[PH] - 13. Sahabat Lama

5.7K 648 8
                                    


Sesuatu membangunkan Gifty yang masih meringkuk dalam selimut tebal miliknya. Indra penciumannya mencium aroma sedap yang memenuhi isi kamar. Apa Bi Dar membawakan sarapannya kedalam kamar? Gifty mengerjapkan matanya beberapa saat dan melepaskan bantal guling yang ia peluk semalaman.

Kedua matanya digunakan untuk mengucek mata. Tubuhnya terpaksa bangun dari posisi berbaring. Mengulet sebentar sambil menguap. Dengan wajah masih mengantuk, Gifty mengedarkan pandangan ke seisi kamar. Pandangannya jatuh pada nampan kayu mengkilat yang tersaji diatas nakas sebelah tempat tidur.

Diatas nakas itu ada nasi goreng dengan porsi kecil. Kemudian ada omelet yang disajikan hanya sepotong. Tidak lupa sepotong pancake coklat dengan susu Vanilla yang selalu menjadi favoritnya. Tidak biasanya Bi Dar memasakkan sarapan sebanyak ini kalau Gifty tidak memintanya secara langsung. Tapi, kenapa sarapan yang disajikan hanya setengah-setengah begini?

Kening Gifty mengerut mendapati sebuah kertas yang diletakkan disebelah nampan. Gifty menyibakkan selimut yang ia pakai dan menginjakkan kakinya keatas lantai kamar. Diambilnya kertas itu dalam genggaman.

Mau porsi asli? Bangun, turun ke bawah.

Xoxo – J

Membaca inisial nama yang ditulis, sontak kedua mata Gifty membesar. Rasa kantuknya mendadak hilang tergantikan dengan rasa penasaran yang mengganggu. Benarkah dia pulang?

Masih dengan mengenakan baju tidur, Gifty menuruni anak tunggu sekaligus dua hingga hampir terjungkal ke bawah kalau ia tidak segera mengerem langkahnya.

Pandangannya terpaku dan tubuhnya terdiam melihat banyaknya makanan diatas meja makan. Perlahan Gifty memutari meja makan itu dengan langkah yang sangat pelan sambil pikirannya terus berkecamuk. Semua makanan favorit Gifty terhidang diatas meja makan. Siapa yang mau pagi-pagi begini membuat makanan sebanyak ini kalau bukan—

"Gigi!"

Suara yang sangat Gifty kenali sejak beberapa tahun lamanya. Entah kenapa Gifty harus menyiapkan dirinya untuk memutar tubuhnya dan melihat sosok lama yang tak pernah ia lihat lagi sejak beberapa tahun terakhir.

"Ju.. Na?

***

"Kok malah nangis sih ketemu gue? Harusnya seneng dong!"

Reaksi Gifty mungkin berlebihan bagi sebagian orang. Tapi, melihat Juna ada didepan mata perasaannya sesak dan dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak menangis. Juna yang melihat reaksi itu langsung meraih tubuh Gifty kedalam dekapannya. Menenangkan tetangga sekaligus sahabatnya sejak kecil yang tidak pernah lagi ia temui selama beberapa tahun terakhir.

"Jahat banget sih lulus SMP langsung pergi gitu aja," keluh Gifty. "Ninggalin gue sendirian."

"Kan, ada Nana."

Gifty tidak menjawab. Pikirannya melayang saat tiba-tiba saja Juna memberi tahu Gifty kalau ia akan segera pindah ke Italia untuk melanjutkan sekolahnya sekaligus tinggal di Negara asal Jay—Papa Juna. Darah Italia sedikit mengalir pada wajah Juna yang mengakibatkan sejak kecil Juna dipanggil 'Bule' oleh teman-teman sepantarannya meskipun rambutnya tidak pirang, melainkan hitam kecoklatan.

Mendengar kabar Juna yang akan segera pindah, perasaan Gifty sungguh terhenyak. Malam hari setelah Juna memberi kabar itu, Gifty menangis semalaman dan tidak mau makan sejak siang. Bi Dar yang sudah mengenal Juna seperti ia mengenal Gifty menghampiri rumah Juna yang tepat berada di sebelah rumah Gifty. Tak membuang waktu bagi Juna unutuk segera mendatangi kamar Gifty untuk menenangkannya.

PRARANCANGAN HATI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang