2

3.4K 136 0
                                    

Renandya melempar bola kertas ke sembarang arah dengan kesal, dia suntuk banget sama pelajaran matematika yang daritadi terus menyiksanya. Lalu matanya menangkap sosok laki laki yang sedang bermain futsal dengan teman temannya.

Dengan langkah pasti, dia berjalan ke pinggir lapangan

"Heh, kelompok lo giliran presentasi sekarang!"

Gadis yang biasa dipanggil Dya itu langsung membalikkan badannya dan berjalan kembali ke kelasnya, melewati begitu saja laki laki dihadapannya.

"Like a princess"

***

Renzya dkk sedang berada di kantin, kebetulan juga memang sedang istirahat. Mereka duduk di meja agak pojok. Sampai ada empat gadis yang ikut duduk disana, salah satu dari mereka duduk dengan tangan yang menggebrak meja.

"Wish kena-"

"DIAM!"bentak Dya cepat membuat satu meja itu langsung meringis

Dya menyapu pandangannya, semua stand dipenuhi oleh siswa siswa yang berdesakan. Hanya melihatnya saja rasa kesal itu langsung menjadi jadi. Dia bangkit dari bangku dan mendekati salah satu stand yang berjualan burger, sandwich, kebab, dan hotdog.

Sedangkan Renzya, Sasha, Tia, Cinta, Zahram, Verrel, dan Kareef dibuat melongo saat gadis itu menarik beberapa siswa yang sedang berdesakan bahkan ada yang sampai terjatuh.

Tak butuh lama Dya sudah kembali dengan satu burger dan satu es teh manis di tangannya-

"Lu kenap-"

"DIAM!"bentak Dya seraya duduk di bangku lalu memakan makanannya dengan kesal dan earphone yang tersumpal di telinganya

"Dya kedatengan tamu"ucap Sasha pelan

"BUSET!"

Yang anak laki laki menelan ludahnya masing masing apalagi Renzya yang sudah kesulitan bernafas. Ini lebih dari singa betina lagi.

Kini sudah berubah menjadi singa blasteran macan

"WOI PULANG WOI!GURU PADA RAPAT!"

Teriakan itu membuat semua yang ada di kantin langsung berhamburan ke kelasnya untuk mengambil tas dan pulang begitu juga dengan Dya Dkk.

Dya mengambil tasnya lalu menghampiri Renzya yang berada di ambang pintu kelasnya "anter"

Renzya mengusap tengkuknya "aduh, gimana ya mau futsal nih"

Hening

Hening

Hening

"Lain kali kalau jalan gandeng aja bola jangan gue!"

Setelah itu Dya langsung melenggang pergi yang langsung dikejar oleh Renzya.

"Kamu ngertiin akulah yang, aku mau futsal"ucap Renzya yang sudah mensejajarkan langkahnya dengan Dya

"Kamu juga ngertiin aku dong!jangan bola mulu yang dipikirin!"sentak Dya kesal

"Kamu masih aja ya, maunya diperhatiin terus"ucap Renzya yang ikutan kesal

Dya menghentikan langkahnya lalu menatap laki laki di hadapannya "wajar kalau aku minta diperhatiin!karna aku pacar kamu!aku manusia!kamu yang gak normal, malah lebih merhatiin benda mati!"

"Emang kalau kamu sakit, bola yang bakal nemenin kamu?!"

"Kalau iya, kamu boleh nikahin bola!"

Dya langsung berjalan pergi dengan setumpuk rasa kesal yang sudah menjadi jadi. Dia sedang kedatangan tamu yang otomatis emosinya tidak stabil, lalu malah dibuat kesal begini rasanya dia ingin menangis.

Dia menyetop taksi lalu menyebutkan tujuannya.

Taksi itu berhenti tepat di depan rumah minimalis yang bertingkat.

"Makasih neng"

Dya mengangguk dan langsung masuk kedalam rumah sepertinya kedua orang tuanya sedang tidak ada di rumah.

"Pulang cepet kak?"

Dya terus berjalan kelantai atas dan langsung masuk ke dalam kamar tak menghiraukan pertanyaan itu.

No to ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang