. Banyak author yang benci-bukan benci sih, tapi nggak suka aja-dengan silent reader a.k.a sider.
Sebagai silent reader di wattpad, itu karena aku belum punya akun-karena ponselku tidak mendukung-dan aku juga belum tahu ternyata wattpad bisa di akses di www.wattpad.com , tanpa harus download di play store. Barulah ketika aku duduk di bangku kelas XII, aku baru bisa punya akun. Punya akun sendiri ternyata bukan berarti bisa dengan mudahnya membuatku nggak lagi menjadi sider, dan ternyata nggak leluasa memberi komentar di tiap part dalam sebuah cerita. Sifat dan bingung ingin mengatakan apa selain menikmati jalan cerita dan memberi vote sebagai apresiasi.
Ibaratnya seperti ini: ketika seseorang yang memiliki sifat pendiam dipaksa untuk menjadi pribadi yang cerewet dalam sebuah kelompok... yah yang intinya seperti itu. Makanya, aku biasa saja kalau nggak semua pembaca ceritaku memberi komentar karena aku tahu dan aku merasakan bagaimana ditakdirkan menjadi pribadi yang seperti itu. Setiap orang punya sifat masing-masing. Nggak semua orang bisa berinteraksi seperti itu. Ada yang gampang berceloteh dan ada yang enggak gampang.
Silent reader adalah salah satu 'hal' yang aku amati di wattpad. Lebih dari tiga tahun mengenal wattpad membuatku banyak melihat berbagai kejadian yang beberapa pengguna wattpad mengatakan "drama wattpad." Dari aku baru beberapa bulan tahu tentang wattpad, sampai akhirnya di tahun ketiga aku mengenal wattpad. Benar kata orang-orang yang memberi istilah dunia oranye. Kata 'dunia' saja memberi arti bagaimana luasnya wattpad itu. Banyak hal yang aku amati.
Di dalam sana ada pertemanan, ada pertengkaran antar kelompok maupun antarn individu, ada saling benci satu sama lain, ada perdamaian, ada geng, ada grup kepenulisan, ada kekaguman dari seorang pembaca terhadap penulis, ada rasa iri, ada rasa senang, ada kebahagian, ada pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa penulis-kalau versi dunia nyata sih, itu pelanggaran hukum. Akan tetapi, wattpad hanya menyuruh untuk out bagi yang melanggar aturan wattpad-, dan semua yang mencakup hal-hal yang tak jauh dari kehidupan di bumi.
Di wattpad aku banyak belajar. Di wattpad juga, aku bisa menuangkan ide yang setiap saat muncul di kepala.Menikmati proses adalah sesuatu hal yang nggak akan membebani diri sendiri untuk mencapai apa yang diinginkan. Karena aku tahu, kalau nggak bisa menikmati segalanya di wattpad, aku tinggal pergi dari wattpad dan mencari tempat yang lebih nyaman. Kenyataannya, wattpad itu sudah pas banget. Awalnya aku hanya menulis di blog, tapi di sana nggak begitu leluasa.
Proses adalah sesuatu hal yang menarik untuk aku ingat setiap kali aku ada di titk terbawah ketika menulis cerita kembali. Pengalaman adalah motivasi terbesar untuk diriku sendiri dan jika bisa untuk diri orang lain. Mengingat proses, membuatku berpikir semuanya tidak langsung tiba-tiba bisa bersinar. Nilai 10 yang didapatkan secaa murni dalam mata pelajaran Matematika nggak akan langsung mendapatkan nilai 90 di ulangan berikutnya dengan murni juga kalau nggak dibarengi dengan belajar dan terus berlatih menyelesaikan soal-soal.
Aku beberapa kali ditolak oleh beberapa penerbit di tahun 2015. Novel pertama yang aku selesaikan di wattpad akhirnya aku kirim ke salah satu penerbit mayor sampai akhirnya, tiga bulan kemudian ada email balasan dan ceritaku ditolak.
Aku kembali menulis dan memperbaiki beberapa cerita untuk alur yang lebih bagus-versiku-lalu aku kirimkan ke penerbit lain. Sambil menunggu, aku menulis cerita lain lagi untuk aku kirimkan ke penerbit lain.Ada yang menolak, ada juga yang nggak ada kabar sampai sekarang (2017) yang itu artinya ceritaku sudah berarti ditolak.
Aku kembali ke wattpad di awal tahun 2016 setelah vakum setengah tahun dari wattpad karena sibuk kuliah. Aku kembali menulis dan terus menulis hingga akhirnya sampai sekarang ini.Hal yang paling menyenangkan adalah ketika aku nggak menyangka, cerita yang nggak terpintas harapan bisa disukai banyak orang justru menarik perhatian. Dari semua itu aku belajar apa yang pernah aku alami. Aku pernah nggak punya pembaca satu pun. Ceritaku pernah nggak ada yang baca satu orang pun.
Menulis di wattpad, membuatku melihat-lihat kembali cerita yang sudah lama aku publikasikan di sana. Perbedaan yang signifikan dari caraku menulis. Kosa kata yang juga bertambah dan nggak itu-itu aja. Yang jelas, aku masih perlu belajar banyak hal.Ada satu hal yang aku sadari: berawal dari wattpad aku jadi sangat suka menulis. Rasanya ingin terus menulis. Yang awalnya hanya seorang pembaca, akhirnya mencoba untuk menulis karena punya ide yang terus muncul hampir setiap hari di kepala.
Sebenarnya ada satu yang membuatku bersemangat untuk terus menulis dan menulis: oang-orang yang terus menunggu cerita-ceritaku. Tanpa pembaca, penulis nggak ada apa-apanya. Begitu pun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Moment To Remember - Write Your Story
Non-FictionMerayakan satu tahun berdirinya grup kepenulisan @RebellionID, kami mengadakan event bertajuk 'A Moment to remember'. Write your story adalah satu kategori lomba yang kami adakan. Di sini kami menantang peserta menuliskan kisahnya berdasarkan penga...