Dya mengusap wajahnya kasar, sedari tadi air matanya tak kunjung berhenti. Tadi dia langsung pulang tanpa menunggu acara selesai.
Mati matian dia menahan air mata namun itu sama sekali tak bekerja, untunglah tadi dia membawa mobil. Masih terekam jelas semua perkataan orang itu di kepalanya-
Renzya mengacak rambutnya "kita-"
"Kita break dulu ya"
Dan saat itu juga Dya merasa semua kebahagiaannya bersama Renzya langsung terampas begitu saja.
Dya tertawa sumbang "gak lucu"
"Aku serius"
Melihat keseriusan di mata Renzya membuat mata Dya yang sudah berkaca kaca langsung mengeluarkan air mata. Untunglah tidak ada satupun orang di koridor ini, sayup sayup suara perempuan menyanyikan lagu 'all i ask-adele' terdengar membuat suasana makin melanklonis. Pasti nanyanyian dari salah satu siswi yang ikut memeriahkan acara.
Dya nenutup wajahnya lalu berbicara walau suaranya agak teredam "kamu jangan bercanda"
"Dya"lirih Renzya
Dua insan tersebut sama sekali tidak bergerak, mereka hanya diam di tempat dengan jarak yang tak terlalu dekat, juga tak terlalu jauh.
Dya menyeka air matanya kasar "ini gak lucu, setelah kamu ilang ilangan kamu malah bilang ini ke aku?"
Suara isakan terus memenuhi telinga Renzya, membuat dia menundukkan keapalanya sebentar.
"Kenapa Renzya kenapa?"tanya Dya terisak
Memang break bukan berarti menyudahi sebuah hubungan, tapi kadang seseorang menggunakan kata 'break' untuk mendapatkan kata 'putus' nantinya.
Dan kata 'break' juga tidak sepele itu
"Kita intropeksi diri masing masing dulu, kita gak bisa kaya gini terus"ucap Renzya pelan
"KENAPA RENZYA KENAPA?!"tanya Dya yang semakin terisak
"Kita butuh intropeksi diri Dya!"bentak Renzya
"Tapi gak harus break"lirih Dya
Renzya menggeleng "harus, biar kita tahu apa kita benar saling benar membutuhkan"
"Kita gak bisa gini terus, hubungan kita makin makin kacau, cuman ada amarah di dalamnya"lanjut Renzya
"Kenapa Renzya kenapa?"seperti tak puas Dya terus menanyakan suatu hal dengan kalimat yang sama
Renzya memegang kedua bahu gadis di depannya "Dya"
Dya menggeleng "sebelumnya kita lagi baik baik aja Renzya, hubungan kita lagi damai Renzya"
"Itu dia, saat hubungan kita tenang malah buat aku bisa mikir lebih jernih. Kita harus break"ucap Renzya
Renzya menghapus air mata gadis di depannya "jangan nangis"
Setelah itu dia pergi meninggalkan Dya yang masih di posisi dengan isakan yang terus keluar dari mulutnya.
"Kita intropeksi diri dulu ya Renzya?"lirih Dya
Dya makin terisak saat lagi lagi dia mengingat kejadian itu.
***
Tanpa semangat Dya mekangkahkan kakinya di koridor, tidak ada ekspresi tak menyenangkan, juga tidak ada ekspresi ceria. Hanya ada tatapan kosong di matanya.
Langkahnya lambat seakan dia masih berada di angan angan.
Bibirnya tertutup rapat tanpa ada niatan berbicara, matanya beberapa kali menerjap seakan dia benar benar sedang lelah.
Sesampai di kelas dia langsung duduk di tempatnya, melihat Dya yang sudah seperti manusia tak punya jiwa membuat Sasha, Tia, dan Cinta menghampirinya.
"Dya"panggil Cinta
Dya langsung memeluk ketiga sahabatnya erat
"Kenapa?"tanya Tia
Dya menenggelamkan wajahnya di bahu Sasha menyembukan cairan bening yang terus mengalir.
"Dya"panggil Sasha
"Break"bisik Dya
Walau Dya hanya membisik tapi ketiga sahabatnya masih dapat terdengar dan langsung membuat mereka kaget.
"Lo minta break sama dia?"tanya Cinta pelan
Dya menggeleng
"Renzya?"tanya Tia
Dya berbisik disertai isakan "break"
Walau jawabnnya tak nyambung, Sasha, Tia, dan Cinta sudah sapat menebak siapa meminta break.
Tak lama wali kelas mereka datang untuk memberitahukan informasi untuk pembagian raport nanti, Dya menidurkan kepalanya di lipatan tangan dan menghadap tembok.
Sampai istirahat-pun Dya masih berada di posisi yang sama, seperti mengerti Dya butuh waktu membuat ketiga sahabatnya memilih ke kantin tanpa mengajak gadis itu.
Keadaan yang sepi membuat Dya makin terisak, dia mengusap wajahnya tak mau nanti teman teman sekelasnya curiga dengan matanya yang memerah.
"Kaka cantik!"
Dya tak menanggapi, dia hanya menempelkan dagunya ke atas meja-
"Kenpa sih mukanya gitu banget"
Dya menghela nafas berat "jangan ganggu gue, gue mohon"
KAMU SEDANG MEMBACA
No to Chance
Teen FictionRenandya Afahranda Dirga, cewe tergalak yang pernah ada Renzya Thomas Willyam, cowo paling susah diatur Mereka sepasang kekasih. Anak anak lain menyebut mereka pasangan dengan sembilan nyawa- Kenapa begitu? Penasaran dengan cerita mereka? Yuk dibaca...