Jika itu yang terbaik untukmu maka aku akan menyerahkannya, meskipun itu adalah yang terburuk untukku.
🌞🌞🌞
Beberapa pasang kaki itu melangkahkannya di keramik putih di rumah ini. Menuju ruang tengah, Adam si pemilik rumah langsung duduk di sofa diikuti dengan ketiga temannya David, Dimas dan Kevin.
"Capek gue," keluh Kevin sambil memejamkan matanya dan membaringkan setengah badannya pada sandaran sofa.
"Capek apa lo, Pin? Capek ngehindarin cewek iya." celetuk Adam membuat Kevin mengeram kecil dan mempelototi Adam. Namun hanya dibalasi dengan kekehannya.
"Emang kenapa sih, Vin? Dari kita kenal ya, lo nggak pernah deket sama cewek?" tanya Dimas.
"Gue kan udah bilang, cewek itu ribet. Apalagi kayak cewek lo, noh." tunjuknya pada Dimas.
"Jangan bawa-bawa Giska. Gitu-gitu juga ngangenin, Bro!" balas Dimas. "Awas kemakan omongan sendiri, Vin. Ntar suka sama yang begituan," tukas Dimas membuat Kevin berdecih.
"Ngapain juga gue suka sama Giska,"
"Gue bilang yang kayak begitu ya, bukan sama Giska nya. Gue juga ogah ngasih dia ke lo!"
"Serah lu." Balas Kevin singkat. Hal itu membuat mereka bertiga terkekeh kecil. Sangat sulit untuk membuat seorang Kevin jatuh cinta, bukan? Itu juga karena masa lalunya yang membuat Kevin tidak ingin berurusan dengan perempuan, dan ketiganya juga tau apa masa lalu itu. Meskipun pada saat ini Kevin selalu berusaha menghindari perempuan tapi kita tidak tau apa yang akan terjadi di kedepannya, bukan? Dan pasti ada saatnya seseorang meruntuhkan pertahanan itu. Begitu yakin Adam dan dua sahabatnya itu pada Kevin.
David bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah dapur. Mengambil sendiri minum di kulkas lalu kembali lagi.
"Punya gue mana?" pinta Adam ketika melihat David tidak membawa apa-apa setelah kembali dari dapur. Yang ia bawa hanya satu kaleng, untuknya sendiri.
"Ambil sendiri. Rumah sendiri juga malah minta ambilin sama tamu," ucap David sambil mengeluarkan stick PS dari lemari kecil.
Adam mendengus lalu berdiri. "Kalian tuh nggak pantes dibilang tamu, kalo pembajakan baru cocok,"
"Lu juga sadar diri ya, Dam!" sindir Kevin. Lalu setelahnya satu bantal mendarat indah di permukaan wajahnya. Melihat itu Dimas memecahkan tawanya. Lagi-laginya Kevin mendengus dan menendang kaki Dimas agar berhenti tertawa. Bukannya berhenti Dimas malah semakin tertawa.
Bugh! "Diem!"
"Adawwww!!"
Kali ini Kevin yang memecahkan tawanya ketika David juga melemparkan bantal ke wajah Dimas. Kevin berterima kasih kepada David yang sudah membalaskan dendamnya pada Dimas.
"Mau tanding nggak?" ajak Adam pada David yang sudah kembali sambil meletakan beberapa kaleng minuman di atas meja.
"Ayoooo!" Jawab David semangat. "Coba ya Mobile Legend bisa dibikin kayak PS begini," khayal David tiba-tiba sambil mencolok kabel PS itu ke TV.
Mendengar itu membuat Dimas dan Adam terbahak tapi tak urung dia juga menginginkan hal itu terjadi. Pasti akan lebih puas, bukan?
![](https://img.wattpad.com/cover/121863334-288-k191607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Teen Fiction( C O M P L E T E ) Sendirian Apa yang kamu pikirkan dari kata sendirian? Hidup dengan dibayangi masa lalu Hidup yang di hantui masa kini Dan hidup yang menjadi misteri masa depan. Setiap orang mempunyai waktu untuk sendiri, tapi bagaimana jika sese...