[PH] - 40. You Get What You Give

4.8K 536 26
                                    

Vigo tidak ingin memercayai apa yang ia lihat saat ini. Tubuh Gifty yang terbujur diatas tanah, hanya berjarak beberapa senti dari matras yang tersedia, penuh luka dan darah.

Keadaan sangat mencekam. Semua orang yang berada di rumah Nana terlalu terkejut. Seakan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Bi Sur menjadi lebih histeris dari sebelumnya. Sementara Nana menatap dengan pandangan kosong tubuh Gifty. Tubuhnya bergetar. Terduduk pilu di sebelah tubuh itu. Bingung harus berbuat apa. Raganya terguncang. Tak menyangka perbuatannya malah membuat keadaan semakin buruk. Nana ingin berteriak, menangis, memprotes keadaan sekarang. Tapi, ia tak berdaya melakukan itu semua.

Berkali-kali Nana hanya mengutuk dirinya sendiri. Di sebelah Gifty, Nana menahan perasaan baru yang menghampiri. Perasaan menyesal, bersalah, seluruhnya menjadi satu. Campur aduk.

Gerakan tubuh semua orang tiba-tiba menjadi kaku. Kejadian itu benar-benar cepat tanpa dapat di antisipasi.

Vigo tak memikirkan apapun lagi selain berlari. Berlari secepat yang ia bisa hingga meraih tubuh Gifty. Wajahnya sudah pucat pasi. Jelas rasa takut menghantui dia.

"APA YANG LO LAKUIN SAMA GIFTY, NA?" Ada api yang tersulut dalam tatapan mata Vigo. Beteriak keras hingga suaranya serak. Vigo rela berteriak hingga pita suaranya putus sekalipun kalau itu akan sebentar saja memundurkan waktu sebelum keadaan Gifty menjadi buruk seperti saat ini.

Vigo mencengkram bahu Nana erat. Kelewat erat hingga menyakiti Nana. Wajahnya menahan ringisan. Tapi, Nana memilih diam. Ia hanya tertunduk. Tak sekalipun berani menatap api yang ada pada tatapan Vigo. Sama seperti Vigo, wajah Nana bahkan lebih pucat.

Semua ini.. gara-gara dirinya.

Melihat Nana yang hanya diam membuat api dalam diri Vigo kian berkobar. Di lepasnya bahu itu dengan kasar. Ia tak memedulikan kondisi Nana yang turut terguncang. Pikirannya hanya satu. Gifty. Vigo berbalik lagi meraih tubuh Gifty. Berteriak seperti orang gila.

Vigo akan melakukan apa saja untuk Gifty.

Vigo akan melakukan apa saja untuk membuat segala luka dan rasa sakit yang saat ini tengah Gifty rasakan sirna.

***

Giginya bergelutuk menahan perasaan bersalah dan menyesal. Telinganya hanya sekelabat mendengar suara-suara orang-orang di sekitarnya. Pandangannya kosong. Perlahan Nana berdiri. Menjauhi semua orang. Melihat Gifty dalam keadaan seperti itu. Nana semakin membenci dirinya. Semuanya hancur. Jauh dari ekspetasi yang telah ia buat.

Sekarang.. sudah tidak ada gunanya lagi. Semua orang akan menyalahkannya atas kejadian ini dan kemudian mereka semua akan semakin membenci dia. Sambil menutup bibirnya sendiri demi menahan tangisan yang hampir keluar. Untuk detik-detik paling berharga dalam hidupnya, Nana menatap Gifty sekali lagi. Hanya dengan melihat wajahnya saja membuat perasaan bersalah kembali datang.

"Maafin gue, Gif. Gue nggak bermaksud." Lemah sekali suara Nana terdengar.

"Maafin gue, Gifty."

Usai mengucapkannya, Nana berlari masuk kedalam rumah. Mengambil kunci mobil yang ada lantas berlari keluar rumah menuju garasi. Tak memedulikan penjaga rumahnya yang berteriak memanggil. Nana menerobos keluar dari garasi rumah. Membelah jalanan dengan perasaan kalut. Dalam pelariannya, Nana tidak berhenti untuk menangis. Menyalahkan dirinya sendiri.

"Gue benci diri gue sendiri!!!!! Kenapa gue harus hidup kaya gini!!!! Nggak adil!!!!"

Pandangannya kabur. Air mata menghalangi pandangannya.

"Harusnya gue yang mati. Jangan Gifty. Gue aja! Kenapa lo harus nolongin gue, Gif? Kenapa lo masih baik saat gue kaya gini!!!!"

Semakin keras kakinya menginjak pedal gas. Ia tidak peduli pada pengendara lain yang menatap sebal melihat kecepatan mobilnya di luar batas. Nana tak peduli lagi. Ia tidak peduli lagi pada dunianya sekarang.

PRARANCANGAN HATI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang