Dya menitip makanan ke sahabat sahabatnya yang pergi ke kantin, dia malas bangat hanya untuk ke kantin apalagi nanti ketemu pacarnya. Termales.
"Woi!"
Matanya mendelik ke dua orang yang kini sudah ada di depannya sambil cengengesan
"Tadi pagi gue berasa nonton drama"ucap Varo seraya duduk di depan meja Dya begitu juga dengan Evan
Dya memutar bola matanya
Adik kaka ini memang ya enggak bisa biarin dirinya tenang sehari saja
"Jangan gitu, entar galau lagi anak orang eh nangis deh"ledek Evan
"Diem gak lo?!"bentak Dya kesal
Evan dan Varo tertawa
Mereka akhirnya memutuskan untuk main tepok nyamuk. Melupakan sejenak pertengkaran tadi.
Namun permainan itu berakhir saat ketiga sahabat Dya masuk ke dalam kelas, mereka langsung membubarkan diri menyisakkan Dya.
"Eh masa Rendra ngechat gue"ucap Sasha
"Hah?demi apa?"
"Iya serius"ucap Sahsha
"Cie, pajak jadian ya nanti"ledek Cinta
Pipi Shasha memerah
Sontak Dya, Cinta, dan Tia langsung tertawa
Rendra adalah wakil kapten basket, dia cukup terkenal apalagi Rendra sering tebar pesona kadang. Dia dekat juga dengan Evan, secara Evan kapten basket.
***
Dya berjalan keluar setelah membereskan mejanya.
"Dya!"
Kepalanya menoleh lalu menaikkan alisnya
"Temenin gue beli cat sama bahan bahan buat osis yuk!"
"Loh kok gue?"tanya Dya
"Kan lo doang yang paling dabes"
Dya tertawa
Didepannya kini adalah ketua OSIS sekolahnya, namanya Alva. Dya memang dekat dengan anak anak organisasi tersebut bahkan dulu dia ditawarkan untuk masuk OSIS namun dia menolak.
"Yaudah, gue bawa motor tapi"ucap Dya
Mereka pergi ke sebuah toko buku yang memang namanya sudah cukup terkenal
"Emang buat apaansi?"tanya Dya seraya memegang botol cat kecil di tangannya
"Buat hias sekolah gitu lah"jawab Alva
Dya berdecak
"Lo bisa gak bantuin bikin hiasan?"tanya Alva
Dya menggeleng "kenapa gue deh?"
"Hasil lu tuh selalu bagus, memuaskan"jawab Alva
"Nanti gue chat aja ide gue"ucap Dya
Alva langsung tersenyum
Setelah membayar mereka langsung pisah, Dya pulang ke rumahnya sedangkan Alva langsung ke sekolah mengerjakan tugasnya.
Rena dan Bian berada di teras rumah langsung menyapa Dya-
"Kamu mau ikut ke rumah oma?"tanya Rena
Dya menjawabnya dengan gelengan kepala lalu langsung masuk ke dalam rumah
Dya membanting tubuhnya ke kasur
"Dasar Renzya ngeselin!"
Dia beranjak ke meja belajarnya lalu mengambil secarik kertas lalu mulai menggambar sebuah tulisan lalu mewarnainya. Dia membuat beberapa tulisan di kertas berbeda beda lalu dia foto dan dikirim ke Alva.
Dia mengumpulkan kertas itu diatas meja lalu dia turun ke bawah untuk membuat susu cokelat hangat.
"Percaya atau enggak ini kerjaan malah bikin berantem"gumam Dya sambil menatap tumpukan lembaran lembaran kerjaan diatas meja
Lalu dia kembali masuk ke dalam kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
No to Chance
Teen FictionRenandya Afahranda Dirga, cewe tergalak yang pernah ada Renzya Thomas Willyam, cowo paling susah diatur Mereka sepasang kekasih. Anak anak lain menyebut mereka pasangan dengan sembilan nyawa- Kenapa begitu? Penasaran dengan cerita mereka? Yuk dibaca...