[PH] - 1. Peristiwa Bertubi

19.8K 1.1K 14
                                    

Kedua tangan Gifty menghentikan gerakannya saat kedua matanya menatap Vigo yang hanya berjarak beberapa meter didepannya. Dengan tubuhnya yang tinggi melebihi teman-teman seangkatannya, kehadiran Vigo mampu menarik banyak pasang mata di kantin yang ramai di siang terik seperti ini.

Rambutnya berantakan meski terlihat sangat halus di mata Gifty. Seragam basket yang basah pada bagian belakang serta botol minum di genggaman menandakan kalau latihan telah usai. Minggu depan sekolahnya memang akan mengikuti pertandingan basket antar sekolah tingkat Jawa Barat.

Vigo bersama teman-teman satu tim basketnya mengambil tempat tepat di ujung kantin. Mengobrol sambil sesekali tertawa, entah sedang membicarakan apa. Mungkin, mendengar bualan Fandy seperti biasa. Meski banyak pasang mata yang melirik kearah mereka. Yang dilirik terlihat tidak peduli dan tetap melanjutkan percakapan.

Dihelanya napas pelan melihat Vigo dari tempat duduknya. Dicermatinya wajah itu dari jauh. Tidak ada yang kurang dari wajah itu. Sejak pertama kali kakinya menginjakkan diri di SMA Titanium, sosok Vigo sudah menarik perhatian Gifty. Tapi, Gifty sadar, tidak ada kemungkinan untuk dirinya bisa menarik perhatian Vigo. Bahkan membuat percakapan kecil dengan Vigo saja selama ini tidak pernah. Dari awal Nana mengenalkan Vigo padanya, Gifty merasa tidak nyaman. Tatapannya seolah mengintimidasi, menelanjangi benak Gifty. Membuat Gifty harus berpikir dua kali untuk berdekatan dengan Vigo.

"Nana, gue ke toilet ya."

Sontak Nana menghentikan obrolannya dengan Mita dan Rani. Kepalanya menoleh, ditatapnya Gifty yang memasang wajah tidak nyaman.

"Kenapa, Gif?"

"Sakit perut," Gifty mencari alasan yang tepat. Dia tidak ingin mengatakan yang sejujurnya kalau dia merasa tidak nyaman berada di kantin. Ditambah kehadiran Mita dan Rani yang sepertinya senang sekali berada dekat-dekat dengan Nana dan asyik berbicara dengan sahabatnya itu tanpa peduli dengan keberadaan Gifty yang jelas-jelas berada di sebelah Nana.

Gifty menutup pintu toilet dan meletakkan tubuhnya diatas kloset duduk sekolah. Pandangannya terpekur pada satu arah. Otaknya mulai berkelana. Toilet menjadi alasan Gifty untuk menghindari sesuatu yang membuat dirinya tidak nyaman. Kalau ditanya apa yang membuat Gifty tidak nyaman. Maka, jawabannya adalah semua yang ada di sekitarnya. Segala tentang keramaian yang mengelilinginya, orang-orang yang berada didalamnya. Membuat Gifty seringkali merasa risih dan gelisah sendiri.

Bukannya Gifty anti sosial. Tapi, dia merasa ada sesuatu dalam dirinya yang tidak menyukai kalau menjadi sorotan. Sayangnya, ketidaknyamanan yang paling utama ia rasakan malah terletak pada Nana, sahabatnya sejak kecil. Mengenal Nana merupakan suatu anugrah tersendiri yang di berikan Tuhan. Nana selalu baik, pengertian, dan peduli pada Gifty. Nana menjadi satu-satunya orang pertama yang tahu masalah Gifty.

Kebaikan yang selalu diberikan Nana lah yang membuat Gifty tidak nyaman. Gifty selalu merasa menjadi penghalang Nana untuk melangkah ke depan. Dia selalu tertinggal di belakang Nana dan Nana harus beberapa kali menoleh untuk memastikan Gifty tetap berada di dekatnya. Membuat Gifty kadang merasa tidak berguna untuk Nana. Tidak sampai disitu saja. Bukan hanya sifatnya yang baik. Paras cantik serta otak encer menjadi nilai plus tersendiri bagi Nana. Seringkali, Gifty merasa minder. Seolah segala yang baik ada di Nana sehingga membuatnya menjadi sosok hampir sempurna. Bertentangan sekali dengan Gifty. Dia sendiri pun tidak mengerti kenapa dia harus seperti itu.

Mungkin, karena tidak satu dua kali Gifty di dekati cowok-cowok hanya untuk sebagai umpan agar cowok-cowok itu kenal dengan Nana. Atau karena banyaknya teman cewek satu angkatannya yang kelihatan baik pada Gifty padahal ia hanya digunakan agar mereka bisa masuk ke tim cheers sekolah karena Nana lah kaptennya. Nana menciptakan medan magnetnya sendiri dalam tubuhnya dan membuat semua oranng tertarik untuk berdekatan padanya. Sementara Gifty, seperti seonggok batu yang tetap berdiri di tempat sementara yang lain mulai bergerak mengikuti arus yang ada.

PRARANCANGAN HATI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang