Memperbaiki
Sheren (sherenal)
110-WYS~~•~~
Awal aku masuk wattpad ini sebenarnya juga tahu dari saudara aku yang kebetulan suka berbagi. Aku enggak tahu apa pun yang harus aku lakukan di sini. Bagaimana nulis cerita? Oh, ya sampul bukunya bagaimana? Sinopsis dipakai, enggak ya?
Ada dua cerita yang aku publish yang pertama, berjudul ‘My Classmate Love Story’ dan berubah seiring waktu menjadi ‘The Feeling’. Dan cerita kedua yang pernah kupublish adalah ‘Sorry’. Namun, sekarang, cerita itu udah ku-unpublish karena satu hal yang paling utama; ‘Ide buntu, enggak bisa ngelanjutin, udah.’
Berulang kali dapat dukungan suara serentak atau 'boomvote' dan hujatan membuat suasana hati jadi turun. Awalnya aku senang dapat seperti itu. Namun, lama-kelamaan, aku menyadari, dukungan suara sejenis itu rasanya enggak sejati, hanya sekadar balas budi, jadinya kalau update orang yang beri dukungan suara sebelumnya pasti enggak hadir.
Adapula hujatan yang menjatuhkan, dan itu enggak perlu dijelasin lagi, karena kalian pasti tahu hujatan dalam cerita seperti apa. Serasa cerita itu bukan apa-apa lagi, dan aku ikut ngerasain betapa sampahnya suatu karya gara-gara hal itu.
Aku memang enggak tahu apa-apa tentang menulis pada awal gabung dunia jingga. Asing dan ngerasa susah, meski ada sedikit hal yang menyenangkan.
Senangnya, aku bisa ngepublish cerita dan ngepasarin ceritaku, bisa ngebanggain kalau aku juga bisa buat cerita, meski tiba-tiba hal tidak diinginkan itu datang, membuat semuanya jadi sulit, dan dua-duanya cerita awal mula aku itu … aku unpublish.
Aku kemudian ikut berbagai grup kepenulisan, kadang dapat saran juga dari orang yang lebih pintar dan viewer, serta ceritanya yang ‘wow’.
Aku belajar dan memperbaiki untuk jadi yang lebih baik, hingga pada saatnya, aku ngepublish cerita baru dengan pemikiran baru. Tentunya tata cara yang lebih baik. Dan syukur, berkat tekad dari beberapa penulis yang karyanya udah nerbitin; ‘Ini dunia kamu, jangan khawatir kalau ada yang ngehujat’. Dan satu lagi, ‘Vote itu nanti dulu, yang penting kamu buat cerita. Karena siapa tahu, semakin lamanya waktu, ceritamu bakalan banyak votenya’. Hal itulah yang membuatku semangat. Hingga aku bisa menamatkan satu cerita berjudul ‘Fighter’ dan berlanjut ‘Sunmony’ untuk sekarang.
Sejujurnya, cerita yang berjudul ‘Fighter’ itu aku hanya sekadar ingin buat cerita dan kebetulan ada event, aku pun jadi semakin tertarik untuk menamatkan cerita. Meski terkadang, jumlah vote dan komentar itu buat aku pengen nangis lagi, juga lihat saingan yang begitu keren.
Rasa sedih itu kemudian bertarung, tentang bagaimana aku berjuang, dan perkataan yang memotivasi aku kembali teringat. Membuat aku jadi semangat lagi. Bahwa nulis itu enggak dikenal vote, komentar, dan sebagainya.
Itu dunia kamu, kamu yang nentuin, sama seperti kamu milih produk di toko bersama teman asing, dan temanmu itu nyaranin, itu jadi terserah kamu, kamu yang nentuin, sesuai pilihan kamu atau ikut saran temanmu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Moment To Remember - Write Your Story
SaggisticaMerayakan satu tahun berdirinya grup kepenulisan @RebellionID, kami mengadakan event bertajuk 'A Moment to remember'. Write your story adalah satu kategori lomba yang kami adakan. Di sini kami menantang peserta menuliskan kisahnya berdasarkan penga...