[PH] - 6. Permintaan Maaf

6.3K 767 11
                                    


PLAK!

Yang dirasakan Gifty hanya telapak tangannya terasa panas dan berdenyut pelan. Didepannya Vigo tak bereaksi apapun sambil memegangi pipinya sekilas. Napas Gifty memburu, masih belum mempercayai apa yang baru saja terjadi.

"Gue Cuma nepatin omongan gue abis dari perpus aja, salah ya?" terkejut raut wajah Gifty saat mendengar kalimat pertama yang keluar dari bibir Vigo.

Lain kali kita coba lagi.

"Apa lo selalu kaya gini sama cewek?" suara Gifty bergetar. "Nganggep semua cewek itu rendahan dan mau aja dicium sama sembarangan orang?"

Setelah mengucapkannya, Gifty berlari sekuat tenaga menjauhi Vigo. Melupakan tugas kelompoknya. Saat ini dia tidak peduli dengan semuanya. Air matanya tumpah tanpa terasa. Perasaannya kacau. Gifty tidak tahu kemana kakinya membawa. Tetapi, saat berhenti, Gifty sadar, tubuhnya sudah jauh dari sekolah.

Berulang kali Gifty mengusap bibirnya sampai gerakannya terasa kasar pada bibirnya. Gifty menangis dalam posisinya yang terduduk pada bangku sebuah taman. Bisa-bisanya Vigo melakukan hal itu padanya. Meskipun buku sketsanya secara tidak langsung membuktikan kalau Gifty tertarik pada Vigo. Bukan berarti dia bisa seenaknya.

Orang kaya lo harus dikasih pelajaran.

Pelajaran, katanya! Brengsek! Tidak tau aturan!

Tanpa dapat Gifty cegah, sekujur tubuhnya merona merah kalau ia ingat kembali kejadian tadi. Apalagi seluruh wajahnya. Benar-benar merah dan memanas. Bagaimana bisa Vigo dengan lancing merampas ciuman pertama Gifty? Ditempat umum seperti itu. untung tidak ada yang lewat dan melihat karena siswa-siswi SMA Titanium belum banyak yang keluar sekolah. Bagaimana kalau sebaliknya? Mau ditaruh mana muka Gifty selama berada di sekolah? Bisa-bisa dia memutuskan pindah karena terlalu malu.

Selama 17 tahun Gifty hidup di dunia. Belum pernah ada yang menyentuh bibirnya selain kedua orang tuanya. Bahkan semakin dewasa, Gifty lupa rasanya dicium karena kedua orang tuanya terlalu sibuk.

Semakin dipikirkan membuat perasaan Gifty makin tak keruan. Ditutupinya wajahnya sendiri dengan kedua telapak tangan. Siku tangannya beradu pada paha sebagai topangan. Benar-benar kacau.

Bunyi ponselnya membuat pikirannya kembali pada dunia nyata.

Feya Lesmana: Gif, dmn? Udah foto copynya?

Terdengar helaan napas panjang. Sedetik kemudian Gifty membalas pesan Feya dan beranjak pulang. Kalau begini, dia harus terpaksa berbohong dengan kelompoknya.

***

Jadi, namanya Gifty.

Bodoh sekali dirinya. Seakan tidak tau nama cewek itu. Siapa juga yang tidak tau cewek yang selalu bareng dengan Nana? Vigo menghisap rokok ditangan dan menghembuskannya beberapa saat setelah menikmati nikotin yang terkandung dalam rokok.

Sudah seminggu sejak kejadian ciuman itu dan dia berlagak tidak terjadi apa-apa. Meskipun jelas sekali Gifty menghindarinya. Seperti tadi contohnya, Vigo baru memasuki kantin. Sekilas dia melihat ada Gifty disana. Tetapi, beberapa detik setelahnya cewek itu sudah hilang dari pandangannya.

Tidak juga di kantin. Di toilet pun sama saja. Gifty memilih jalur memutar lewat belakang sekolah saat dilihatnya Vigo dan teman-temannya sedang mengobrol di depan toilet cowok sambil merokok. Karena hanya toilet dan belakang sekolah yang tak terpantau guru sehingga ia bebas melakukan apa saja, termasuk merokok.

PRARANCANGAN HATI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang