Satu kali saja dia melukaimu, maka seribu kali balasannya dariku untuk orang itu.
🌞🌞🌞
Tanpa lelah Adam terus memukul wajah Giano yang sama sekali tidak melawan. Giano pasrah dipukuli dengan membabi buta seperti ini. Yang dilakukan Giano hanyalah menyeringai penuh misteri.
"Gue tau lo emang bukan orang yang baik!"
Satu pukulan mendarat di perut Giano.
Sedangkan Giska dengan paniknya terus mencoba meminta Naya untuk tidak menutup matanya. Namun, hasilnya tetap sama, yang ada hanya Naya yang terkulai lemas.
Tak lama mobil ambulan datang dan langsung membopong tubuh Naya ke dalamnya.
Adam langsung melepaskam cengkramannya di kerah Giano dan langsung menghempaskan tubuh Giano begitu saja.
Giano meludah lalu mengusap ujung bibirnya yang terasa asin dan amis. Ia terkekeh kecil lalu matanya menatap seseorang di sebrang sana. Giano mendatarkan wajahnya seketika, pandangannya terpaku untuk gadis di sana. Giano meringis kecil, melihat tatapan sedih gadis di depan sana, tatapan yang Giano benci.
Dengan panik Adam membuka HP nya dan langsung menelpon Gilang. Parahnya panggilan itu tidak diangkat. Adam berdecak kesal dan terus mencoba hingga akhirnya Gilang mengangkat panggilannya itu.
"Halo, Dam?"
"Om... Naya," Adam berhenti sejenak, "Naya masuk rumah sakit lagi."
🌞🌞🌞
Gilang langsung berlari di sepanjang koridor rumah sakit meninggalkan tugasnya di kantor setelah mendengar kabar bahwa anaknya kembali dilarikan ke rumah sakit. Gilang tau ini bukan seperti biasanya, Gilang juga tau ini pasti lebih parah dari biasanya.
"Adam!" Sang punya nama menoleh.
"Om,"
"Gimana ini bisa terjadi, Adam?" Gilang panik setengah mati. Di tambah dengan diamnya Adam semakin membuat Gilang gusar.
"Adam nggak tau ceritanya kenapa bisa kayak gini, Om. Pas Adam datang sama Giska, Naya udah nangis terus Giano nggak mau ngelepasin tangan Naya." Jelas Adam.
"Siapa Giano?" Tanya Gilang sambil duduk di kursi yang sudah di sediakan di sepanjang koridor. Dalam hati Gilang merutuki orang yang sudah membuat buah hatinya seperti ini. Dan berjanji akan menuntut balasan.
"Murid baru di sekolah, Om." Setelah itu semuanya hening. Yang terdengar hanyalah isak tangis dari Giska saja yang sedari tadi tidak berhenti-henti.
Tak lama tiba-tiba Dimas, Kevin dan juga David datang. David langsung duduk di samping Adam dan dengan paniknya dia bertanya apa yang terjadi.
Adam pun menceritakan yang sebenarnya terjadi, semuanya.
"Giano." gumam David dalam. Benar pikirnya tentang Giano yang bukan orang baik. Sangat kentara sekali jika Giano mendekati Naya bukan karena tertarik melainkan ada sesuatu.
Suasana kembali hening. Bahkan Giska sudah tidak terisak lagi dalam pelukan Dimas. Dan baru saja Giska mengabari si kembar Arina dan Alina bahwa Naya masuk rumah sakit.
Dokter keluar dari ruangan, melihat itu Gilang langsung menghampiri Dokter yang sudah sering ia temui dalam terapi trauma Naya. "Pasien masih belum stabil, biarkan Naya untuk beristirahat lebih dulu." Ucap sang Dokter. "Pak Gilang, mari kita bicara ke ruangan saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Jugendliteratur( C O M P L E T E ) Sendirian Apa yang kamu pikirkan dari kata sendirian? Hidup dengan dibayangi masa lalu Hidup yang di hantui masa kini Dan hidup yang menjadi misteri masa depan. Setiap orang mempunyai waktu untuk sendiri, tapi bagaimana jika sese...