10

1.4K 80 0
                                    

Di pagi hari berita tentang tiga siswi kelas sepuluh jurusan IPA lolos dari penjagaan itu langsung menyebar keseleluruh penjuru sekolah. Nama, wajah, dan kelas sepuluh berapanya tiga siswi itu juga ikut menyebar dan pasti itu tidak akan baik nantinya.

Dya yang mendengarnya sih hanya bisa santai aja

Dia sedang melihat ke arah lapangan yang sedang diisi dengan anak laki laki bermain bola dari lantai atas

"Maksud lo apa sih?!"

Dya membalikkan badan, dahinya mengernyit

"Apa?"

"Maksud lo apa ngebuat Lala jadi kaya gitu?"tanya Renzya

Dya mengetuk dahinya seperti orang berpikir "lala itu siapa?"

"Jangan sok gak tahu!"bentak Renzya

Dya terkekeh "emangnya dia kenapa?"

Ah, senang sekali dia

"Lo yang buat berita Lala nyebar, kan?"tuding Renzya

"Nyebar apa?"tanya dya

"Berhenti sok gak tahu!"teriak Renzya

Senyuman itu luntur seketika dan berganti dengan sebuah seringaian

"Gue hanya membocorkan ke Alsya dan Lisa, abis adik kelas yang unyu unyu itu melanggar perjanjian, adik kelas yang malang"ucap Dya

Renzya mengepalkan tangannya, dia tidak suka dengan cara pacarnya ini. Tadi pagi dia kaget pas denger berita ini dan Lala tiba tiba dateng terus bilang kalau dia minta maaf udah ganggu hubungannya dengan Dya dengan mata yang sembab.

"Gak kaya gini caranya"ucap Renzya

"Lalu bagaimana?bukankah yang lolos memang akan seperti ini hukumannya?ah, masih ada satu rahasia yang tersimpan"tanya Dya

"Lala dan kawan kawannya udah lancang ngebuka tas kaka kelasnya, wow!bagiamana kalau ini juga gue bocorkan?!"tanya Dya dengan seringaiannya

"Kalau lu cemburu gak gini caranya, lagian lo juga deket sama cowo lainkan?lo deket cowo yang kemaren gue bikin bonyok?!"ucap Renzya menaikkan beberapa oktaf suaranya

Dya menggelengkan kepalanya tak percaya kalau pacarnya sedang melakukan pembalasan dendam "Varo maksud lo?cowo yang setiap ada di deket gue langsung gue pukul?cowo yang kalau ngomong sama gue, gue tabok?itu yang dikatakan 'deket'?iya?"

"Lo!lo makanya kalau punya otak dipikir!cewe kaya gue gak bakal bisa suka sama orang secepat itu!"teriak Dya seraya mendorong tubuh Renzya

Renzya mendengus "lalu apa yang gue liat di UKS?gue pikir gue bakal diobatin sama pacar, ternyata pacar gue malah ngobatin lawan gue"

Dya tertawa keras dengan nada hambar "lo enggak cuman punya matakan?!lo punya kupingkan?!lo denger gak gue ngomong apa disana, hah?gue minta maaf sama Varo gara gara kelakuan lo!gue yang tanggung jawab sama kelakuan lo!"

"Gue nurunin harga diri gue buat minta maaf ke Varo gara gara lo!"

"YANG NYUMPAHIN GAK BAIK KE LU ITU BANYAK!MAKANYA GUE GAK MAU NAMBAH BANYAK LAGI!"

Dya mendorong dorong tubuh Renzya, lalu telunjuknya menunjuk kepala Renzya dari jauh seraya menggerakkan bibirnya tanpa suara 'pikir' lalu langsung berlalu pergi.

Iya itu Dya. Dya memang bisa sekasar itu.

Bahkan dia sempat membentak adik kelas yang tak sengaja menabrak bahunya membuat siswa itu terlonjak kaget.

"KELUAR LO SEMUA!"teriak Dya ke beberapa siswa yang sedang santai santai di UKS

Mereka semua terperanjat kaget melihat Dya dengan wajah memerah dan nafas yang tak beraturan, mereka langsung pergi dari sana. Dya menutup pintu UKS dengan kencang dan langsung badannya meluruh ke lantai.

Air mata yang sejak tadi ditahannya sekarang malah langsung mengalir dengan deras

Dia tidak menyangka kalau Renzya akan menuduh dan menyalahkannya seperti itu. Dya melempar baskom kecil alumunium yang biasa digunakan untuk orang muntah ke Lantai.

Dyah meneggelamkan wajahnya di lipatan kakinya

No to ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang