Dya berdecak kesal menunggu jemputannya di depan tempat les. Sudah hampir setengah jam dia menunggu, kalau tau begini dia akan memesan ojek online saja.
Sebuah motor berhenti di depannya-
"Naik motor?mana Varo?"tanya Dya
"Varo lagi les"jawab Evan
Dya mengangguk namun setelah itu dia berkacak pinggang "gue nunggu setengah jam!awas ya kalau lo kaya gini lagi, gue gak mau nunggu!"
Evan menggelengkan kepalanya pelan "nunggu setengah jam gamau, tapi nunggu orang yang gak pasti mau. Dasar cewe"
Dya memberengut kesal, merasakan bahwa kata kata itu langsung masuk ke dalam hatinya. Dia langsung naik keatas motor.
Hari ini cuacanya sangat mendung, anginnya sedari tadi berhembus kencang-
"Evan, ujan!"pekik Dya
Evan langsung meminggirkan motornya di sebuah halte yang terlihat kosong tidak ada seseorang pun disana, mereka memilih untuk berteduh dulu.
Dya mengambil payung lipat di dalam tas dan memakainya, kakinya melangkah ke pinggir jalan dengan tangan yang terulur ke depan-
"Dy"
Dya mau menoleh namun sebuah suara menghentikannya
"Jangan noleh dulu"
Dya kembali menatap depan, menatap hujan yang terlihat sangat deras.
Diantara suara hujan yang dominan, suara pelan itu masih terdengar-
"Bisa gak sekali aja lo liat ke belakang?"
***
Renzya merasakan sesuatu yang hilang, akhir akhir ini dia tidak merasakan lagi ada seseorang yang menatapnya dari kejauhan.
Dia tidak merasakan ada menatapnya saat sedang bermain bola, tidak ada lagi yang menatapnya saat berada di kantin atau apapun itu.
Dia tau siapa orang itu dan dia hanya diam, namun sekarang dia malah merasa ada yang tidak benar saat orang itu seperti menghilang di telan bumi.
"Hoi, napa lo?!"
Renzya tersentak dan memincingkan matanya menatap Zahram, Verrel, dan Kareef yang sudah cekikikan-
"Urus noh gebetan lo, kesel gue sama tuh cewe malah jadi spam ke gue nanyain lo terus"ucap Verrel kesal
Renzya berdecak "males ah"
Kareef tersenyum sinis "baru rasain kan lo, kalau gak ada Dya kedua"
Renzya menggebrak meja, untunglah sekarang bukan jam istirahat jadi tidak ada yang melihatnya, dia menarik kerah sahabatnya itu-
"Lo itu kenapa sih?!semenjak gue putus sama Dya, lo jadi sensi gini?!"tanya Renzya dengan suara meninggi
Kereef menepis tangan sahabatnya "gue cuman mau bikin lo sadar, sadar dari ke-brengsekan lo itu!"
Sedangkan Zahram dan Verrel hanya bisa menghela nafas, yang satu keras kepala, yang satu kalau ngucap tajem banget.
Renzya langsung melenggang pergi, tanpa sadar dia melewati kelas seseorang yang kini sedang ada di pikirannya. Matanya melirik, dan kelas itu kosong.
"Mau ngapain lo disini?"
Renzya menoleh dan mendapati tiga siswi yang sedang bersedekap dada-
"Mau nyariin Dya?buat apa?nyesel?atau mau minta maaf?"tanya Sasha tersenyum sinis
Renzya berdecih "gak untuk semua jawaban pertanyaan lo itu"
"Yaudah sana pergi!"usir Tia dan Cinta berbarengan
"Lo inget ya, masih banyak cewe yang gak kasar kaya sahabat lo itu yang mau sama gue"ucap Renzya
Plak
Satu tamparan langsung mendarat dengan mulus di pipinya
"lo boleh hina Dya di depan sahabat lo, tapi jangan di depan sahabat Dya sendiri!lo harus inget ya, Dya adalah orang yang nemenin saat lo jatoh!cuman dia yang gak peduli saat hampir anak anak sini pada gak setuju sama hubungan kalian!"teriak Sasha emosi
"Terserah, tapi waktu itu gue sama sekali gak minta pembelaan dari Dya ataupun Aza saat itu!"ucap Renzya lalu berlalu pergi dengan santai
Sedangkan tiga siswi itu menggelengkan kepala tak percaya
Cinta bergumam "rasanya gue pengen bilang ke ka Aza, biar tuh anak di tampol. Gak tau diri banget"
Pasti, jika Aza tau soal ini Renzya mungkin ditinggal melambaikan tangan saja ke kamera. Aza sudah menganggap Dya adiknya, begitu juga dengan Anggun, pacarnya yang sudah akrab dengan gadis itu.
"Kesel tau gak pas tuh orang ngomong, sok gitu"dumel Tia
"Liat aja, nanti ketahuan kok siapa yang bakal lebih dulu menemukan kebahagiaannya"ucap Sasha
KAMU SEDANG MEMBACA
No to Chance
Fiksi RemajaRenandya Afahranda Dirga, cewe tergalak yang pernah ada Renzya Thomas Willyam, cowo paling susah diatur Mereka sepasang kekasih. Anak anak lain menyebut mereka pasangan dengan sembilan nyawa- Kenapa begitu? Penasaran dengan cerita mereka? Yuk dibaca...