"Annaya?"
Benar. Itu Annaya, sahabatnya. Tapi kenapa ada di kamar--- entah lah ini kamar siapa Giska tidak tau. Yang Giska ingin tau kenapa ada Photo Naya disitu.
Mata nya memancarkan keceriaan nya, tapi seakan di telan gelap, mata itu sekarang berubah. Yang Giska lihat sekarang benar-benar berbeda dari photo itu.
Gadis itu terus bertanya dalam lubuk hatinya yang bahkan hati nya itu tidak tau jawabannya.
"Giska?"
Giska langsung menoleh kebelakang. Mendapati Alina di depannya.
"Lo ngapain?" Tanya Alina "Kamar gue bukan itu. Sini," Ajak Alina.
"Nggak, kok. Giska nggak papa." Elak Giska dengan senyum bodoh nya seperti biasa.
"Kalo bukan kamar Alina terus siapa?"
🌞🌞🌞
Naya duduk di taman sekolah menikmati segelas chocolate hangat nya di tangan.
Naya masih mengantuk. Jelas. Karena dirinya tidak cukup tidur karena menonton bola bersama Papa nya tadi malam. Naya tidur hanya 4 jam sedangkan jam tidur Naya lebih dari 8 jam jika di jumlahkan seharian.
Sedang asik nya minum dan bermain game, kursi yang ia duduki bergerak di ujung sana.
Sedikit demi sedikit orang itu menggeser duduk nya mendekat. Berharap gerakannya tidak diketahui padahal dari orang itu duduk tadi sudah ketahuan siapa.
"Apa, lo?!" ceplos Naya.
"AIIIHHHHHHHHH!" teriak Giska sambil menjatuhkan tubuhnya ke Naya. Untung Naya memiliki reflex yang bagus untuk langsung mengangkat botol minum nya itu ke atas.
"Eh, goblok. Lo nggak liat, ini ada minuman? Panas!" kesal Naya.
Giska menoleh keatas dan menyentuh botol minum itu dengan jari telunjuknya, "Enggak. Ika cuma merasakan panas. Bukan melihat panas,".
"Masya allah,"
"Yaudah!" Naya mendorong tubuh Giska lebih jauh, "Sana jauh-jauh. Nempel mulu,"
"Iih, Ika mau Naya punya teman, kasian Naya enggak punya temen. makanya Ika nempel terus. Biar Ika jadi temannya Naya juga, sih, heheheeh,"
Tanpa gadis itu sadari, ucapannya itu membuat seseorang kembali goyah. Membuat seseorang itu merasakan tersakiti dengan kata seorang 'Teman'.
Melihat perubahan wajah Naya, Giska langsung terdiam bingung. Ada yang tidak beres(?). Apa ia melakukan kesalahan?
"Gue juga males punya teman kaya elo!" Balas Naya berusaha terlihat baik-baik saja.
Merasa Naya berubah kembali, lebih baik Giska mengikuti alur nya, "Ahh, Naya bilang aja seneng, gitu!"
"Dih, males!"
Giska tertawa sedangkan Naya datar. Jika di lihat mereka berdua persis seperti orang aneh. Apa yang lucu hingga membuat satu orang itu tertawa? Dan apa yang tidak lucu hingga membuat satu orang itu hanya datar?.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Fiksi Remaja( C O M P L E T E ) Sendirian Apa yang kamu pikirkan dari kata sendirian? Hidup dengan dibayangi masa lalu Hidup yang di hantui masa kini Dan hidup yang menjadi misteri masa depan. Setiap orang mempunyai waktu untuk sendiri, tapi bagaimana jika sese...