Dya menggumamkan lagu yang akan ia pakai untuk dance di pensi nanti, baru saja dia selesai latihan dance. Dya memasuki mobilnya dan langsung melaju pergi dari pekarangan sekolah.
Ia mengernyit saat melihat beberapa motor parkir di garasi pinggir
Setelah memasukkan mobil, dia langsung masuk ke dalam rumah dan mendengus melihat sepatu sepatu yang berantakan
"Asslammualaikum"salam Dya pelan
Saat berada di anak tangga seorang laki laki menabrak bahunya membuat Dya langsung memicingkan mata tajam-
"Maaf ka"ucap orang itu
Dya kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar
***
Dya mendengarkan lagu dengan earphone yang menyumpal di telinganya di pinggir lapangan dengan lutut yang menekuk.
Nasib dateng kepagian jadi kelas sepi, yaudah dia memilih untuk ke lapangan
Tiba tiba ada yang mencolek bahunya membuat Dya menoleh sinis-
"Apa-"
"Pagi pagi udah marah aja"goda Renzya seraya duduk di sebelah Dya dan menyenderkan kepalanya ke bahu perempuan itu
"Manja"ledek Dya
"Sama pacar sendiri mah gapapa"sahut Renzya
Renzya mengambil salah satu earphone yang menyumpal di telinga Dya lalu menyumpal ke telinganya sendiri. Mereka masih di posisi yang sama tanpa memikirkan tatapan dari siswa siswa lain yang memekik iri, atau juga berteriak untuk menghormati para jomblo.
Tapi yang dua insan lakukan malah makin terlihat mesra dengan tertawa bersama dan kadang menyanyikan lirik lagu yang sedang terputar.
Kadang cinta memang bisa seegois itu, tidak memikirkan bagaimana nasib para jomblo disana
"Yang"panggil Renzya
"Hm?"gumam Dya
"Kemaren aku ke cafe, ada cupcake gitu enak deh, mau gak?"tawar Renzya
Dya mengangguk semangat
"Nanti yuk ke cafenya"ajak Renzya
"Tapi aku ada dance dulu"ucap Dya sebal
"Aku tungguin"ucap Renzya yang langsung membuat Dya mencubit pipi pacarnya itu
***
"Cupcakenya lucu lucu banget"pekik Dya lalu menggigit bagian pinggir cupcakenya
Dia sudah berada di cafe yang dimaksud Renzya.
"Sama kaya aku"celetuk Renzya
Dya langsung berlaga ingin muntah sedangkan laki laki di hadapannya malah tertawa
"Tapi cafe ini ada sejarahnya loh"ucap Renzya
"Apa?"tanya Dya
"Awal mula segalanya hingga kita dipersatukan"jawab Renzya seraya tersenyum
Dya melihat sekeliling setelah itu matanya membulat
Ah iya!
Masih ingat cerita tentang empat orang laki laki yang mencoba untuk menggoda perempuan yang menaiki mobil merah, lalu salah satu dari mereka terkena pukulan dari tongkat baseball?
Empat laki laki itu adalah Renzya, Zahram, Verrel, dan Kareef yang memang sedang terlalu gabut dan akhirnya malah menggoda seorang gadis yang tak lain adalah Dya. Iya, dia adalah gadis yang keluar dari mobil dengan tongkat baseball. Dan yang dipukul adalah Renzya padahal yang naik ke kap mobilnya adalah Kareef.
Dimana waktu itu Dya hanya orang asing yang tak tahu menahu tentang apapun disana.
"Pukulannya itu loh, histori banget"ucap Renzya
Dya terkekeh "lagian kalian kaya anak alay kurang belaian banget coba waktu itu. Ih jijik!"
Renzya mengerecutkan bibirnya kesal lalu dia tersenyum lebar "tapi sekarang suka, kan?"
Dya mendengus "dipastikan kalau lo kaya dulu, gue tiba tiba bakal ilang dan dateng dateng udah punya gandengan lagi"
"Ih gitu masa"cibir Renzya
Dya memeletkan lidahnya
Renzya langsung mengacak ngacak rambut gadis di hadapannya dengan gemas. Ah, gadis itu selalu bisa membuatnya bahagia tanpa terlihat. Walaupun Dya tidak pernah menunjukkan tapi kebahagiaan itu selalu saja datang.
Renzya sangat merasa beruntung mempunyai gadis itu, dan betapa sulitnya waktu itu untuk meluluhkan hati Dya. Kalau aja dia belum diterima sampai sekarang, sepertinya dia udah bunuh diri karena frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
No to Chance
Teen FictionRenandya Afahranda Dirga, cewe tergalak yang pernah ada Renzya Thomas Willyam, cowo paling susah diatur Mereka sepasang kekasih. Anak anak lain menyebut mereka pasangan dengan sembilan nyawa- Kenapa begitu? Penasaran dengan cerita mereka? Yuk dibaca...