Write - 37

44 6 3
                                    

Kebahagiaan Pertama
Khairunnisa (Khnisa52)
098-WYS

~~•~~

Aku mengetahui wattpad awalnya pada saat aku baru menduduki bangku SMA. Pada saat itu teman-temanku sepertinya sudah tergila-gila dengan dunia wattpad.

Tapi entah mengapa, aku tidak tertarik untuk masuk ke dunia wattpad.

Tetapi seiringnya berjalan waktu, aku mulai penasaran dengan dunia wattpad. Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba mengunduh wattpad.

Awalnya aku tidak mengerti bagaimana cara kerja wattpad, tapi setelah aku pelajari aku mulai mengerti.

Setelah itu, aku mulai membaca cerita-cerita karya orang lain. Disitulah aku mulai tertarik untuk membuat cerita.

Aku merasa, aku mempunyai segudang cerita yang bisa aku tumpahkan dalam sebuah cerita.

Waktu demi waktu aku mulai membuat rangkaian-rangkaian cerita yang berada di otak. Terkadang aku menumpahkan kisah nyata ke dalam cerita tersebut.

Saat aku mulai mencoba untuk menulis, aku baru merasakan bahwa dalam membuat sebuah cerita membutuhkan imajinasi yang kuat. Ternyata ini tidak semudah yang aku bayangkan.

Tetapi walaupun sulit, aku tetap terus mencoba untuk menulis. Bahkan aku selalu berharap bahwa suatu saat aku akan bisa menjadi penulis novel. Walaupun mustahil, apa salahnya kan berangan-angan.

Aku terus berusaha untuk membuat cerita, walaupun hasilnya masih jauh dari kata sempurna tapi aku percaya bahwa seiring berjalannya waktu aku akan mulai terbiasa dalam menulis.

Setelah itu, aku mulai memberanikan diri untuk menyebarkan ceritaku. Awalnya aku pesimis, tapi teman dekatku terus mendukungku.

Saat itu, ceritaku di wattpad tidak ada yang membaca. Selintas aku kecewa dengan hal itu, dan berpikir bahwa memang sepertinya aku tidak pantas untuk menggeluti dunia penulis.

Sampai beberapa waktu kemudian, aku melihat notifikasi dari wattpad. Aku membuka aplikasi wattpad, dan melihat ada yang membaca dan memberikan vote untuk ceritaku.

Hanya satu.

Tetapi kalian tidak tahu betapa bahagianya aku walaupun hanya mendapatkan satu buah suara.

Aku senang, bahagia, terharu.

Ternyata ada yang mengapresiasi karyaku.

Saat mengetahui itu, aku langsung berteriak di rumah hingga memekakan telinga keluargaku. Dan selanjutnya, aku mendapatkan ceramah gratis dari orang tuaku.

Dan sejak saat itu, aku berniat untuk terus melanjutkan belajar menulis cerita.

Walaupun sekarang aku sudah menginjak akhir SMA, aku tetap berusaha untuk mencoba menjadi seorang penulis yang mahir.

A Moment To Remember - Write Your StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang