Dua insan itu saling menggegam tangan di sepanjang koridor tanpa menghiraukan tatapan tatapan dari siswa yang lainnya. Dan jangan lupakan senyuman yang mengembang di wajah mereka.
Namanya juga baru baikan
Dya langsung masuk ke kelasnya sedangkan Renzya menuju ke kantin untuk bertemu dengan teman temannya.
"Cie yang kemaren dansa"goda Tia
Dya tersenyum dengan wajah yang kemerahan
"Sumpah ya, kemaren lo romantis banget"ucap Sahsha
"Ah gue kapan digituin!"pekik Cinta
Dya mendengus "stop bikin gue blushing deh"
Dya meletakkan tasnya ke kursi namun matanya menyipit saat melihat sesuatu yang-
"KYAAA!TIKUSSSS!"
Dya langsung naik ke atas meja dengan kakinya yang dihentak hentakkan, begitu juga dengan siswa yang lainnya. Beberapa anak laki laki yang takut juga sudah kabur duluan.
"WOI ITU TIKUS SIAPA WOI?!"teriak Dya
"Hahahaha"
Dya langsung menoleh dan mendelikkan matanya saat melihat Evan sedang tertawa terpingkal pingkal dengan sebuah tikus di tangannya
Itu mainan?
Dya turun dari meja dan langsung memukul cowo itu menggunakan buku "ngeselin banget sih!"
"Hahaha sama tikus mainan aja takut"ledek Evan seraya menangkis pukulan pukulan dari gadis itu
Dya menghembuskan nafas kesal dan memilih untuk duduk di bangkunya dan langsung menyumpalkan earphone ke telinganya.
***
Dya berjalan menuju kantin sendirian, karna tadi dia menyatat materi dari papan tulis jadi tiga sahabatnya memilih untuk duluan ke kantin.
"Sendirian aja nih neng!"
Dia mendengus saat orang itu sudah berjalan berisisihan dengannya dan juga cengiran orang itu. Biasanya sih kalau ada orang ini bakal ada-
"Cie yang masih kesel"
-abangnya
Panjang umur
Sekarang Dya sudah dihimpit oleh kaka beradik itu
"Masa ya tadi ada orang ya Var masa jejeritan sampe naik meja cuman gara gara tikus mainan"cerita Evan
Varo terbahak dengan suara kencang membuat beberapa siswa mengalihkan perhatiannya dan Dya langsung memukul kedua bahu laki laki itu dengan kesal.
"Jangan malu maluin deh!"desis Dya
Varo menunjuk nujuk Dya seraya tertawa "takut gara gara tikus mainan, hahaha"
"Ngomong ngomong itu tikus mainan lu bukan si bang?"tanya Varo ke kakanya
Evan mengangguk semangat
"Yaila tikus yang dilempar mejret aja ditakutin!"ledek Varo membuat Evan juga tertawa
"Ish kalian!"desis Dya
Dya mengernyit saat dua laki laki tersebut sudah tidak ada, tepat di pintu masuk kantin. Tumben tumbenan banget mereka enggak ngikutin Dya sampe ke meja.
"Dya!"
Dya mengedarkan pandangannya dan menemukan satu meja yang berisi ketiga sahabatnya dan Renzya dan kawan kawannya, Dya langsung duduk disana-
"Udah aku pesenin nih"ucap Renzya seraya menyodorkan seporsi batagor dengan es teh manis
Dya tersenyum "makasih"
"Mau?"tawar Dya ke pacarnya
Renzya mengangguk dan berakhirlah dengan Dya yang menyuapi cowo itu sama sekali tak mengubris ucapan ucapan teman semejanya yang menyuruh untuk menghormati perasaan para jomblo.
"Besok nonton yuk!"ajak Renzya
Dya mengangguk menyetujui, sekalian dia lagi pengen beli baju kayanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No to Chance
Teen FictionRenandya Afahranda Dirga, cewe tergalak yang pernah ada Renzya Thomas Willyam, cowo paling susah diatur Mereka sepasang kekasih. Anak anak lain menyebut mereka pasangan dengan sembilan nyawa- Kenapa begitu? Penasaran dengan cerita mereka? Yuk dibaca...