Bunyi alarm pagi membangunkan seorang gadis cantik yang masih tertidur di bawah selimut tebalnya. Matanya melirik kearah jam wekernya dan segera turun kebawah menuju dapur.
"Pagi, Non Naya," sapa Bi Ainun, pembantu dirumah gadis cantik yang di sebutkan namanya tadi.
"Pagi, Bi," balas Naya sambil mendudukan diri.
Naya melihat kesekeliliing rumah tapi tidak menemukan siapapun selain bibi Ainun.
"Emm, Bi? Papa udah pergi?" Tanya Naya dengan kunyahan di mulutnya.
"Iya Non, udah berangkat tadi pagi." Naya hanya diam dan terus melanjutkan makannya.
🌞🌞🌞
Naya dengan semangat menyusuri lorong sekolah nya. Sekolah tidak terlalu ramai sekarang meskipun jam sudah hampir jam 7.
Naya terus berjalan hingga ia sampai dengan selamat di depan kelas nya. Dengan perlahan ia menarik napas sembari membuka pintu kelas.
Naya terdiam di depan pintu dan hanya hembusan angin yang terasa. Ia memasuki kelas nya dan melihat ke sekeliling kelas. Tak ada orang. Seperti biasa, dia-lah yang sering menjadi orang pertama yang datang.
"Selalu sepi." Dengan wajah di tekuk Naya berjalan ke kursi nya dan merebahkan kepalanya di atas meja dengan bantal tasnya sendiri. Hingga ia terlelap dengan sendirinya. Barang melanjutkan tidurnya sampai pelajaran pertama di mulai nanti.
🌞🌞🌞
"WOY, NAY!!"
Naya tersentak dengan kejutan dari Fara, teman Naya.
"Apa?" Tanya Naya dengan wajah datarnya.
Fara tertawa melihat Naya yang seperti ini. Wajahnya yang datar dengan mata yang mengantuk. Sangat kentara sekali kalau dia merasa terganggu.
"Apa, sih? Ganggu aja!" ketus Naya sambil menenggelamkan wajahnya lagi.
"Nay, ini, nih udah jam istirahat. Lo nggak mau makan? Ke kantin, gitu?"
"Ga."
"Beneran gak mau?"
"Hm,"
"Yaudah, gue duluan kalo gitu?"
"Hm."
Fara beranjak dari tempat duduk nya tadi dan berjalan keluar kelas. Sesampai di luar kelas Fara menuju ke arah teman-temanya yang lain yang sedang menunggu dirinya. Melihat itu Fara tersenyum kecut.
"Gagal."
"Ish, tuh, anak kenapa, sih?" Sahut kesal si Angel.
"Yauda, lah, nanti aja gue ajak dia lagi. Hari ini kita pake yang lain," balas Fara.
"Lain kali kalo ngajak Naya tuh gue aja, biar dia ga kesel liat muka lo mulu, Far!"
"Hm, yain." Ucap Fara sambil berjalan diikuti teman-teman genk nya yang berjumlah 5 orang.
Tanpa mereka sadari ada Naya yang mendengar percakapan mereka. Naya tersenyum sinis di balik pintu. Naya tau kalau dirinya hanya dibutuhkan saat mereka ada maunya, Naya hanya di manfaatkan mereka untuk masalah ini dan itu lah. Dalam pikirnya tidak ada teman yang asli disini. Semua nya palsu.
"Fake!"
🌞🌞🌞
"Annaya Klarisa?"
Tidak ada sahutan.
"Annaya?"
"Nggak ada bu,"
Bu Herlin mengerutkan dahi bingung, kenapa Naya tidak ada dikelas? Pasalnya jarang sekali Naya absen di jam pelajarannya.
"Kemana dia?"
Tidak ada yang menyahut hingga...
"Maaf bu!" Naya datang dengan cengiran khasnya, sambil menggaruk tengkuknya yang pasti tidak gatal.
"Dari mana kamu?" Tanya bu Herlin.
Naya diam mencari alasan yang logis karena ia terlambat gara-gara tadi ia berurusan dengan Ketua Osis di sekolahnya. Apabila dia mengatakan yang sebenarnya pasti dia yang akan disalahkan. Meskipun dia memang tidak salah pasti tetap saja guru itu akan membela sang Ketua Osis.
"Kok, diem? Dari mana kamu?"
Naya tersentak dari lamunannya memikirkan alasan yang masuk akal tapi jika jam-jam siang seperti ini otak nya sangat-sangat lelet.
"Saya dari toilet, Bu."
Bu Herlin mengehela napasnya lelah. Entalah kenapa dirinya hari ini merasa begitu mudah lelah. Mungkin karena bawaan si bayi yang ada dikandungan Bu Herlin.
"Naya,"
"Iya, Bu?"
"Keluar!" tegas Bu Herlin.
Naya mengangguk cepat dan langsung keluar. Rasanya sedikit bahagia karena setelah berdebat dengan ketua osis tadi mood belajarnya sudah menguap hilang bersama angin, dan kali ini dirinya benar benar malas.
🌞🌞🌞
HALOO GAESS.
Ini cerita baru dan pertama aku yaa. Tolong bantuan nya yaa karena ini pertama kalinya buat aku. Stay terus ya sama story aku.
Jangan lupa vote and comments guysss😊😊😊@dynr__
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Fiksi Remaja( C O M P L E T E ) Sendirian Apa yang kamu pikirkan dari kata sendirian? Hidup dengan dibayangi masa lalu Hidup yang di hantui masa kini Dan hidup yang menjadi misteri masa depan. Setiap orang mempunyai waktu untuk sendiri, tapi bagaimana jika sese...