22

1.2K 63 1
                                    

Dya mengedarkan pandangannya ke dalam cafe lalu menemukan orang yang dicari. Dya harus berdecak kagum melihat perubahan orang itu.

"Mana cowo yang tampilannya gak pernah rapi?kenapa sekarang kaya orang yang mau ngelamar kerja ya"ledek Dya seraya duduk di kursi yang berhadapan dengan orang itu

"Ledek aja terus!"

Orang itu adalah Aza, kaka kelas yang tak sengaja melemparnya dengan botol saat Dya hari pertama masuk sekolah. Masih ingatkan, cerita saat Dya berantem dengan kaka kelas lalu pada akhirnya mereka malah saling mengejek?itu Dya dan Aza.

Aza itu, ehem-

Mantan Dya

Sejak kejadian itu Aza dan Dya menjadi dekat dan jadilah mereka menjadi sepasang kekasih, dan kabar hubungan itu langsung tersebar luas membuat beberapa orang harus patah hati dibuatnya.

Bahkan Renzya saat itu galau berat. Beberapa bulan kemudian mereka putus karna sudah merasa tak cocok namun banyak orang yang dibuat bingung saat dua insan itu masih terlihat dekat walau sudah di kabarkan putus.

Mereka memang sudah berkomitmen kalau kata 'putus' hanya sebuah kata dan tidak menjadikan mereka orang asing

"Mana pacar lo?"tanya Dya

Pasalnya Aza bilang dia ingin memperkanalkan pacarnya

"Sabar napasih, intinya dia gak kaya lu yang galak banget"jawab Aza

Aza mengaduh kesakitan saat kepalanya diketok dengan pulpen

"Untung Renzya mau sama lo, kalau enggak lo pasti jomblo, orang galak begitu"ucap Aza.

"Heh!"sentak Dya kesal

Tak lama seorang perempuan dengan rambut yang terurai sebahu dan gaya pakaian kantoran datang. Cantik.

Aza bangkit dari kursinya lalu menyuruh perempuan itu duduk, dan dia kembali duduk.

"Oke, Anggun ini Dya, dan Dya ini Anggun pacar gue"ucap Aza

Dya melotot tak percaya setelah itu dia tersenyum dan mengulurkan tangan "Dya"

"Anggun"

"Jadi kamu yang dibilang sama Aza cewe tergalak"ucap Anggun

Dya memukul bahu Aza di hadapannya dengan kesal, enak saja dia dijelek jelekin begitu.

"Tapi emang sih Aza emang pantes di galakin"ucap Anggun

Dya dan Anggun pangsung ber-high five dan lanjut membully Aza.

***

Dya mengerutkan bingung saat melihat pacarnya daritadi diam saja. Perasaan mereka baru damai.

"Kamu kenapa si?"tanya Dya

Renzya mendongak "kemaren kamu kemana?"

"Ke Cafe"jawab Dya

"Kamu ngapain berduaan sama Aza?"tanya Renzya yang sedang menahan emosinya

Dya mengulum senyum "kamu liat aku?aku kenalan sama pacarnya"

Renzya masih diam

Dya tertawa "jangan cemburu ah, lagian yakali aku mau nikung ka Anggun partner aku buat bully Aza"

Renzya langsung mengacak rambut gadisnya "suka banget sih akrab sama mantan"

Dya memang selalu akrab dengan mantan mantannya, dia memang selalu membuat komitmen kalau setelah putus mereka harus tetap berteman baik.

Dan dulu juga bahkan saat kabar Dya dan Renzya pacaran desus desus bahwa Renzya yang membuat Dya-Aza putus tersebar luas. Namun mereka tidak peduli, sekali pernah Aza dan Dya mendatangi bandar gosipnya lalu mengancam untuk tidak menyebarkan gosip yang tidak benar itu.

Sejujurnya saat itu Dya dan Aza merasa tersindir, gosip itu membuat seolah mereka itu tidak setia padahal jelas alasan putusnya hubungan mereka karna sudah tidak cocok.

"Ya biarin"ucap Dya terkekeh

"Mantan terindah kamu siapa?"tanya Renzya

Dya menggeleng "gak ada, kalau indah ngapain putus"

Renzya mendengus

Kalau Renzya sih tidak punya mantan terindah soalnya dia tidak pernah benar benar serius kalau pacaran. Cuman nembak ya terus gitu.

"Serius"ucap Renzya

Dya mendengus "mantan gue semuanya tuh istimewa karna punya karakternya masing masing, jadi ya gatau deh yang terindah yang mana"

Renzya membawa kepala gadis disampingnya ke bahunya lalu dia menyenderkan kepalanya ke atas kepala pacarnya.

Mereka mendengarkan lagu bersama menghabiskan waktu istirahat kedua di taman. Tak menghiraukan siswa siswa yang lainnya.

Dya memejamkan matanya, tanpa sadar bibirnya terukir sebuah senyuman. Namun bibirnya menjadi sebuah garis lurus saat mendengar suara teriakan pacarnya yang menyikan sepenggal lirik lagu yang sedang terputar.

Pacarnya memang paling bisa merusak suasana

Ingin rasanya menjambak rambut cowo itu lalu melemparnya ke antartika.

Untunglah dia sedang diberi kesabaran yang berlebih






No to ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang