Dya menatap pantulan dirinya di cermin, dia memonyongkan bibirnya lalu mendengus kasar. Hari ini dia akan jalan bersama pacarya, anggap saja ganti janji Renzya yang mengajaknya nonton waktu itu.
Lalu dia turun kebawah dan duduk di garasi menunggu kedatangan Renzya, benar saja tak lama pacarnya sudah datang.
"Mamah kamu kemana?"tanya Renzya
"Ada arisan sama temen temennya"jawab Dya
Dua remaja itu membelah padatnya kota Jakarta di sore hari dengan sebuah candaan dan tawa yang terus terlontar. Tak jarang mereka juga melihat remaja yang sama sepertinya. Berpacaran.
Wajar sih, sekarang malam Minggu.
Dimana malam kejayaan untuk dua orang yang sedang kasmaran, dan dimana malamnya kepurukan untuk para jomblo.
Segala sesuatu mempunyai sudut pandang yang berbeda
"Makan atau beli tiket dulu?"tanya Renzya seraya menggegam tangan Dya
"Beli tiket dulu"jawab Dya
Setelah mengantri sekian lama dan membeli dua tiket, mereka langsung pergi ke sebuah restoran.
"Mau pesen apa?"tanya pelayannya
"Saya makannya chiken katsu dengan mozarella, minumnya es teh tarik"
"Saya makannya kwitiau, minumnya es cappucino"
Jawaban bebarengan itu membuat mereka terkekeh
Setelah pelayannya tersenyum, pelayan tersebut langsung pergi untuk menaruh kertas berisi pesannya ke dekat dapur.
"Kok barengan sih?"
Lagi lagi mereka berbicara barengan dan itu langsung membuat mereka berdua tertawa
"Oke gue dulu"ucap Dya di sela sela tawanya
"Jangan barengan lagi, ngakak dengernya"ucap Dya lagi
Sedangkan Renzya masih tertawa
"Biarin aja ketawa terus biar sakit perutnya"cibir Dya
Renzya berhenti tertawa namum bibirnya masih membuat sebuah lekungan lebar
"Abis ini timezone dulu yuk!"ajak Renzya
Dya mengangguk
Tak lama pesanannya datang, dengan segara mereka menghabiskan makanan yang dipesan.
Setelah itu mereka langsung pergi ke timezone-
"Tembak tembakkan yuk!"ajak Dya
Renzya mendengus "yaila, udah pernah ditembak masih aja mau main tembak tembakkan. Main mobil mobillan aja"
Dya menggeram kesal "ih, ilah jaman banget main mobil mobillan, sekarang mah mobil langsung dong makanya kalau bikin SIM jangan nembak!"
Renzya melotot tak suka "enak aja!"
Sedangkan Dya sudah melenggang pergi ke tempat bermain tembak tembakkan.
Renzya menghela nafas "sekalinya princess ya tetap princess"
Pada akhirnya harus ada yang saling mengalah di setiap perebutan permainan mana yang mau dimainkan dahulu. Namun tak jarang mereka terus berdebat membuat perhatian beberapa orang teralihkan ke mereka.
Atau juga kalau benar benar tidak ada yang mau mengalah, mereka memainkan permainannya sendiri sendiri.
Tadi juga mereka berdua malah ribut di dalam snapshoot. Dan membuat hasil fotonya malah adegan adegan mereka ribut sampai muka ngambek dan membuat beberapa orang yang sedang mengantri tertawa melihat hasil foto itu.
"Aduh, gue pegel!"ucap Dya
"Makanya olahraga"ucap Renzya
Dya memanyunkan bibirnya dan duduk di bangku panjang yang berada di bioskop. Mereka sedang menunggu pintu studionya dibuka.
Dya tersentak saat kakinya di tarik lalu dipijit oleh pacarnya "eh, lu ngapain?!"
"Katanya pegel, gimana sih?!"ucap Renzya kesal dengan tangan yang masih memijit kaki pacarnya
Sontak melihat pemandangan itu membuat beberapa kaum hawa harus menjerit iri.
"Ya tapi ini tempat umum!"ucap Dya lalu menarik tangan Renzya dari kakinya
Dya kembali duduk seperti semula
"Kan serba salah"ucap Renzya
"Iya lo tuh kaya Raisa serba salah, dibilang cantik tapi udah banyak yang bilang, dibilang jelek tapi emang cantik"ucap Dya
Renzya terkekeh dibuatnya
"Oh iya, popcornnya mana?"tanya Dya
Padahal tadi mereka sudah beli popcorn dan juga minumannya.
"Ketinggalan!"pekik Renzya seraya berlari pergi sebelum pacarnya mengamuk
Dya sendiri sudah siap dengan sumpah serapahnya bahkan dia ingin sekali menyemburkan air ke wajah pacarnya. Bisa bisanya ketinggalan lagian.
Tak lama Renzya datang dengan senyum merekah diwajahnya, dan popcorn sekaligus minuman di tangannya.
"Jangan marah ih"ucap Renzya
"Enggak marah gimana, lo ninggalin popcorn disana haduh"ucap Dya
Renzya menarik gadis di depannya,"studionya udah dibuka"
Mereka duduk di bagian paling atas, deret kedua. Dan sepertinya bagian paling atas isinya orang yang berpasang pasangan semua.
"Malem minggu ter-mainstream di dunia"bisik Dya
"Yang penting yang lakuinnya unlimitied"bisik Renzya
Buk
Renzya mengaduh saat bahunya malah dipukul membuat beberapa orang disana menoleh
"Jangan gombal!"desis Dya
"Ah bilang aja seneng"goda Renzya
"Diem kalau enggak gue gebok beneran"ancam Dya
Mereka saling menggengam tangan lalu mulai fokus dengan film yang diputar, tidak mengobrol atau tatap tatapan seperti yang lainnya.
***
Dya turun dari motor dan memberikan helmnya "hati hati"
"Kissnya mana?"tanya Renzya
Dengan cepat Dya menoyor pipi pacanya lalu langsung masuk ke dalam rumah.
Setelah membersihkan diri, dia langsung merebahkan diri di kasur. Senyumnya mengembang, lalu dia mengambil hasil snapshoot tadi di tasnya.
Dya terkekeh
Tadi mereka mampir ke semacam fotocopy dulu untuk mencetak hasil snapshoot tadi, jadi Renzya punya satu dan Dya juga punya satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
No to Chance
Teen FictionRenandya Afahranda Dirga, cewe tergalak yang pernah ada Renzya Thomas Willyam, cowo paling susah diatur Mereka sepasang kekasih. Anak anak lain menyebut mereka pasangan dengan sembilan nyawa- Kenapa begitu? Penasaran dengan cerita mereka? Yuk dibaca...