Aku telah bersalah karena sudah mengingkari janjiku untuk selalu melindungimu. Pada nyatanya aku lah yang melukaimu. Tolong maafkan, meskipun aku yakin aku tidak akan termaafkan.
🌞🌞🌞
Naya merebahkan kepalanya di atas meja berbantal kedua tangannya. Ia merasa ada banyak bintang yang berputar-putar di kepalanya dan tubuhnya benar-benar tidak nyaman. Kondisi Naya memang tidak begitu sehat beberapa hari ini, padahal tadi pagi, Naya merasa cukup nyaman tapi tiba-tiba saja dirinya kembali tidak sehat lagi sekarang.
"Naya, ke UKS aja, yuk?" ajak Giska yang sudah sejak tadi setia menemaninya. Giska menarik tangan Naya dan kali ini Naya tidak membantah seperti yang sudah-sudah. Kali ini Naya hanya menurut.
Dengan hati-hati Giska membawa Naya ke UKS dan setelah melalui beberapa koridor keduanya pun sudah sampai di depan ruang bertuliskan UKS di atasnya. Giska langsung membawa Naya masuk dan membaringkan Naya. Giska meminta minyak angin pada penjaga UKS dan mengoleskannya di perut Naya agar Naya merasa hangat. Naya juga hanya diam saja.
"Ika kalo sakit biasanya suka di olesin minyak angin sama Omah," ucap Giska sendirian. "Tapi sekarang kalo Giska lagi sakit Omah udah jarang olesin Ika pake minyak angin. Tapi malah nyuruh Ika pergi,"
Giska terus berbicara dan Naya hanya diam saja tidak ingin membalas. Mual di perutnya sangat mengganggu tapi setelah di oleskan minyak angin perutnya sedikit lebih nyaman.
Giska menutup botol itu. "Tapi Ika nggak mau pergi, Ika nggak mau ninggalin Omah!"
"Hmm..."
Giska tersenyum mendengar Naya bergumam membalas ucapannya. "Yaudah Naya tunggu di sini ya, Ika mau beli teh hangat buat Naya." Dan setelahnya Giska benar-benar sudah pergi.
Naya memejamkan matanya yang terasa berkunang-kunang dan berat sekali untuk di buka. Rasa tenang dan sunyi dalam UKS ini setidaknya membuat Naya lebih merasa nyaman daripada di kelas tadi. 3 hari ini Naya memang sakit. Gilang sudah melarang Naya sekolah tapi Naya bersih keras ingin masuk hari ini dan berjanji pada Papanya jika dia akan baik-baik saja tapi nyatanya salah. Dirinya malah semakin memburuk.
Ceklek!
Pintu UKS terbuka dan berhasil membuat Naya membuka matanya untuk melihat siapa yang datang. Awalnya ia pikir Giska yang kembali datang tapi kenyataannya bukan Giska. Melainkan Adam.
Adam terdiam di tengah-tengah pintu, matanya tertuju pada gadis yang 2 minggu ini terus bersarang di kepalnya. Ada rasa berasalah dan menyesal menyelimuti hatinya dan rasanya ia tidak pantas untuk bertemu dengan Naya. Dirinya sudah terlau menyakiti Naya, melanggar janjinya sendiri untuk melindungi Naya.
Adam berbalik dan kembali menutup pintu menyisakan kesunyian yang kembali menyelimuti ruangan dan juga hatinya begitu juga Naya.
Naya masih menatap pintu UKS yang sudah tertutup rapat dan tanpa ia sadari, air mata kembali jatuh dari pelupuk matanya. Bahkan di saat dirinya sedang sakit seperti ini Adam tidak peduli padanya. Sebegitu rendahnyakah dirinya?
Naya memutar tubuhnya ke arah kiri membelakangi pintu masuk dan dia menangis kembali tanpa suara. Menumpahkan pikiran yang membuatnya sakit selama 3 hari ini. Ya, Naya sakit karena terlalu memikirkan masalahnya dengan Adam. Masalah yang sudah 2 minggu belum juga selesai.
![](https://img.wattpad.com/cover/121863334-288-k191607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Fiksi Remaja( C O M P L E T E ) Sendirian Apa yang kamu pikirkan dari kata sendirian? Hidup dengan dibayangi masa lalu Hidup yang di hantui masa kini Dan hidup yang menjadi misteri masa depan. Setiap orang mempunyai waktu untuk sendiri, tapi bagaimana jika sese...