[PH] - 19. Pertemuan Khusus

4.8K 633 22
                                    

Kabar simpang siur tentang di tangkapnya Vigo oleh polisi atas kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu menggemparkan satu sekolah. Entah siapa yang pertama kali menyebarkan. Tetapi, satu sekolah kini membicarakan soal hal tersebut. Ditambah ketidak hadirannya Vigo di sekolah kemarin membuat topik itu semakin hangat. Segala halnya dikaitkan.

Bukan hanya satu sekolah yang gempar. Bahkan, ketiga sahabat Vigo yang tak tahu menahu sangat terkejut mendengar kabar itu dan memutuskan mencari tahu siapa orang yang pertama kali menyebarkan berita. Sayangnya, tak satupun yang ingin mengaku. Dan sia-sia jika harus mencari tahu. Ada hal yang lebih penting daripada harus repot-repot menanyakan seisi sekolah.

Sejak pagi Fandy dan Bayu banyak ditanyai oleh orang-orang satu sekolah. Terutama dari tim basket SMA Titanium. Karena ketidaktahuan-nya dan banyaknya orang yang bertanya. Keduanya mulai geram. Gerah sekali ketika Vigo di bicarakan yang tidak-tidak. Sementara Tomy juga sibuk mengurusi teman-teman satu kelasnya yang bertanya. Tetapi, Tomy memilih acuh. Menyebabkan satu persatu orang menjadi malas untuk bertanya lagi.

Pertama kali Gifty tahu tentang kabar itu, reaksinya sama seperti yang lain. Terkejut. Bayangan ketika Vigo berbicara ingin menyelesaikan urusannya dengan Tora memenuhi pikirannya. Meskipun semua orang membicarakan Vigo dengan barang terlarang itu. Satu keyakinan dalam diri Gifty muncul. Vigo tidak akan pernah menyentuh apalagi mengkonsumsi barang tersebut.

"Gifty," lamunan Gifty buyar.

Tomy sudah berdiri di sebelahnya. "Eh, iya, Tom. Kenapa?" Jarang-jarang Tomy mengajaknya berbicara. Pandangan Gifty mengarah ke seisi kelasnya. Kosong. Sepertinya orang-orang memilih berada di luar kelas dan membicarakan soal Vigo di tempat-tempat strategis untuk bergosip ria.

"Vigo ngabarin lo tentang ini?"

Eh? Kenapa tiba-tiba Tomy menanyai-nya tentang Vigo? Segera disingkirkan pikiran itu dari otaknya. Tak peduli Tomy ingin bertanya apapun pada dirinya dan tidak perlu bertanya-tanya kenapa tiba-tiba Tomy menghampiri Gifty dan menanyakan tentang Vigo. Ada hal yang lebih penting untuk Gifty pikirkan selain itu.

Gifty menggeleng pelan. Mendesah. Terdengar helaan napas Tomy.

"Gue tau," ujar Tomy pelan. "Makanya gue nanya ke lo."

Tomy tahu?

Gifty mengernyitkan dahi. Bingung dengan ucapan Tomy.

"Kalo Vigo ngabarin apa-apa. Let me know." Tubuh Tomy hendak beranjak dari posisi sebelumnya.

Mata Gifty mengerjap untuk beberapa saat. "Tapi, Tom, kemarin Vigo bilang kalo dia nggak masuk buat nyelesaiin urusannya." Kalimatnya hanya berhenti sampai disana. Ia tidak menceritakan tentang Tora. Karena itu dapat membuat hal yang ditutupi Vigo soal streetball diketahui Tomy.

Gifty juga tak menceritakan soal Vigo yang menginap di rumahnya. Kalau sampai dia menceritakan, aka nada kabar burung lagi nantinya kalau ada yang mendengar dan menyebarkan.

Urusan apa?

Dalam hati Tomy bertanya-tanya.

"Ikut gue bentar, boleh?" Ucapan Tomy terasa cepat setelah Gifty mengatakan hal itu padanya. Secepat Gifty menganggukkan kepalanya untuk menyetujui permintaan Tomy.

***

BRAK!

Gebrakan meja yang di timbulkan oleh Fandy menghentikan semua aktivitas yang ada di kantin. Kedua tangannya mengepal diatas meja. Kesabarannya di ambang batas. Dia muak harus menerima banyak pertanyaan tentang Vigo. Apalagi kabar simpang siur yang masih belum jelas semakin aneh ia dengar. Semua yang di bicarakan tentang Vigo jauh dari kenyataan.

PRARANCANGAN HATI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang