Pengalaman Menarik Selama Menggunakan Wattpad
Nurul (verbacrania)~~•~~
Baiklah, mungkin ini bukan cerpen kali, ya. Tetapi curhatan.
Dari kecil, aku suka membaca. Orang tuaku selalu mendukung hobiku yang satu ini dengan memfasilitasiku ke perpustakaan. Yeah... kalian enggak salah baca, aku dulu cuma bisa minjem dan bukannya beli. Dengan sepeda kukayuh penuh semangat ke sebuah perpustakaan di sudut Kabupaten yang jaraknya kira-kira dua kilometer. Capeknya setara saat melihat jejeran buku yang minta dibawa pulang banget. Hahaha... bahagia ternyata sesederhana itu.
Beranjak kuliah, aku mulai menyisihkan sebagian uang kiriman orangtua untuk membeli buku. Plus aku juga bekerja paruh waktu di sebuah toko mainan anak-anak menjadi tukang bungkus kado, wkwkwk. Uang itulah yang kubelikan novel-novel baru dan sisanya masih meminjam di tempat penyewaan buku. Yah, begitu dahaganya aku dengan buku hingga novel setebal Harry Potter dan Orde Phoenix bisa diselesaikan dalam waktu tiga hari di sela kuliah dan tugas yang bejibun.
Setelah kerja, aku menemukan kemewahan membeli buku sesuka hati. Gaji di perusahaan tambang dan masih single happy membuat aku kalap belanja buku setiap bulannya. Hampir limaratus ribu melayang setiap bulan di sebuah tempat berjuluk Gramedia, padahal aku bisa mencegah dompetku keluar dari tas kalau beredar di Matahari. Lol.
Medio Februari 2015, aku resign dari pekerjaanku di dunia tambang karena diterima di sebuah instansi pemerintahan. Di saat menunggu itulah aku bersua dengan dunia Orange. Ngenes sih sebenarnya, aku menemukan Wattpad karena waktu itu sadar bahwa budget beli buku berkurang drastis. Daripada tidak membaca, maka aku mulai berselancar di Wattpad dan menemukan buanyak macam cerita, dari yang ajaib minta dielus sampai yang cukup diintip saja.
Tak nyaman dengan kondisi itu, aku memberanikan diri memublikasikan cerita berlatar pertambangan yang kutahu persis bagaimana kondisinya. Yang jelas, enggak butuh riset mendalam. Cerita iseng yang dulu hanya dibaca oleh enam orang (dan ya... aku masih ingat sampai sekarang siapa saja mereka) akhirnya menjadi salah satu cerita yang paling banyak dikunjungi. Walaupun kalau dibaca sekarang, aku seolah ingin meninggal saking absurd dan enggak logisnya cerita itu. Hahaha....
Mengenal Wattpad, setidaknya membuatku memiliki beberapa teman dekat. Ada yang sudah berjumpa, ada yang cuma menyapa lewat media sosial saja. Ada yang datang lalu pergi tanpa tahu sebab, dan ada yang tetap akrab hingga sekarang. Ternyata... selain mengenal banyak cerita, aku juga banyak mengenal karakter orang dan kepribadiannya. Dari mereka pula aku banyak belajar, menulis itu setidaknya harus memiliki pakemnya.
Dari Wattpad pula aku memiliki follower—tbh, aku lebih suka menyebutnya teman-teman pembaca—dan saling bertukar sapa. Kadang, di saat kantorku menitahkan untuk dinas, aku bisa bertemu mereka di Provinsi mana saja. Hal itu yang paling kusyukuri, setidaknya aku memiliki banyak sekali saudara sehobi ke mana pun kaki melangkah. Hehehe...
Jadi, bagiku tulisan di Wattpad itu memiliki banyak makna.
Sejarah saat aku mulai membuka cangkang dan belajar menulis.
Sejarah aku menemukan teman-teman dan saudara sehobi yang ternyata bisa diajak bertukar pikiran.
Sejarah yang menyadarkan aku bahwa perkembangan tulisan itu penting dan adalah andil dari semua pembaca.
Dan yang terpenting bagiku, menulis itu... membuatku bahagia.
Begitu juga kuharapkan bagi kalian semua. Love u all.
Happy anniversary Rebellion ID :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Moment To Remember - Write Your Story
Non-FictionMerayakan satu tahun berdirinya grup kepenulisan @RebellionID, kami mengadakan event bertajuk 'A Moment to remember'. Write your story adalah satu kategori lomba yang kami adakan. Di sini kami menantang peserta menuliskan kisahnya berdasarkan penga...