Persahabatan adalah suatu hubungan yang akan selalu ada antara satu sama lain disaat terjatuh dan bertugas untuk membangun. Bukan sebagai orang pertama yang membuat kita terjatuh.
🌞🌞🌞
Untuk kali ini mungkin Naya sedang berbaik hati menemani Giska makan di kantin pada istirahat kedua. Entah apa yang terjadi pada Giska hari ini wajahnya terlihat pucat meskipun tidak terlihat sakit sama sekali. Dengan segala perdebatan yang dilalui, akhirnya mereka berdua duduk di pojok kantin sekarang dengan satu mangkok Bakso dan es jeruk di hadapan masing-masing.
"Ika udah." ucap Giska, saat santapannya sudah habis. Gadis itu langsung meminum es jeruk yang sudah di pesan.
Naya melirik Giska lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin. Naya mencari satu orang, satu orang yang belum ia temui setelah orang itu mengantarnya pulang kemarin malam. Adam.
Naya terkesiap. Dia sadar, untuk apa diriinya mencari Adam? Naya menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pikirannya tentang Adam. Naya berdiri mengantar mangkok yang sudah kosong itu ke tempat di mana dirinya membeli tadi diikuti dengan Giska di belakangnya yang bersendawa kecil.
"Akkkhhhh!"
Mendengar pekikan di belakangnya itu membuat Naya berbalik dan melihat Giska yang terjatuh dengan seragam yang sudah terbalut dengan cairan coklat, di hadapannya ada beberapa orang tengah menatap kesal pada Giska.
Giska berdiri setelah meraskan dingin di sekitar perutnya akibat es coklat yang tertumpah padanya tadi. "Ma-maaf." lirih Giska sambil berjalan menyusul Naya yang juga tengah menatapnya bingung.
Belum sampai Giska bergerak Kania mencekal pergelangan tangan Giska terlampau erat hingga menyakiti sang empunya.
"LO MA--"
"Udah nggak usah banyak omong. Lepasin!" setelah suara itu keluar seketika hening sebentar dan juga membuat tangan Giska terlepas dari cekalan Kania.
Kania menatap Naya dengan wajah sengitnya. Kania tau pamor Naya bagaimana. Meskipun Naya jarang sekali menjadi pusat perhatian tapi jangan tanyakan seberapa orang yang tau siapa Naya di sekolah ini. Naya juga hanya murid biasa bukan cucu apalagi anak pemilik sekolah. Namun, dengan sikap Naya yang selalu suka sendirian namun ramah dan sedikit jahil ini tidak sedikit membuat orang-orang kenal dengan Naya.
Dan jangan tanyakan juga seberapa orang yang tidak menyukai Naya. Termasuk Kania dan kawan-kawan. Kania termasuk jajaran siswa terkenal di sekolah dengan segala kelakuannya. Ditambah dengan Kania yang seorang anak dari pemilik sekolah ini. Sayang, segala kelakuan Kania tidak sebagus pamornya. Kania itu licik. Dengan eksistensi sebagai anak pemilik sekolah membuatnya melakukan hal dengan sesukanya dan semena-mena.
"Mau apa lo?!" sarkas Kania dihadapan Naya.
Naya menghunuskan tatapannya kearah Kania lalu meneruskan pandangannya ke belakang tepat ke beberapa pengikutnya.
"Lo mau nolongin dia!? Oh, sekarang Naya si Penyendiri udah punya temen ya?!" berkat suara Kania yang terlampau nyaring membuat seluruh pasang mata di kantin menatap ke arahnya. Adam yang juga baru masuk ke kantin bersama David, Dimas dan Kevin pun terdiam di pintu masuk.
"Nay! Lo tuh cuma orang biasa. Nggak usah sok-sok-an! Lo sok baik gini juga nggak ada yang peduli!"
Rasanya Naya ingin muntah mendengar celotehan Kania itu. Naya membalas, "Dan dengan kelakuaan lo yang sok penguasa gini juga nggak ada yang peduli!" ucapnya sarkastik. Beberapa orang bersorak setelah mendengar Naya mengucapkan itu membuat Kania semakin geram.
![](https://img.wattpad.com/cover/121863334-288-k191607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Teen Fiction( C O M P L E T E ) Sendirian Apa yang kamu pikirkan dari kata sendirian? Hidup dengan dibayangi masa lalu Hidup yang di hantui masa kini Dan hidup yang menjadi misteri masa depan. Setiap orang mempunyai waktu untuk sendiri, tapi bagaimana jika sese...