Write - 39

52 10 0
                                    

Jadikan Wattpad sebagai Sumber Inspirasi
Win (leaftwin_)
117-WYS

~~•~~

Banyak perbedaan saat sebelum aku mengenal Wattpad dan sesudah aku mengenal Wattpad. Dan sepertinya, aku harus berterima kasih kepada pencipta aplikasi Wattpad ini. Karena Wattpad, aku jadi tahu dan bisa memahami bahwa dunia ini sangat luas.

Aku akan bercerita sedikit awal mula aku mengenal Wattpad.

Aku yang dulunya seorang introver dan tak peduli dunia luar dan sempat benci dunia maya sedikit demi sedikit berusaha berubah. Diri kita sendirilah yang bisa memahami dan merasakan, sedangkan orang lain? Mustahil orang lain bisa mengerti kita sepenuhnya.

Dan yang menjadi pelarian meluapkan segala perasaanku ialah menulis dan membaca. Dari dulu aku suka bercerita dan mengarang. Namun, hanya kertas dan pulpen yang menjadi saksi hobiku itu. Karena aku tak memiliki keberanian untuk men-share tulisanku, walau sebenarnya pemikiran untuk membuat Blog selalu terngiang-ngiang diotakku.

Ketika itu, aku tergila-gila membaca BukuOryzae melalui handphone. Ada ada salah satu cerita yang sangat kusuka, sehingga aku mencari tahu tentang penulisnya. Di sinilah aku tahu Wattpad.

Di blog penulis tersebut, ia mencantumkan sebuah username Wattpad miliknya. Yang tentunya, aku tak tahu Wattpad itu apa. Satu-satunya yang dapat aku tanya hanyalah Sang Google. Hal apa sih yang dilakukan seseorang ketika tahu ada sesuatu yang baru. Pastinya akan langsung gerak cepat.

Aku tipe orang yang suka mengutak-ngatik apapun itu dengan sendiri selagi aku bisa. Aku mulai mengerti cara menggunakan Wattpad seperti apa, apa itu ASAP, TBC (yang dulunya kukira penyakit :”V ), Vote dan Comment, serta Feedback dan lainnya.

Lucunya, saat pertama kali aku membaca novel Wattpad yakni The Number karya Adara Kirana, aku sempat bingung dan beberapa kali log in. Karena apa? Karena partnya yang sebagian tidak ada dan hanya menampakkan kata “maaf…” yang kukira sinyal hpku yang lemot. Tapi setelah membaca komenan beberapa orang, aku jadi mengerti bahwa novel tersebut sudah terbit. Di situ aku langsung “Wah, novel Wattpad juga bisa di novelkan.”

Mirisnya, pertama kali aku menjadi warga dunia orange ini, sedang hot-hotnya kabar bahwa Wattpad bakalan bubar dikarenakan banyaknya cerita porno. Aku langsung down dan menyesali diri “Andai dari dulu aku mengenal Wattpad”. Tapi berminggu-minggu aku memahami dunia orange ini aku pun paham, jadi ternyata ada sekelompok orang yang bisa dikatakan “Keamanan” di Wattpad ini dari cerita porno. Dan aku sempat ingin membantu mereport tapi nggak tahan walaupun baru cari satu cerita. Rasanya muak dan mual membacanya, heran mengapa mereka membuat cerita seperti itu. Jadi, aku hanya bisa berpartisipasi dengan tidak membuat, membaca cerita porno, serta mengajak dan melarang agar tidak terjerumus kedalam lubang yang salah.

Kira-kira satu bulan aku berkecimpung di dalam Watty ini, aku mencoba membuat sebuah karya. Judulnya Lathisa dan sudah diunpublish karena ingin meromaknya agar lebih layak, penyampaian yang dewasa, dan tidak kekanak-kanakan. Konyolnya, ceritaku itu masih dalam bentuk draf ya, tapi muncul di karya oleh (saya). Sumpah nggak bohong, detik itu juga aku kaget dan deg-degan kenapa bisa karyaku muncul di profilku menampilkan cover yang sederhana padahal aku sama sekali nggak mencet tombol publish. Bahasa sundanya mah Soak. Asli emang kaget. Pas di cek. “Loh? Nggak kok, kata publish belum aku teken, tapi kok…” Aku pun cek-cek lagi dengan teliti. Dasar konyol, akhirnya aku nemu tulisan Draf warna abu-abu mencil dipinggir.

Tapi, pada akhirnya aku publish itu cerita sih. DAN BETAPA SYOKNYA AKU SAAT ITU. Karena, baru juga beberapa menit aku publish, ada beberapa notif langsung muncul. LANGSUNG ADA YANG BACA. DEMI APA COBA?

Dengan hati yang deg-degan pula, aku mencoba melihat komentarnya. Dan, HOLLA. Dia puji-puji karyaku, dia ngasih semangat sama aku. Dan aku pikir ini awalan yang sangat baik. Sampai polosnya diriku karena diakhir kata tertulis, “baca juga ceritaku, judulnya anu.” Yaps, tentu aku gercep baca karyanya dengan niat karena dia orang yang pertama kali dan di waktu yang cepat sekali membaca karyaku. Setelah itu, aku langsung ketik ceritaku kembali sehari penuh, berharap dia akan memberi komentar baik. Tapi nyatanya nihil sampai cerita tersebut ada beberapa bab dan akhirnya diunpublish.

Beberapa minggu kemudian, takdir mempertemukan aku dengannya kembali dicerita orang lain. Sungguh terkejutnya aku karena dia memberi komentar yang sangat, sangat, dan sangat mirip seperti dia pertama kali memberi komentar di ceritaku. Pada akhirnya, aku pun menjadi tahu bagaimana tipe-tipe warga dunia orange ini sampai sekarang.

Kalau ibarat dalam cinta sih, jadi cewek itu jangan mudah baperan. Cuma gara-gara si cowok lempar senyum, chat lagi apa dan udah makan apa belum langsung beranggapan bahwa dia itu suka sama kita. Toh siapa tahu si cowok emang gitu ke semua cewek.

Balik lagi ke dunia orange, aku pun tiba-tiba terjerat dalam dunia maya. Berawal dari facebook lalu pindah ke grup line, aku menjadi tahu bahwa ternyata dunia maya tak seburuk apa yang aku kira. Orang-orangnya seru, kocak, ada yang gampang marah, baperan, tukang gombal, nggak bisa diajak bercanda, orang paling absurd, dan ternyata orang-orang berprestasi pun ada. Dari situ aku jadi merasakan manfaat internet, yakni kita dapat teman banyak, dari yang sepulau dan sekota sampai beda pulau. Sempat aku jadi dijuluki anak dumay, padahal aku baru masuk ke dunia maya sekitar beberapa minggu. Awalnya serius ingin dapat ilmu kepenulisan, tapi di saat free time menjadi tempat curhat dan penghibur diri. Aku masih inget, waktu itu aku sampai pusing banget, nangis seharian, dan aku pun lari ke grup dan barulah muncul gelagak tawaku. Rasa senang aku dapatkan dari grup satu-satunya itu, merekalah seseorang yang memotivasi dari belakang kita agar terus semangat dan happy di dunia nyata.

Tapi, kini grup hanyalah kenangan. Aku memilih keluar karena aku yang selalu terpaku pada dunia maya dan hampir melupakan dunia nyata.

Jadi, seperti itulah sebagian kecil ceritaku yang aku ringkas di dunia Wattpad ini. Padahal, baru beberapa bulan aku menjadi bagian dari dunia orange ini, tapi begitu banyak drama yang telah aku lewati. Intinya, aku ingin menikmati semua pengalaman berharga melalui Wattpad ini, karena Wattpad aku jadi tahu dunia luar itu seperti apa, kepenulisan yang baik, lebih sering membaca dan menulis, dan senangnya bisa bersenda gurau dengan Author-author Wattpad lainnya, apalagi penulis Fav. Bawa seneng ajalah, toh nantinya malah takut nyesel kalau misalnya apa yang kita rasain di Wattpad ini tinggallah kenangan saja.

Dari bercerita soal pengalaman, kurang klop jika tidak menyisipkan sebuah pesan kecil. Jangan cari kepopuleran di Wattpad ini, tapi menulislah dengan tulus sesuai apa yang kalian inginkan. Dan yang terpenting, tulisan kalian dapat bermanfaat bagi banyak orang, karena sesungguhnya itulah tujuan tulisan, yakni mengambil pembelajaran yang dapat kita aplikasikan di kehidupan kita. Semua yang kita lakukan itu butuh pertanggung jawaban. Jadikan Wattpad ini, sarana penghibur kalian, terus berkarya dan asahlah selalu kemampuan menulis kalian, tak lupa sebelum kalian menjadi penulis yang baik, jadilah pembaca yang baik pula. Jangan sekali-kalinya kalian remehkan sebuah karya seseorang, beri saran bukan hujatan, siapa yang tahu karya yang dulunya kita anggap biasa saja tiba-tiba ditahun berikutnya karena sering ia revisi-revisi jadi naik cetak dan banyak yang suka.

Satu lagi :v Kita boleh berkompetisi di dunia orange ini, tapi jangan sampai keluar jalur. Ngerti nggak? Ckckck… Ginilah ya, kalian juga tahu, setiap kompetisi pasti ada peraturannya.

A Moment To Remember - Write Your StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang